Pages

Khamis, 29 Disember 2016

MELAHIRKAN SEMULA BAYI MAKNAWI

MELAHIRKAN SEMULA BAYI MAKNAWI - MEMULANGKAN AMANAH ALLAH - Syeikh Abd Qadir Al-Jailani

By Omar Abdullah ..
dipetik dari  laman BBM+T


Salam saudaraku sekalian....

Rata rata umat Islam seluruh dunia merujuk Syeikh Abdul Qadir Al- Jailani sebagai SULTANUL atau QUTUBUL AULIA’  yakni Penghulu segala wali wali Allah dari segi ranking atau maqamnya.

Maka wajarlah kita dalam mencari JALAN PULANG menjadikan beliau sebagai salah satu SUMBER rujukan ..Saya catatkan disini ..petikan dari kitab SIRRUR ASRAR yang saya kaitkan dengan apa yang diajar oleh Bapak Dr Bagindo Muchtar untuk renungan saudara semua...

Saya walaupun baru dalam ILMU BAPAK ini telah membaca buku bapak Diri Yang Kukenal sejak tahun 1980 lagi wp ketika itu sangat sedikit yang saya fahami.

Keyakinan saya terhadap ILMU BAPAK bertambah kuat sekitar tahun 1990 an apabila saya membaca kitab SIRRUR ASRAR dimana Syeikh Abdul Qadir Jailani ( penulis sirrur asrar ) ada menjelaskan tentang PERLUNYA kita MELAHIRKAN SEMULA apa yang kita KANDUNG yakni satu daripada ASAS ILMU BAPAK DR BAGINDO MUCHTAR.

Syeikh Qadir Jailani menamakan kandungan itu sebagai TIFLUL MAANI atau BAYI MAKNAWI dan menjelaskan bahawa istilah itu merujuk kepada RUHKU ALLAH yang disebutnya sebagai RUH AL-QUDSI.

Saya yakin ramai diantara saudara sekalian telahpun mengetahui dan membaca kitab SIRRUR ASRAR...namun untuk yang belum membaca atau mengetahuinya saya catatkan dibawah dengan izin . ...keratan keratan dari kitab tersebut ..dengan hajat agar ianya menambahkan lagi pemahaman kita semua akan ILMU BAPAK ini...mudah2an.

1        Makhluk pertama yang diciptakan Allah ( baca ditajallikan ) adalah RUH MUHAMMAD diciptakan daripada Cahaya JAMAL Allah.

2        Ruh Muhammad adalah RUH YG TERMURNI sebagai makhluk pertama dan ASAL seluruh makhluk. Dari Ruh Muhammad itulah Allah menciptakan semua ruh di- Alam LAHUT yakni NEGERI ASAL bagi seluruh manusia. Maka kita sebut kita ini sebagai UMAT MUHAMMAD.

3        Selanjutnya ruh ruh ( perhatikan bukan ruh tetapi ruh ruh ) diturunkan kealam TERENDAH dimasukkan pada makhluk terendah yakni JASAD setelah membuat PENGAKUAN dihari PERJANJIAN dimana Allah bertanya Alastu birabbikum ...bukankah Aku ini Tuhanmu ? Ruh menjawab ...benar Engkaulah Tuhan kami..

4        Proses turunnya ( ruh ) adalah setelah ruh diciptakan di Alam LAHUT , maka diturunkan ke alam JABARUT dan DIBALUT dengan CAHAYA JABARUTsebagai pakaian antara DUA HARAM disebut sebagai RUH SULTANI.

Selanjutnya diturunkan lagi ke alam MALAKUT dan dibalut dengan cahaya MALAKUT dinamakan sbg RUH RUHANI. Kemudian diturunkan lagi kealam MULKI dan dibalut dengan CAHAYA Mulki dinamakan RUH JISMANI. ( Bapak merujuknya sebagai DIRI DIRI dan DIA )

5        Untuk KEMBALI ( jalan pulang ) kenegeri asalnya ( Alam LAHUT ) manusia perlu beribadah. Maksud ibadah disini ialah MAKRIFATULLAH. Makrifat terwujud bila manusia dapat melihat indahnya sesuatu YANG TERPENDAM dan TERTUTUP didalam RASA di LUBUK HATI dirujuk sebagai KUNZA MAHFIYYAN (= terpendam dan tertutup ) Allah berfirman : kuciptakan makhluk agar mereka MengenalKu.

6        Alam Makrifat = Alam Lahut = Negeri Asal kita = Tempat Ruh Al-Qudsi = Bayi Yang Perlu Dilahirkan semula = AKU = kata kata Bapak

7        Yang dimaksudkan dengan Ruh Al-Qudsi ialah HAKIKAT MANUSIA yang disimpan di LUBUK HATI : Keberadaannya akan diketahui dengan MENGAMALKAN dengan TERUS MENERUS Kalimah Syahadah La Ilaha Illallah
          ( bapak kata ilmu kita ilmu kalimah syahadah ..bapak merujuk Ruh Al-Qudsi sebagai A-KU )

8        Ahli tasauf menamakan Ruh Al-Qudsi dengan sebutan TIFLUL MAANI ( bayi maknawi ) kerana ia dari MA’NAWIYAH QUDSIYYAH

Pemberian nama TIFLUL MAANI didasarkan kepada :-

1        Ia lahir dari HATI seperti lahirnya bayi dari RAHIM ibu dan ia diurus dan dibesarkan hingga dewasa ( dengan gerak rasa ??? )

2        Bayi bersih dari segala kotoran dosa lahirriyah. Tiflul Maani juga bersih dari SYIRIK dan GAFLAH ( lupa kepada Allah )

3        Tiflul Maani HALUS dan SUCI

4        Ia BERWUJUD seperti RUPA MANUSIA ( itu ) juga kerana MANISnya bukan kerana kecilnya dan dilihat dari AWAL ADA-nya ..ia adalah MANUSIA HAKIKI ( yang sebenar-benarnya kita atau manusia = A-KU ) kerana dialah YANG BERHUBUNGAN LANGSUNG DENGAN ALLAH. ( jasad tak boleh berhubung dgn Allah secara langsung / terus / direct )

5        ( Perhatikan ) Firman Allah melalui Hadith Qudsi : AKU punya waktu khusus dengan Allah. Malaikat terdekat , nabi dan rasul tidak akan memilikkinya . HQ kedua Kamu sekalian akan melihat Tuhanmu saperti kamu melihat sinar bulan purnama. Al-Quran : Wajah wajah orang MUKMIN pada hari itu BERSER-SERI.

          Yang dimaksudkan dengan MALAIKAT TERDEKAT dalam HQ diatas ialah RUH RUHANI yang diciptakan di alam Jabarut.  Bila segala sesuatu SELAIN RUH AL-QUDSI masuk ke alam LAHUT maka pasti akan TERBAKAR.


LAIN LAIN HADITH QUDSI


1        ILMU BATIN adalah RAHSIA diantara RahsiaKu. Aku jadikan didalam HATI hamba hambaKu dan tidak ada MENEMPATINYA kecuali AKU.

2        Aku ini BERADA pada SANGKAAN hambaKu. Aku bersamanya ketika dia MENGINGAT –Ku. Bila dia mengingatKu pada HATI-nya, Aku pun mengingatnya pada Zat-Ku....................

TAFAKUR...

Yang dimaksudkan dengan Hadith ini adalah manusia pada WUJUD MANUSIA iaitu di alam TAFAKUR

Hadith Baginda Rasul

Tafakur sesaat lebih besar pahalanya daripada IBADAH 70 tahun daripada ibadah seribu tahun.

Dan berfikir tentang MAKRIFAT kepada Allah , maka nilai tafakurnya daripada beribadah seribu tahun. Ini adalah ALAM MAKRIFAT yaitu ALAM TAUHID.

Sekian..tq

10 CARA MEMBUKA MATA KETIGA YANG BELUM KAMU KETAHUI

LUAR BIASA!!
INILAH DIA 10 CARA MEMBUKA MATA KETIGA YANG BELUM KAMU KETAHUI

Ilmu pengetahuan modern kini mengkonfirmasikan apa yang mistik dan dukun telah mengklaim selama ribuan dan ribuan tahun - kami memiliki "lebih tinggi" aspek dari keberadaan kita, dan itu terhubung langsung ke sumber dinamis sadar energi yang jauh lebih mahal daripada diri kita masing-masing .

1 - Akupresur - Kabarnya ini bekerja! Tampaknya Freud menggunakan teknik akupresur sederhana dengan menekan mata ketiga pasiennya.

2 - Pelatihan otak - Stimulasi Mata Ketiga. Pada frekuensi gelombang otak tertentu seperti dalam Theta, rasa batas ego kita sering hilang. kesadaran kita kemudian kurang peduli dengan negara kita "fisik". Menurut banyak tradisi kuno, ini sesuai dengan ketika kita "mata ketiga" mulai menunjukkan kekuatan khusus.

3 - Chakra Stim - Chakra stimulasi adalah seni kuno lama digunakan oleh praktisi yoga dan meditasi untuk meningkatkan kesadaran diri mereka mereka lebih tinggi. Menurut sistem chakra kuno, jaringan sistem saraf Anda menghubungkan organ sensorik Anda ke otak. chakra Anda, pada gilirannya, adalah pusat energi yang berfungsi sebagai pompa mengarahkan energi v!t4l melalui sistem ini.

4 - Nyanyian - Visualisasi atau berfokus pada mata ketiga Anda saat nyanyian adalah alat yang sangat ampuh untuk mengarahkan energi batin Anda untuk mengaktifkan mata ketiga Anda. Banyak sistem mengklaim bahwa dengan fokus bagian dalam otak pada titik tengah antara kelenjar pineal dan tubuh hipofisis, medan magnet bergetar dapat dibuat di sekitar kelenjar pineal. Salah satu cara untuk mencapai hal ini adalah untuk melantunkan suara-suara tertentu selama visualisasi mata ketiga Anda, atau saat merenungkan gambar cakra ketiga.

5 - Hypnosis & Visualisasi - Hypnosis direkomendasikan oleh beberapa terapis New Age sebagai metode yang sangat baik untuk membuka mata ketiga Anda. Meskipun tidak mungkin untuk mencapai hasil akhir ini, tidak ada bukti penelitian belum muncul. Namun dipandu visualisasi dan hipnosis dapat menjadi sangat baik untuk mempersiapkan diri untuk sebuah pengalaman. Manfaatnya adalah kemampuan terbukti dari alat ini untuk menginduksi Penelitian menunjukkan bahwa subjek hipnotis sepenuhnya terjaga dan fokus perhatian, namun yang sangat santai "Respons Relaksasi." - jadi ini aman.

6 - Mata Ketiga Mudra - Anda dapat menggunakan metode yoga mudra India Timur kuno untuk membuka cakra mata ketiga Anda. Mudra adalah posisi tangan khusus diyakini oleh yogi memiliki kekuatan untuk mengarahkan lebih banyak energi untuk chakra tertentu. Untuk meningkatkan efek untuk aktivasi mata ketiga, secara bersamaan mengucapkan Aum atau suara Om saat menahan posisi mudra.

7 - Reflexology - Berikut adalah tip besar yang mungkin mengejutkan Anda - Anda dapat menerapkan pijat refleksi untuk titik-titik tertentu pada kaki besar Anda untuk m3r4n*s4ng v!t4l!t4s kelenjar pineal Anda. Titik-titik ini sebenarnya terletak pada meridian akupunktur terbukti.

8 - Kundalini Energi - Sebuah sepenuhnya tercapai Yogi master dapat terbangun Kundalini Anda dengan transfer langsung dari energi mereka untuk Anda. pengalaman yang kuat ini, dikenal sebagai Shaktipat mengaktifkan energi Kundalini aktif Anda. "Shakti" berarti kekuatan atau energi dalam bahasa Sansekerta, dan "tepuk" berarti transfer. Jadi Shaktipat adalah transfer energi yang membuka aliran energi melalui semua chakra, termasuk cakra mata ketiga Anda.

9 - Penyadapan - Meskipun banyak "mengetuk ahli" merekomendasikan menekan posisi mata ketiga sebagai bagian dari seri menekan, hanya satu aku sadar merekomendasikan khusus penyadapan hanya cakra mata ketiga - Carol Tuttle.

10 - Yoga Nafas - India yoga pranayama pernapasan tanggal kembali ribuan tahun. hidung secara langsung terkait dengan otak dan sistem saraf. bukti adalah bahwa bernapas hanya melalui lubang hidung sebelah kiri mengakses hak "perasaan" belahan otak Anda, dan bernapas hanya melalui lubang hidung sebelah kanan mengakses kiri "berpikir" belahan otak Anda. Sadar bergantian napas antara lubang hidung Anda sehingga dapat memungkinkan Anda untuk mengaktifkan dan mengakses seluruh otak Anda.

sumber  www.healthiswealthofheart.com

Larangan Bagi Mengikuti Ayat-Ayat Al-Qur'an Yang mutasyaabihaat

Larangan Bagi Mengikuti Ayat-Ayat Al-Qur'an Yang mutasyaabihaat

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ تَلَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ { هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ فَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاءَ تَأْوِيلِهِ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُ إِلَّا اللَّهُ وَالرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ يَقُولُونَ آمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ رَبِّنَا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ } قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَأَيْتُمْ الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ فَأُولَئِكَ الَّذِينَ سَمَّى اللَّهُ فَاحْذَرُوهُمْ

Dari Aisyah dia berkata; bahawa Nabi shallaallahu 'alaihi wa sallam pernah membaca ayat berikut ini: "Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, Itulah pokok-pokok isi Al-Qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat darinya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah." Aisyah berkata; kemudian Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila kalian melihat orang ramai yang mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat, maka mereka itulah adalah yang disebutkan oleh Allah 'Waspadalah kalian terhadap mereka!"

HADIS : Muslim(No.4817)
KITAB : TAKDIR
Bab  : Larangan Bagi Mengikuti Ayat-Ayat Al-Qur'an Yang mutasyaabihaat

Keras Kepala Lagi Suka Bermusuhan

Keras Kepala Lagi Suka Bermusuhan.

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَبْغَضَ الرِّجَالِ إِلَى اللَّهِ الْأَلَدُّ الْخَصِمُ

Dari Aisyah dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang yang paling Allah benci adalah orang yang keras kepala lagi suka bermusuhan."

HADIS : MUSLIM(No.4821)
KITAB : ILMU
BAB   : Keras Kepala Lagi Suka Bermusuhan

Mengikuti Kebiasaan Yahudi Dan Nasrani

Mengikuti Kebiasaan Yahudi Dan Nasrani

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا فِي جُحْرِ ضَبٍّ لَاتَّبَعْتُمُوهُمْ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ آلْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ فَمَنْ

Dari Abu Sa'id Al Khudri dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya, kalian benar-benar akan mengikuti kebiasaan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga sekiranya mereka masuk ke dalam lubang biawak pun kalian pasti kalian akan mengikuti mereka." Kami bertanya; "Wahai Rasulullah, apakah mereka itu yahudi dan Nasrani?" Beliau menjawab: "Siapa lagi kalau bukan mereka."

HADIS : MUSLIM(No.4822)
KITAB : ILMU
BAB   : Mengikuti Kebiasaan Yahudi Dan Nasrani

Terangkatnya Ilmu Dan Tersebarnya Kejahilan

Terangkatnya Ilmu Dan Tersebarnya Kejahilan

عن عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنْ النَّاسِ وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ حَتَّى إِذَا لَمْ يَتْرُكْ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالًا فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا

Dari Abdullah bin 'Amr bin Al 'Ash berkata; "Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Allah Azza wa Jalla menghapuskan ilmu agama tidak dengan cara mencabutnya secara langsung dari hati umat manusia. Tetapi Allah akan menghapuskan ilmu agama dengan mewafatkan para ulama, hingga tidak ada seorang ulama pun yang akan tersisa. Kemudian mereka akan mengangkat para pemimpin yang jahil. Apabila mereka, para pemimpin jahil itu dimintai fatwa, maka mereka akan berfatwa tanpa berlandaskan ilmu hingga mereka tersesat dan menyesatkan.'

HADIS : MUSLIM(No.4828)
KITAB : ILMU
BAB   :  Terangkatnya Ilmu Dan Tersebarnya Kejahilan

Orang Yang Melampaui Batas Akan Celaka

Orang Yang Melampaui Batas Akan Celaka

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَلَكَ الْمُتَنَطِّعُونَ قَالَهَا ثَلَاثًا

Dari Abdullah dia berkata; "RasuluIIah shallallahu 'alaihi wasallam teIah bersabda: 'Celakalah orang-orang yang suka melampaui batas.' (Beliau mengucapkannya tiga kali)."

HADIS : MUSLIM(No.4823)
KITAB : ILMU
BAB   : Orang Yang Melampaui Batas Akan Celaka

Keutamaan Zikir Dan Doa

Keutamaan Zikir Dan Doa

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي وَأَنَا مَعَهُ حِينَ يَذْكُرُنِي فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلَإٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلَإٍ خَيْرٍ مِنْهُ وَإِنْ اقْتَرَبَ إِلَيَّ شِبْرًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَإِنْ اقْتَرَبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا اقْتَرَبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً

Dari Abu Hurairah dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah 'azza wajalla berfirman; 'Bagi hamba-Ku adalah sebagaimana perasangkanya kepada-Ku, dan Aku akan bersamanya selama ia berdoa kepada-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku, jika ia mengingat-Ku dalam sekumpulan orang maka Aku akan mengingatnya dalam sekumpulan yang lebih baik dan lebih bagus darinya. Jika ia mendekat kepada-Ku satu jengkal maka Aku akan mendekat kepada-Nya satu hasta, jika ia mendekat kepada-Ku satu hasta maka Aku akan mendekat kepadanya satu depa, dan jika ia mendatangi-Ku dengan berjalan maka Aku akan mendatanginya dengan berlari."

HADIS : MUSLIM(No.4852)
KITAB : Zikir,Doa,Taubat Dan Istighfar
BAB  :  Keutamaan Zikir Dan Doa

Makruh Berdoa Dengan Mengharapkan Disegerakannya Balasan Di Dunia


Makruh Berdoa Dengan Mengharapkan Disegerakannya Balasan Di Dunia

عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَادَ رَجُلًا مِنْ الْمُسْلِمِينَ قَدْ خَفَتَ فَصَارَ مِثْلَ الْفَرْخِ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَلْ كُنْتَ تَدْعُو بِشَيْءٍ أَوْ تَسْأَلُهُ إِيَّاهُ قَالَ نَعَمْ كُنْتُ أَقُولُ اللَّهُمَّ مَا كُنْتَ مُعَاقِبِي بِهِ فِي الْآخِرَةِ فَعَجِّلْهُ لِي فِي الدُّنْيَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُبْحَانَ اللَّهِ لَا تُطِيقُهُ أَوْ لَا تَسْتَطِيعُهُ أَفَلَا قُلْتَ اللَّهُمَّ { آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ } قَالَ فَدَعَا اللَّهَ لَهُ فَشَفَاهُ

Dari Anas bahawasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah menziarahi seorang lelaki muslim yang sedang sakit parah sampai kurus dan lemah seperti seekor burung kecil. Kemudian Rasulullah bertanya kepadanya: "Apakah kamu pernah berdoa atau pun memohon sesuatu kepada Allah?" Sahabat tersebut menjawab; 'Ya, saya pernah berdoa; 'Ya Allah ya Tuhanku, apa yang akan Engkau seksakan kepadaku di akhirat kelak, maka segerakanlah seksa tersebut di dunia ini! ' Mendengar pengakuannya itu, Rasulullah pun berkata: 'Subhanallah, mengapa kamu berdoa seperti itu. Tentu kamu tidak akan tahan. Mengapa kamu tidak berdoa: 'Ya Allah, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta peliharalah kami dari azab neraka.' Anas berkata; 'Lalu Rasulullah berdoa kepada Allah untuk sahabat tersebut dan akhirnya Allah pun menyembuhkannya.'

HADIS : MUSLIM(No.4853)
KITAB : Zikir,Doa,Taubat Dan Istighfar
BAB  :  Makruh Berdoa Dengan Mengharapkan Disegerakannya Balasan Di Dunia

Keutamaan Majlis Zikir

Keutamaan Majlis Zikir

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ لِلَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى مَلَائِكَةً سَيَّارَةً فُضُلًا يَتَتَبَّعُونَ مَجَالِسَ الذِّكْرِ فَإِذَا وَجَدُوا مَجْلِسًا فِيهِ ذِكْرٌ قَعَدُوا مَعَهُمْ وَحَفَّ بَعْضُهُمْ بَعْضًا بِأَجْنِحَتِهِمْ حَتَّى يَمْلَئُوا مَا بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَإِذَا تَفَرَّقُوا عَرَجُوا وَصَعِدُوا إِلَى السَّمَاءِ قَالَ فَيَسْأَلُهُمْ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ وَهُوَ أَعْلَمُ بِهِمْ مِنْ أَيْنَ جِئْتُمْ فَيَقُولُونَ جِئْنَا مِنْ عِنْدِ عِبَادٍ لَكَ فِي الْأَرْضِ يُسَبِّحُونَكَ وَيُكَبِّرُونَكَ وَيُهَلِّلُونَكَ وَيَحْمَدُونَكَ وَيَسْأَلُونَكَ قَالَ وَمَاذَا يَسْأَلُونِي قَالُوا يَسْأَلُونَكَ جَنَّتَكَ قَالَ وَهَلْ رَأَوْا جَنَّتِي قَالُوا لَا أَيْ رَبِّ قَالَ فَكَيْفَ لَوْ رَأَوْا جَنَّتِي قَالُوا وَيَسْتَجِيرُونَكَ قَالَ وَمِمَّ يَسْتَجِيرُونَنِي قَالُوا مِنْ نَارِكَ يَا رَبِّ قَالَ وَهَلْ رَأَوْا نَارِي قَالُوا لَا قَالَ فَكَيْفَ لَوْ رَأَوْا نَارِي قَالُوا وَيَسْتَغْفِرُونَكَ قَالَ فَيَقُولُ قَدْ غَفَرْتُ لَهُمْ فَأَعْطَيْتُهُمْ مَا سَأَلُوا وَأَجَرْتُهُمْ مِمَّا اسْتَجَارُوا قَالَ فَيَقُولُونَ رَبِّ فِيهِمْ فُلَانٌ عَبْدٌ خَطَّاءٌ إِنَّمَا مَرَّ فَجَلَسَ مَعَهُمْ قَالَ فَيَقُولُ وَلَهُ غَفَرْتُ هُمْ الْقَوْمُ لَا يَشْقَى بِهِمْ جَلِيسُهُمْ

Dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: 'Sesungguhnya Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi mempunyai beberapa malaikat yang terus berkeliling mencari majlis zikir. Apabila mereka telah menemukan majlis zikir tersebut, maka mereka terus duduk di situ dengan melabuhkan sayap sesama mereka hingga memenuhi ruang antara mereka dan langit yang paling bawah. Apabila majlis zikir itu telah habis, maka mereka juga berpisah dan naik ke langit.' Kemudian Rasulullah meneruskan sabdanya: 'Selanjutnya mereka ditanya Allah Subhanahu wa Ta'ala, Dzat Yang sebenarnya Maha Tahu tentang mereka: 'Kalian datang dari mana? ' Mereka menjawab; 'Kami datang dari sisi hamba-hamba-Mu di bumi yang selalu bertasbih, bertakbir, bertahmid, dan memohon kepada-Mu ya Allah.' Lalu Allah Subhanahu wa Ta'ala bertanya: 'Apa yang mereka minta? ' Para malaikat menjawab; 'Mereka memohon syurga-Mu ya Allah.' Allah Subhanahu wa Ta'ala bertanya lagi: 'Apakah mereka pernah melihat syurga-Ku? ' Para malaikat menjawab; 'Belum. Mereka belum pernah melihatnya ya Allah.' Allah Subhanahu wa Ta'ala berkata: 'Bagaimana seandainya mereka pernah melihat syurga-Ku? ' Para malaikat berkata; 'Mereka juga memohon perlindungan kepada-Mu ya Allah.' Allah Subhanahu wa Ta'ala balik bertanya: 'Dari apa mereka meminta perlindungan kepada-Ku? ' Para malaikatj menjawab; 'Mereka meminta perlindungan kepada-Mu dari neraka-Mu ya Allah.' Allah Subhanahu wa Ta'ala bertanya: 'Apakah mereka pernah melihat neraka-Ku? ' Para malaikat menjawab; 'Belum. Mereka belum pernah melihat neraka-Mu ya Allah.' Allah Subhanahu wa Ta'ala berkata: 'Bagaimana seandainya mereka pernah melihat neraka-Ku? ' Para malaikat berkata; 'Ya Allah, sepertinya mereka juga memohon ampun (beristighfar) kepada-Mu? ' Maka Allah Subhanahu wa Ta'ala menjawab: 'Ketahuilah hai para malaikat-Ku, sesungguhnya Aku telah mengampuni mereka, memberikan apa yang mereka minta, dan melindungi mereka dari neraka.' Para malaikat berkata; 'Ya Allah, di dalam majlis mereka itu ada seorang hamba yang berdosa dan kebetulan hanya lewat lalu duduk bersama mereka.' Maka Allah menjawab: 'Ketahuilah bahawa sesungguhnya Aku akan mengampuni orang tersebut. Sesungguhnya mereka itu adalah suatu kaum yang teman duduknya tidak akan celaka kerana mereka.'

HADIS : MUSLIM(No.4854)
KITAB : Zikir,Doa,Taubat Dan Istighfar
BAB  :  Makruh Berdoa Dengan Mengharapkan Disegerakannya Balasan Di Dunia

Rabu, 28 Disember 2016

CARILAH ALLAH

CARILAH ALLAH

Sebuah hadis Qudsi menyatakan bahawa Allah berfirman;

" Wahai hambaKu...carilah Aku, nescaya engkau akan menjumpaiku, kerana seandainya engkau menjumpai-Ku maka engkau telah menjumpai segala-galanya, dan sekiranya engkau kehilangan-Ku, maka engkau kehilangan segala-galanya. Aku mencintaimu melebihi segala-galanya".

(Riwayat Ibnu Rajab dan Ibnu Kathir dalam tafsirnya)

Tugas kita didunia adalah untuk mencari Allah sehingga menyaksikan-Nya. Inilah yang terkandung didalam makna syahadah(penyaksian) yang kita ulangi setiap hari. Inilah juga rukun agama yang ketiga iaitu al-Ihsan yakni mengabdikan diri kepada Allah seolah-olah menyaksikannya.

Seseorang yang menyaksikan Allah di alam ini dengan hatinya bermakna dia telah berjumpa dengan Allah. Menjumpai-Nya bermakna menjumpai segala-galanya kerana Allah adalah segala-galanya dan terluput dari-Nya bermakna terluput dari segala-galanya kerana Dialah segala-galanya.

Menjumpai Allah bermakna dia telah berjumpa dengan cinta yang hakiki kerana Dia-lah hakikat kecintaan yang sebenarnya. Bercintalah dengan-Nya kerana Dia takkan menghampakan dan mengecewakan sesiapa dalam percintaan-Nya.

Didalam perjalanan hati ini, berdampinglah dan carilah pembimbing yang boleh memimpin kita untuk mencari Allah. Kejujuran hati yang benar dalam mencari Allah akan ketemukan kita kepada mursyid yang boleh menunjuk kita kepada-Nya.

BELAJAR MELIHAT KEBAIKAN DAN KECANTIKAN DI DALAM KEBURUKAN

NABI MUSA A.S MELIHAT BANGKAI SEEKOR ANJING YANG MATI DI PADANG PASIR.

SAHABAT SAHABATNYA MENUTUP HIDUNG.

MALAH ADA YANG LOYA DENGAN KEADAAN MATA ANJING YANG HAMPIR PECAH, ISI PERUT YANG TERBURAI..!

AKAN TETAPI NABI MUSA BERKATA,

"ALANGKAH PUTIHNYA GIGI ANJING ITU..!"

SAHABAT-SAHABATNYA MENEGUR BAGAIMANA NABI MUSA BOLEH BERKATA DEMIKIAN?

LALU NABI MUSA MENJAWAB,

"AKU SEDANG BELAJAR MELIHAT KEBAIKAN DAN KECANTIKAN DI DALAM KEBURUKAN..!"

SEMOGA KITA SEMUA BOLEH MELIHAT KEBAIKAN DI DALAM DIRI SESEORANG WAIMA MUSUH KITA SEKALIPUN.

INSYAALLAH!

HATI KITA AKAN BERTAMBAH SENANG DAN TENANG..!

JADILAH SEPERTI LEBAH..!

WALAUPUN HIDUP DI DALAM LAUTAN SAMPAH, BUNGA JUGA YANG DICARINYA..!

JANGANLAH JADI SEPERTI LALAT..!

WALAUPUN HIDUP DI TAMAN YANG INDAH, SAMPAH JUA YANG DINANTINYA..!

SEMOGA IKATAN KITA SESAMA INSAN AKAN LEBIH ERAT DAN HARMONI TANPA ADA RASA DENGKI, IRIHATI DAN BENCI-MEMBENCI ..!

"SEKIRANYA KITA MELIHAT SESUATU YANG BURUK PADA ORANG LAIN.

IA ADALAH CERMINAN UNTUK DIRI KITA..!

KERANA HANYA ORANG YANG HATINYA BERSIH, SELALU MELIHAT KEBAIKAN PADA ORANG LAIN..!"

DAHSYATNYA SURAT AL-IKHLAS...

SEMPATKANLAH SEBENTAR UNTUK MEMBACA TULISAN INI...

RASULULLAH MUHAMMAD SAW PADA SUATU KETIKA BERSABDA,

”DEMI ALLAH YANG JIWA KU DI GENGGAMAN-NYA,

SESUNGGUHNYA
QUL HUWALLAHU AHAD ITU TERTULIS DI SAYAP MALAIKAT JIBRAIL A.S,

ALLAHHUS SOMAD ITU TERTULIS DISAYAP MALAIKAT MIKAIL A.S,

LAMYALID WALAM YUULAD TERTULIS PADA SAYAP MALAIKAT IZRAIL A.S,

WALAM YAKULLAHU KUFUWAN AHAD TERTULIS PADA SAYAP MALAIKAT ISRAFIL A.S".

BERKATA IBNU ABBAS R.A. BAHWA RASULULLAH SAW TELAH BERSABDA,

"KETIKA AKU (RASULULLAH SAW) ISRA’ KE LANGIT,

SAYA MELIHAT ARASY DI ATAS 360,000 PILAR.

DAN JARAK JAUH ANTARA SATU PILAR KE SATU PILAR YANG LAIN IALAH 300,000 TAHUN PERJALANAN.

PADA TIAP-TIAP PILAR ITU TERDAPAT PADANG PASIR YANG JUMLAHNYA 12,000.

DAN LUASNYA SETIAP SATU PADANG ITU SELUAS DARI TIMUR HINGGA KE BARAT.

PADA SETIAP PADANG ITU TERDAPAT 80,000 MALAIKAT YANG MANA KESEMUANYA MEMBACA SURAT AL-IKHLAS.

SETELAH MEREKA SELESAI MEMBACA SURAH TERSEBUT MAKA BERKATA MEREKA,

”WAHAI TUHAN KAMI, SESUNGGUHNYA PAHALA DARI BACAAN KAMI INI KAMI BERIKAN KEPADA ORANG YANG MEMBACA SURAH AL-IKHLAS BAIK LELAKI MAU PUN PEREMPUAN".

RIWAYAT ANAS BIN MALIK .

JUGA MERAKAM KISAH BERKAITAN SURAT AL-IKHLAS.

SUATU KETIKA 70.000 MALAIKAT DIUTUS DATANG KEPADA SEORANG SAHABAT DI MADINAH YANG MENINGGAL.

KEDATANGAN PARA MALAIKAT ITU HINGGA MEREDUPKAN CAHAYA MATAHARI.

70,000 MALAIKAT ITU DIUTUS HANYA KERANA ARWAH SERING MEMBACA SURAH INI.

ANAS BIN MALIK YANG SAAT ITU BERSAMA NABI MUHAMMAD SAW DI TABUK MERASAKAN CAHAYA MATAHARI REDUP TIDAK SEPERTI BIASANYA DAN

MALAIKAT JIBRIL DATANG KEPADA NABI UNTUK MEMBERITAKAN KEJADIAN YANG SEDANG TERJADI DI MADINAH.

RASULULLAH S.A.W BERSABDA,

"BARANGSIAPA MEMBACA SURAH AL-IKHLAS SEWAKTU SAKIT SEHINGGA DIA MENINGGAL DUNIA,

MAKA TUBUHNYA TIDAK AKAN MEMBUSUK DI DALAM KUBURNYA,

AKAN SELAMAT DIA DARI KESEMPITAN KUBURNYA DAN

PARA MALAIKAT AKAN MEMBAWANYA DENGAN SAYAP MEREKA MELINTASI TITIAN SIRATUL MUSTAQIM LALU MENUJU KE SYURGA".

(HR QURTHUBY).

SUBHANALLAH....

SEMOGA KITA DAPAT MENGAMALKANNYA SETIAP WAKTU.

SAUDARAKU..

TOLONG SAMPAIKAN.

SABDA RASULULLAH SAW, "SIAPA YANG MENYAMPAIKAN SATU ILMU DAN ORANG MEMBACA MENGAMALKANNYA MAKA DIA AKAN BEROLEH PAHALA WALAUPUN SUDAH TIADA."

Isnin, 26 Disember 2016

Kisah pemandi mayat dengan seorang pelacur

Pada zaman Imam Malik, terdapat seorang wanita yg buruk akhlaknya. Dia selalu tidur bersama lelaki & tidak pernah menolak ajakan lelaki (pelacur).

Tiba pada hari kematiannya, ketika mayatnya dimandikan oleh seorang wanita yg kerjanya memandikan mayat, tiba2 tangan si pemandi mayat itu terlekat pada batang tubuh jenazah wanita itu.

Semua penduduk & Ulama' gempar akan hal itu. Mana tidaknya, tangan si pemandi mayat terlekat sehingga semua orang di situ mati akal untuk melepaskan tangannya dari mayat wanita terbabit.

Terdapat berbagai cadangan & pandangan untuk menyelesaikan masalah itu.

Akhirnya ada 2 pandangan yg dirasakan sesuai tetapi berat untuk dijalankan.

Pertama, memotong tangan wanita pemandi mayat dan yg kedua pula tanam/kebumikan kedua-duanya iaitu pemandi mayat & jenazah itu sekaligus.

Oleh kerana kedua2 cadangan tersebut masih lagi kurang sesuai, salah seorang dari mereka memutuskan untuk meminta pendapat daripada Imam Malik. Imam Malik bukan calang2 orang yg memberi fatwa.

Apabila Imam Malik sampai dan melihat apa yg berlaku, Imam Malik bertanya kepada wanita pemandi mayat itu:

"Apakah kamu lakukan/berkata apa-apa kepada si mati semasa memandikannya?"

Perempuan memandikan mayat tersebut bersungguh-sungguh menjawab bahawa dirinya tidak berbuat/tidak berkata apa-apa pun ketika menguruskan jenazah.

Selepas diasak dengan berbagai pertanyaan dan takut tangannya akan dipotong/ditanam sekali dengan mayat, akhirnya wanita pemandi mayat itu berkata bahawa dia ada berkata:

"Berapa kalilah tubuh ini telah melakukan zina sambil menampar-menampar & memukul berkali2 pada batang tubuh si mati."

Imam Malik berkata: "Kamu telah menjatuhkan Qazaf (tuduhan zina) pada wanita tersebut sedangkan kamu tidak mendatangkan 4 orang saksi. Dalam situasi begini, di mana kamu nak cari saksi?

Maka kamu harus dijatuhkan hukuman hudud 80 kali sebatan kerana membuat pertuduhan zina tanpa mendatangkan 4 saksi."

Semasa wanita pemandi mayat itu dikenakan hukuman, bila tiba sebatan yang ke 80, maka dengan kuasa Allah SWT, terlepaslah tangannya dari mayat tersebut.

PENGAJARAN:
Jaga lidah, jangan sebarkan fitnah. Jangan bersangka buruk dengan kuasa Allah. Kalau kita tahu dia itu seorang pelacur sekalipun, tapi kalau kita tak pernah lihat, maka kita dilarang menuduhnya berzina.

Diharap kisah Imam Malik dan Pemandi Mayat ini dijadikan sebagai tauladan & ikhtibar.

Kerana itu ingatlah, apabila kita membantu menyebar sesuatu perkara buruk dalam masyarakat, negeri atau negara, yg mana kita tidak menyaksi & tiada saksi, maka tunggulah suatu hari, kita akan menerima balasannya, walaupun peristiwa itu benar berlaku.

Berhati-hatilah semua dan jangan terjerat dengan jarum-jarum kejahatan.

IBARATNYA KITA MENCAMPAKAN SEBUTIR PASIR DITENGAH DITENGAH LAUTAN...  

BEGITULAH KEADAANYA KITA MENCARI ORANG YANG PERNAH KITA FITNAH UMPAT KATA DAN KEJI SEMASA DIDUNIA....

TIDAK KIRA SAMADA ORANG ITU BERSALAH ATAU TIDAK....  

BALASAN PASTI AKAN TIBA.... DIDUNIA ATAU AKHIRAT.....

.

Jibril datang kepada Rasulullah saw.

Daripada Umar radiyallahu anhu, beliau berkata... Ketika kami sedang duduk disisi Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam pada suatu hari...

Tiba-tiba muncul di hadapan kami seorang lelaki yg  sangat putih bajunya, sangat hitam rambutnya, tidak kelihatan padanya tanda-tanda perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalinya sehingga ia duduk di hadapan Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam.....

Lalu ia merapatkan lututnya ke lutut Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam dan meletakkan dua tapak tangannya di atas dua paha Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam... lantas ia berkata:
Wahai Muhammad....
Khabarkan kepadaku tentang Islam.

Lalu Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam menjawab.....
Islam itu ialah kamu menyaksikan bahawa tiada tuhan melainkan Allah dan bahawasanya Muhammad itu pesuruh Allah dan kamu mendirikan sembahyang dan kamu mengeluarkan zakat dan kamu berpuasa dibulan Ramadhan dan kamu mengerjakan haji di Baitullah jika kamu berkemampuan pergi kepadanya.....

Lelaki itu berkata: Benarlah kamu.

Maka kami pun merasa hairan terhadapnya kerana dia yang bertanya dan dia pula yang membenarkannya.

Lelaki itu bertanya lagi...
Maka khabarkan kepadaku tentang iman.

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam menjawab:
Bahawa kamu beriman kepda ALLAH, para malaikatNya, kitab-kitabNya,... rasul-rasulNya,....hari Qiamat dan kamu beriman kepada kadar baik dan burukNya....

Lelaki itu berkata: Benarlah kamu.

Lelaki itu bertanya lagi:
Maka khabarkan kepadaku darihal Ihsan.

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam menjawab.....
Ihsan ialah bahawa kamu beribadah kepada Allah seolah-olah kamu melihatNya tetapi jika kamu tidak melihatNya dan maka sesungguhnya Dia melihat kamu.....

Lelaki itu bertanya lagi:
Maka khabarkan kepadaku dari hal hari kiamat.

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam menjawab: Tidaklah  yang bertanya itu lebih tahu daripada yang ditanya.

Lelaki itu berkata lagi:
Maka khabarkan kepadaku mengenai tanda-tandanya.

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam menjawab..
Tanda-tandanya itu adalah bila hamba-hamba telah melahirkan tuannya dan kamu melihat orang-orang yang tidak berkasut tidak berpakaian miskin dan  penggembala kambing menegakkan dan  mendirikan binaan.

Kemudian dia pergi..... lalu aku terdiam beberapa lama.

Setelah itu Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bertanya:
Wahai Umar, tahukah kamu siapakah orang yang bertanya itu?

Aku menjawab:
Allah dan RasulNya yg lebih mengetahui.

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam berkata:
Sesungguhnya itulah dia Jibril yang datang kepada kamu untuk mengajarkan agama kamu.

(Hadith ini dirawayatkan oleh Imam Muslim di awal kitab al-Iman. Hadith nombor 8 )

Jumaat, 23 Disember 2016

MENGENAL ALLAH MELALUI MENGENAL DIRI SENDIRI

MENGENAL ALLAH MELALUI MENGENAL DIRI SENDIRI

Salah satu cara mengenal Allah ialah dengan mengenal diri sendiri. Maksudnya ialah hakikat diri yang sebenarnya.

Adapun yang dimaksudkan diri yang sebenarnya itu bukanlah diri yang bersifat lahiriah, kerana jasad ini tidak membawa makna yang sebenar untuk mengenal Allah SWT.

Pada abad modern ini, ramai dikalangan kita tidak mengenal dirinya yang sebenar. Mereka menganggap bahawa dirinya hanyalah tubuh badan yang terdiri daripada kulit, daging, tulang, darah dan sebagainya.

Yang dimaksudkan dengan sebenarnya ialah diri yang batin iaitu diri yang datang dan akan kembali kepada Allah SWT.

Ulama Ilmu ketuhanan atau Ilmu Tauhid berpegang kepada bahawa diri ini merupakan tangga untuk mengenal Allah, sesuai dengan dalil yang mengatakan: “Siapa yang mengenal Tuhannya.”

Dikalangan ulama tasauf atau ulama Ilmu ketuhanan selalu menasihatkan, ”carilah diri kamu dalam diri.”maksudnya, ialah menyuruh agar kita mencari hakikat diri kita yang sebenarnya terlebih dahulu.

Apabila kita telah menemukan diri kita yang sebenarnya pasti kita akan mengakui hakikat adanya Allah SWT.

Walaupun didalam Al Quran ‘diri’ itu disebut dengan belbagai istilah, tetapi tujannya adalah untuk mengingatkan kepada manusia supaya berfikir bahawa betapa luasnya ‘diri’ yang hakikat itu didalam manusia.

Diri manusia dilengkapi oleh Allah dengan sifat-sifat tertentu, kemudian sifat-sifat tersebut dinilai atau dihisab, samaada baik ataupun buruk.

Firman Allah SWT:
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta dipertanggungjawabkannya.”

Allah menjelaskan kepada kita tentang istilah jiwa dan sifat-sifat yang terdapat pada jiwa, iaitu pendengaran, penglihatan disamping roh juga akan diuji tentang ketaqwaannya kepada Allah.

Itulah sebabnya ketika Allah berfirman kepada roh-roh atau jiwa, ianya sedia untuk berbakti dan melaksanakan perintah tersebut maka diciptakanlah jasad, lalu Allah menjadikan Adam.

Roh telah berikrar dan berjanji kepada Allah, maka untuk membuktikan dan berbuat sesuatu maka roh memerlukan tempat iaitu jasad.

Istilah batin disebut juga dalam Al Quran dengan Qalbu. Seandainya Qalbi tersebut diterangi dengan nur maka selamatlah seseorang itu. Maka sekiranya tiada Nur, gelaplah seseorang itu.

Qalbi mestilah mempunyai asas yang membolehkannya selamat yang hanya Allah saja yang boleh menentukannya. Sesungguhnya segala sesuatu yang ada dalam diri berupa nafas, akal. nafsu dan roh, bila menjadi satu maka dinamakan dengan insan.

Qalbi didalam Al Quran diistilah sebagai diri atau hati. Qalbi sebenarnya mengetahui apa yang patut dibuat dan apa yang patut dilaksanakan mengikut nilai-nilai diri itu sendiri.

Firman Allah SWT maksudnya:
“Sesungguhnya berbahagialah sesiapa yang membersihkan jiwanya, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” (As Sham: 9-10)

Wassalam

Khamis, 22 Disember 2016

Rawatan Menggunakan Daun Bidara

Rawatan Menggunakan Daun Bidara



Salah satu ikhtiar yang diusahakan di Darussyifa’ ialah rawatan menggunakan daun bidara. Ia secara khusus digunakan dalam merawat penyakit-penyakit bersihat rohani seperti gangguan emosi, susah tidur, gangguan makhluk halus dan sihir. Kaedah ini sebenarnya bersumberkan amalan para ulama terdahulu yang menjadikan daun bidara sebagai bahan rawatan utama dalam mengatasi orang yang terkena sihir.

Antara dalilnya ialah sebagaimana yang dsebutkan oleh Abul Hasan Ali ibn Khalaf yang dikenali Ibn Battal al-Maliki yang mensyarahkan sahih Bukhari ketika menghuraikan hadith berkenaan sihir :

“(Hendaklah dia mengambil tujuh helai daun bidara yang segar hijau lalu menumbuknya di antara du abatu (iaitu menggunakan lesung) kemudian digaul dengan air lalu dibacakan ayatul kursi, tiga qul (ada yang mengatakan empat qul termasuk surah al-Kafirun) kemudian dihirup tiga kali dan hendaklah dia mandi dengan air tersebut. Sesungguhnya ia akan menghilangkan apa sahaja yang dihidapinya dengan izin Allah, ia baik bagi lelaki yang tertahan daripada mendatangi isterinya (tidak boleh berjimak disebabkan sihir)”

Dalam contoh lain, Nabi SAW juga menjelaskan bahawa ketika memandikan mayat selain dimandikan dengan air bersih, salah satu mandian mayat tersebut perlu menggunakan campuran air dengan daun bidara. Ini menunjukkan terdapat khasiat khusus pada daun bidara sehingga digunakan ketika memandikan mayat.






Kaedah rawatan :
Ambil sekurang-kurangnya 21 helai daun bidara untuk kegunaan tiga hari iaitu setiap hari menggunakan 7 helai. Ambil tujuh helai daun bidara ini kemudian tumbuk dengan lesung batu sehingga separuh hancur. Campurkan daun yang separuh hancur itu dengan air yang telah didoaka. Minum sedikit air ini kemudian dibuat bilasan mandi di waktu petang. Lakukan kaedah ini selama tiga hari berturut-turut.

Rujukan : Rawatan Penyakit Jasmani (I), Tuan Guru Dato’ Dr Haron Din

Selasa, 20 Disember 2016

Diharamkan Mengumpat

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: أَتَدْرُونَ مَا الْغِيبَةُ قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ قِيلَ أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِي أَخِي مَا أَقُولُ قَالَ إِنْ كَانَ فِيهِ مَا تَقُولُ فَقَدْ اغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيهِ فَقَدْ بَهَتَّهُ

Dari Abu Huraihan R.A:
Bahawasanya Rasulullah bersabda : "Tahukah kalian apakah ghibah itu?"

Mereka menjawab :
"Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui."

Beliau bersabda :
"Yaitu engkau menyebut saudaramu dengan sesuatu yang dibencinya."

Ditanyakan : "Bagaimana halnya jika apa yang aku katakan itu (memang) terdapat pada saudaraku ? "

Beliau menjawab : "Jika apa yang kamu katakan terdapat pada saudaramu, maka engkau telah mengumpatnya dan jika ia tidak terdapat padanya maka engkau telah berdusta atasnya".

HADIS : RIWAYAT MUSLIM
KITAB : KEBAJIKAN,HUBUNGAN KEKELUARGAAN DAN ETIKA
BAB    :  Diharamkan Mengumpat

Isnin, 19 Disember 2016

Sejarah kewujudan "Angin Ahmar"

Sejarah kewujudan "Angin Ahmar"

Pada satu ketika dimana Nabi Allah Sulaiman duduk di singgahsananya.

Maka datang satu lembaga yang cukup besar, maka bertanya Nabi Allah Sulaiman "Siapakah engkau".

Maka dijawab olih lembaga tersebut bahawa akulah Rihul Ahmar.... dan aku bila memasuki rongga anak Adam, maka lumpuh, keluar darah dari rongga, dan apabila aku memasuki otak anak Adam, maka menjadi gilalah anak Adam.

Maka diperintahkan oleh Nabi Sulaiman a.s supaya membakar lembaga tersebut, maka berkata Rihul Ahmar kepada Nabi Sulaiman a.s bahawa

"Aku kekal sehingga hari kiamat, tiada sesiapa yg dapat membinasakan
Aku melainkan Allah. Lalu Rihul Ahmar pun ghaiblah.

Diriwayatkan cucunda Nabi Muhammad S.A.W. terkena Rihul Ahmar sehingga keluar darah dari rongga hidungnya. Maka datang jibril kepada Nabi S.A.W.  bertanya Nabi kepada Jibril.

Maka ghaib sebentar jibril lalu kembali mengajari akan doa Rihul Ahmar kepada Nabi S.A.W. kemudian dibaca doa tersebut kepada cucundanya dan dengan sekejap jua sembuh serta merta.

Lalu bersabda Nabi S.A.W. bahawa barang siapa membaca doa Rihul Ahmar walau sekali dalam seumur hidupnya, maka akan dijauhkan dari penyakit ANGIN AHMAR atau STROK.

Doa merawat angin ahmar dan penyakit kronik

Allahumma inni a'uzubika minarrihil ahmar, waddamil aswad, waddail akbar.

Ertinya:
Ya Allah tuhanku lindungi aku dari angin merah & lindungi aku dari darah hitam (strok) & dan dari penyakit berat.

Alhamdulillahi hamdan katsiran thayyiban mubarakan fihi


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ الله وَبَرَكَاتُه

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد الله رب العالمين والصلاة والسلام على رسول الله

اللهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَىٰ اٰلِه فِي كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ عَدَدَمَا وَسِعَهُ عِلْمُ الله💚💚💚
صباح الخير
               

اَللّٰهُمَّ اَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَّ ارْزُقْنَا اتِّبَاعَهٗ وَ اَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَّ ارْزُقْنَا اجْتِنَابَهٗ
بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ.

Hadis Sahih Muslim Jilid 1.
Hadis Nombor 0556.

Dari Anas r.a., katanya: "Seorang lelaki datang dengan tergesa-gesa, lalu masuk ke dalam saf.

Sesudah itu dia membaca: "Alhamdulillahi hamdan katsiran thayyiban mubarakan fihi."

Ketika Rasulullah S.A.W. selesai solat, dia bertanya, "Siapa yang membaca kalimat itu tadi?" Jemaah diam saja, tidak ada yang menyahut.

Rasulullah S.A.W. bertanya kembali, "Siapa yang membaca kalimat itu tadi? Sesungguhnya bacaannya itu tidak salah."

Lelaki itu berkata? "Aku datang tergesa-gesa, lalu kubaca kalimat itu."

Sabda Rasulullah S.A.W., "Ku lihat dua belas malaikat  berebut hendak membawanya ke hadirat Allah Ta'ala."

Ahad, 18 Disember 2016

ILMU ANUGERAH ALLAH

ILMU ANUGERAH ALLAH

Sesungguhnya pencapaian ilmu Allah adalah lebih tinggi dan menjangkau jauh sehingga ianya tidak boleh diterima oleh daya pemikiran manusia.

Pencapaian teknologi zaman ini semata-mata berlandaskan kpd kajian dan kepintaran otak fikiran ke tahap ilmu Qalam. Ilmu Allah menjangkau lebih tinggi ke tahap ilmu Ghaib dan ilmu Syahadah.

Ilmu Qalam boleh di kuasai oleh seluruh manusia Islam, Kafir, Kufur atau Murtad. Tetapi melalui mengenali diri dan mengenal Allah dgn sebenar-benarnya, umat Islam boleh menguasai ilmu yg lebih tinggi yakni ilmu Ghaib dan ilmu Syahadah.

Peluang teristimewa yg di kurniakan Allah kpd Islam inilah yg sebenarnya meletakkan tahap umat Islam ke suatu darjat yg paling tinggi. Kemuliaan yg teragung jika dibandingkan dgn manusia kafir dan kufur.

Sabda Rasulullah: "Bermula awal agama itu adalah dengan mengenal Allah."

Oleh itu untuk mengetahui makrifat Allah, maka diberi Nya ilmu kpd manusia melalui aqal dan iman, dgn satu harapan supaya manusia mengetahui akan hakikat sebenar tujuan zahirnya ke dunia ini, yaitu utk berbakti kepada Nya dan utk menyatakan dirinya sendiri pada zat, sifat, asma' dan afa'alNya.

Sesungguhnya semua ilmu yg ada pd manusia adalah ilmu Allah semata-mata, sedangkan pd hakikatnya manusia itu adalah kosong tidak bermaya. Manusia sebenarnya tidak berhak ke atas sesuatu atau dirinya, hanya Allah shj yg empunya.

Secara umumnya ilmu Allah terbahagi dlm 3 kelompok yaitu
(a) ilmu Qalam
(b) ilmu Ghaib
(c) ilmu Syahadah.

Berkaitan dgn ilmu Qalam, Al Quran dlm Surah Al Alaq ayat 3-5 menerangkan

"Bacalah bahwa Tuhanmu Amat Pemurah yg mengajar kamu dgn (ilmu) qalam dan Tuhanmu mengajar kpd manusia apa-apa yg tidak di ketahuinya."

Sedang mengenai ilmu Ghaib dan ilmu Syahadah diterangkan dalam Al Quran, Surah Al Hasyr ayat 22 yg bermaksud "

Dialah Allah yg tiada tuhan kecuali Dia, Mengetahui yg (ilmu) ghaib dan (ilmu) Syahadah. Dia Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Ilmu Qalam adalah suatu ilmu yg dipelajari oleh manusia bg tujuan utk memahami sesuatu di alam ini. Ilmu tersebut di fahami dan di terima oleh pancaindera kita yg tujuh.

Ilmu Qalam diajar di sekolah secara formal atau informal dlm masyarakat . Ia adalah ilmu yg paling sederhana yg dpt dikuasai manusia, contoh : ilmu kedoktoran, ilmu farmasi & ilmu ekonomi .

Ilmu Ghaib adalah merupakan suatu ilmu yg dpt menerangkan sesuatu yg tidak dpt diterangkan oleh ilmu Qalam. Ilmu Ghaib hanya dpt diajar sepenuhnya oleh guru ghaib (batin) dan tidak dpt diajarkan oleh guru zahir.

Biasanya guru ghaib ini terdiri dari wali-wali Allah, para nabi dan rasul. Ilmu Ghaib biasanya hanya diajar dan diperoleh oleh orang2 tertentu shj yaitu orang2 yg di anugerahkan oleh Allah utk menerimanya .

Tahap kekuatan ilmu ghaib adalah menembusi tujuh petala langit dan tujuh petala bumi serta apa shj di antara keduanya.

Ilmu Syahadah adalah suatu ilmu yg paling tinggi didalam tingkatan pelajaran ilmu Allah yg dapat di kuasai manusia (bukan Masters @ Phd ).

Ia merupakan martabat ilmu yg tertinggi. Ilmu ini adalah suatu ilmu makrifat dan syahadah secara sebenar-benar kpd Allah swt. Ilmu ini, Tuhan sendiri akan mengajar manusia mengenai diriNya.

Dgn lain perkataan ilmu Syahadah adalah ilmu utk menyatakan diri Allah itu sendiri. Hanya orang2 yg mencapai martabat ilmu ghaib yg paling tinggi shj yg dpt menguasai ilmu Syahadah ini.

Rawatan untuk sakit lutut

Bahan-bahannya

2 biji epal hijau + 4 btg serai

Masukkan air biar tenggelam bahan tu...

Masak sampai epal tu lembik

Kemudian minum airnya hari2 ...

In syaa Allah sakit lutut akan sembuh.

Selamat mencuba!

....no injection
....no pil
...no stress..

Jumaat, 16 Disember 2016

Mandi Bunga@aura dilakukan dengan tujuan untuk membuang sial

🍁🍃🍂🍃Info Darul Muallij🍃🍂🍃🍁

🔵🍁Mandi Bunga@aura dilakukan dengan tujuan untuk membuang sial pada pelakunya, menjauhkan gangguan makhluk halus serta sekaligus menaikkan seri dan mendatangkan tuah ....yang ini tidak dibenarkan..🍂.khurafat🍁

🍁AMALAN mandi bunga bukan baru dalam masyarakat Melayu namun selalu disalah anggap dan dikaitkan dengan ritual membuang sial atau sesuai untuk wanita berusia yang belum menemui jodoh....

Tapi klau ...

🍁Tujuannya untuk menghilangkan tekanan, menyegarkan badan, mencantikkan kulit, menghilangkan bau badan dan menaikkan semangat dalam badan untuk kelihatan ceria dengan wajah yang berseri...maka dibenarkan...

Us Hassan
Darul Muallij

PERBEZAAN DI ANTARA RUMAH YANG DIBACAKAN AL-QURAN

☘PERBEZAAN DI ANTARA RUMAH YANG DIBACAKAN AL-QURAN DAN TIDAK DIBACAKAN AL-QURAN DI DALAMNYA.

🍂Saidina Abu Hurairah Radhiayallahu 'Anhu pernah berkata :

Sesungguhnya rumah yang dibacakan al-Quran di dalamnya, akan :

🍃1) menjadi luas kepada ahli keluarga tersebut,
🍃2) dihadiri oleh para malaikat,
🍃3) dijauhi oleh syaitan,
🍃4) dipenuhi dengan kebaikan di dalamnya.

🍂Manakala rumah yang tidak dibacakan al-Quran di dalamnya, akan :

👻1) menjadi sempit kepada ahli keluarga tersebut,
👻2) dijauhi oleh para malaikat,
👻3) dihadiri oleh syaitan,
👻4) dikurangkan daripada kebaikan.

🍂Riwayat al-Imam ad-Darimi rahimahullah dengan sanad yang sahih.

"Ya Allah, taufiqkanlah kami dan zuriat kami untuk sentiasa membaca al-Quran di dalam rumah kami dan di sepanjang hayat kami."

Us Hassan
Darul Muallij

Khamis, 15 Disember 2016

KETURUNAN RASULULLAH SAW ATAUKAH ORANG YANG BERILMU?

KETURUNAN RASULULLAH SAW ATAUKAH ORANG YANG BERILMU?
MANAKAH YANG LEBIH UTAMA...

Dalam kumpulan fatwa Al-Imam Al-Allamah Khatimatul Muhaqqiqin Ahmad Ibnu Hajar RA disebutkan, saat ia ditanya,

"Manakah yang lebih utama, antara seorang Syarif (keturunan Nabi Saw) yang bodoh dengan orang yang berilmu?".

Mana dari keduanya yang lebih layak untuk dihormati jika terhimpun, atau apabila hendak disajikan hidangan kepada keduanya...

Mana yang lebih layak untuk diberi terlebih dahulu? Atau jika seseorang hendak mencium tangan, mana dari keduanya yang layak dicium tangannya lebih dulu?".

Ibnu Hajar RA menjawab,
"Pada masing-masing dari keduanya terdapat keutamaan yang besar".

Ketahuilah, bahwa kemuliaan seorang Syarif, yaitu lantaran pada dirinya terdapat bagian yang mulia yang tidak ada sesuatupun yang menyertainya...

Oleh karena itu, diantara para Ulama ada yang mengatakan : "Aku tidak menyetarakan seseorangpun dengan keluarga Rasulullah Saw".

"Orang berilmu itu, kemuliaannya lantaran pada dirinya terdapat manfaat bagi kaum muslimin dan petunjuk bagi orang-orang yang tersesat, maka mereka adalah penerus para Rasul dan pewaris ilmu dan pengetahuan mereka".

"Dengan demikian, yang dapat disepakati dengan pasti adalah harus dipandang bahwa masing-masing dari kalangan Syarif dan Ulama memiliki hak tersendiri yang layak untuk dihormati dan dimuliakan".

"Adapun yang didahulukan jika keduanya berkumpul adalah kalangan Syarif...Ini berdasarkan sabda Nabi Saw, "Dahulukan Quraisy".

Lantaran pada dirinya terdapat bagian yang mulia, yang nasabnya dinisbahkan kepada Sayyidina Hasan RA dan Sayyidina Husein RA".

Allahumma Shalli 'Alaa Sayyidina Muhammad Wa 'Alaa Aali Sayyidina Muhammad

اللهم صلى على سيدنا رسول الله من لا نبي بعده واله وصحبه ومن واله

Al Habib Syed Padzil Barakbah

Rabu, 14 Disember 2016

PESANAN IMAM SHAFIEE SEBELUM MENINGGAL DUNIA

PESANAN IMAM SHAFIEE SEBELUM MENINGGAL DUNIA

Sebelum Imam Shafie meninggal dunia,
beliau sempat mengajak sahabat-
sahabatnya agar membuat perubahan
jiwa ke arah yang lebih baik.

Beliau menyebut bahawa barangsiapa
yang ingin meninggalkan dunia dalam
keadaan selamat, maka lakukanlah 10
perkara:

1. Hak kepada diri, iaitu dengan
mengurangkan tidur, mengurangkan
makan, mengurangkan percakapan dan
berpada-pada dengan rezeki yang ada.

2. Hak kepada Malaikat maut, iaitu
menqada’kan segala kewajipan yang
tertinggal, iaitu dengan memohon maaf
daripada orang yang dizalimi, membuat
persiapan untuk mati dan merasa cinta
kepada ALLAH s.w.t.

3. Hak kepada kubur iaitu membuang
tabiat suka menabur fitnah, jangan
suka kencing merata,
memperbanyakkan solat tahajjud dan
membantu orang yang dizalimi.

4. Hak kepada Malaikat Mungkar dan
Nakir, iaitu jangan berkata dusta,
sering berkata benar, meninggalkan
maksiat dan memberi nasihat.

5. Hak kepada Mizan, iaitu menahan
kemarahan, banyakkan berzikir, ikhlas
dalam amalan dan sanggup
menanggung kesulitan.

6. Hak kepada titian sirat, iaitu buang
tabiat suka mengumpat, wara’, bantu
orang beriman dan hidup dalam
suasana berjamaah.

7. Hak kepada Malaikat Malik, iaitu
menangis lantaran takutkan kepada
ALLAH s.w.t., membanyakkan sedekah,
membuat kebaikan kepada ibubapa dan
memperbaiki akhlak.

8. Hak kepada Malaikat Ridwan,
penjaga syurga, iaitu redha kepada
qada’ ALLAH s.w.t., sabar menerima
bala’ dan bertaubat.

9. Hak kepada Rasulullah s.a.w., iaitu
dengan sering bersalawat kepada
baginda, berpegang kepada sunnahnya
dan bersaing mencari kelebihan dalam
beribadah.

10. Hak kepada ALLAH, iaitu mengajak
manusia kepada kebaikan, mencegah
manusia daripada melakukan
kemungkaran, bencikan kepada
sebarang maksiat dan tidak melakukan
kejahatan.

*Hendaklah orang-orang yang mendengar ucapanku, menyampaikan pula kepada orang lain.* *Semoga yang terakhir lebih memahami kata-kataku dari mereka yang terus mendengar dariku.* *Saksikanlah Ya ALLAH, bahawasanya telah aku sampaikan risalah-MU kepada hamba-hamba-MU."* ~ Antara isi khutbah terakhir Rasullah s.a.w.

MELENYAPKAN AKUAN DIRI

MELENYAPKAN AKUAN DIRI

Bagi setiap ahli-ahli thorikat hendaklah tahu bahawa untuk kita menggapai kejayaan maka kita hendaklah menjalani proses-proses melenyapkan akuan diri yang menyebabkan rosaknya pegangan kita terhadap Allah s.w.t kerana akuan diri yang tidak benar atau palsu akan menjatuhkan kita kedalam lembah syirik kepada Allah.

Apakah itu akuan diri?
Akuan diri adalah satu bentuk pegangan yang bersabit dengan kedudukan, pangkat, harta, nama dan darjat (martabat) yang mana bagi mereka ini semua perkara yang bersabit dengan perkara-perkara itu mereka tidak nampak akan adanya Tuhan pada pemilikannya... mereka merasai semua itu hak milik mereka.

Akuan diri yang tidak sewajarnya ini timbul akibat dari perasaan cinta dan kasih kepada dunia yang mengakibatkan gelapnya mata hati mereka dan kesan dari timbulnya perkara-perkara inilah yang menimbulkan akuan diri yang tidak sewajarnya.

Buangkanlah keangkuhan diri yang mendatangkan keakuan yang dapat membinasakan akan hati mu kepada Allah s.w.t, banyak perkara yang perlu kita tahu didalam hidup ini agar kita faham tentang kedudukan keakuan diri yang membinasakan kita ini. Ingatlah hanya akuan Allah sahaja yang dapat di akui oleh sekalian makhlukNya bukan nya akuan kita.

Akuan-akuan diri yang perlu dilenyapkan adalah:

1) Lenyapkanlah perasaan hatimu pada barang yang menyedapkan hati mu.
2)  Lenyapkan fikiran mu pada tumpuan dunia ini.
3) Lenyapkan pandangan mu pada dirimu.
4) Hapuskanlah pergantungan mu pada ilmu mu.
5)  Jauhkan perasaan mahsyur pada amal mu.
6) Buangkanlah sifat ujudmu.
7) Buangkanlah angan-anganmu pada dunia ini

Jika kita dapat melaksanakan perkara-perkara diatas ini maka kau akan dapat mengetahui akan kebesaran Allah s..w.t...................
Maka apabila akuan diri sendiri telah lenyap dan hilang dari perasaan kita maka ia bererti kita telah fana maka setelah itu kita akan dapat menemukan akuan Allah pada kita dan itulah yang sebenar-benarnya akuan yang wajib kita pegangi dan imani iaitu akuan yang datang nya dari Allah s.w.t
لاحول ولا قوة الا بالله العلى العظيم
(Tiada daya dan upaya bagiku kecuali Allah lah yang Maha Tinggi dan Maha Besar)

Manakah akuan Allah pada hakikat kita?
1) Tiada ujudmu yang ada ujudKU.
2) Tiada kuasamu itulah kuasaKU
3)  Tiada kehendakmu itulah kehendakKU
4)  Tiada hidup mu melainkan hidupKU 
5) Tiada pandanganmu melainkan pandanganKU
6)  Tiada pendengaranmu melainkan pendengaranKU
7) Tiada ilmumu melainkan ilmuKU
8) Tiada gerakmu melainkan gerakKU
9)Tiada diammu melainkan diamKU
Tidaklah engkau itu ada akan tetapi AKUlah yang ada pada sekalian yang ada, AKUlah yang zahir dan AKUlah yang batin, sesungguhnya zahirKU batin bagimu dan batinKU rahsia bagimu. Maka pada hakikat yang sebenarnya kita ini tidak ada yang ada itu adalah Allah yang  Maha Esa:
لاموجود بحقيقة الا الله
(Tiada yang maujud sebenar2nya kecuali Allah)

Inilah dalil hakikat bagi kenyataan ini, maka dengan ini kita tidaklah ada apa-apa kecuali Allah lah yang mengawal semua keadaan.
لا تتحرك ذزة ابدا الا بأءذن الله
(Tidaklah akan bergerak satu-satu zarrah selamanya kecuali dengan izin Allah)

Maka inilah sebenar-benarnya akuan yang tidak bercampur dengan syirik jali atau syirik khofi. Ingatlah selagi tidak ada kenyataan atau bukti yang menunjukkan kita sampai kepada akuan ini, maka kita perlulah teruskan amal kita yang dapat membawa kita kepada kenyataan akuan ini, akuan ini bukanlah hanya mainan ucapan lidah sahaja tetapi ia perlukan bukti dan bakti dari kita.

Jangan main-mainkan ucapan-ucapan ini atau akuan ini nanti kau jatuh didalam orang-orang yang sesat lagi menyesatkan dan disesatkan.
Terdapat banyak dikalangan orang-orang kita yang menyatakan akuan Allah padanya sedangkan ia masih lagi dilingkungi dengan akuan diri yang masih lagi di hiasi dengan hawa nafsu. Oleh itu perkara akuan tajalli Allah ini pada kita akan terjadi dengan kehendak Allah yang Maha Agong. Kesamaran inilah yang banyak terjadi pada golongan-golongan ahli thorikat maupun ahli hakikat. Perhatikanlah dengan teliti agar kita tidak menjadi pencampuran antara akuan diri dan akuan Allah pada kita.

Aku yang diakui Allah!!!!!!!

AKU adalah sesuatu yang jernih dan ia terwujud dari diri KU maka DIAlah yang diakui. Inilah dia kedudukan yang diakui oleh Allah kerana AKU itu adalah hakikat kenyataan Allah s.w.t sebagaimana fiirman nya„,,,,
كل روح من امر ربي
Setiap roh itu adalah urusan pekerjaan KU.

Padaku (roh) itulah rahsiaku dan itulah yang menzahirkan akuan haqullah pada tubuh badan melalui kalam, perbuatan dan ittiqod pada diri. Kalimah akuan yang sebenar ini terbit dari ucapan syattoh (terlatah) dari sirna fana yang dialami oleh ahlillah.

Aku ku dan aku mu itu adalah satu jua, jangan adakan dua kudrat padamu kerana kudratmu itu adalah kudratKU, AKU zahir pada ujudKU, dan AKU batin pada rahsiaKU. Engkau tidak wujud melainkan AKUlah yang ujud.

KalamKU adalah zahirnya kalammu waktu terucap... tiadamu padamu akan tetapi adaKU pada zahirKU. AKU adalah AKU inilah akuanKU. AKU yang mengaku akan padaKU, tiada akuanmu padamu kerana akuan mu itu tiada ain ujud akuan itu.

Tiadalah engkau bergerak pada masa engkau bergerak AKUlah yang sebenarnya gerak itu, hanya orang-orang yang buta sahaja yang tidak nampak akan gerak Allah itu. Sesungguhnya gerakmu itu adalah hasil gerakKU yang terjadi ketika bergeraknya dirimu, engkau hanyalah patung wayang sahaja semata-mata tidaklah engkau dapat berbuat apa-apa yang mendatangkan manfaat atau mudarat padamu.

Tiadalah engkau memandang ketika memandang akan tetapi AKUlah yang memandang pada ketika engkau memandang, engkau buta pada dasarnya maka janganlah engkau akui yang engkau melihat akan dengan penglihatanmu itu kerana kau BUTA.

Oleh itu fahamilah akan maksud bagi kata-kata ini janganlah tersalah anggap kerana akibatnya amat-amatlah buruk.
AKU adalah sifat kenyataan bagi Dzatul Haq, padaKU lengkap
dan melengkapi tiadalah yang lain pada ujud ini melainkan kenyataan
ujudKU semata-mata.

Hanyalah Allah s.w.t sahaja yang layak mengaku dan akuan yang terbit dari sifatNYA lah yang terjadi.................
Maka inilah akuanku yang terbit dari akuan Allah.
Tiadalah ujudku pada kenyataanku melainkan ujud Allah lah yang nyata pada ku.
انا الحق
(Akulah yang sebenar)

Selasa, 13 Disember 2016

Sholatlah yang Khusyu’ dan Hindari Tanda Hitam di Jidat

Sholatlah yang Khusyu’ dan Hindari Tanda Hitam di Jidat, Itu Tanda Riya’ dan Cara Sujudnya Belum Benar


Apabila cara sujud benar, maka tidak akan memburukkan wajah melainkan sebaliknya, menjadi bercahaya dan berseri-seri.

Adapun jika jidat menjadi ‘kapalan’ maka artinya harus memperbaiki gerakan shalat. Sebab yang menjadi penopang utama adalah kedua tangan, saat sujud, bukan kepala.

Abdullah bin Umar bin Khattab RA. salah seorang shahabat terkemuka tidak menyukai adanya bekas hitam di dahi seorang muslim.

عَنْ سَالِمٍ أَبِى النَّضْرِ قَالَ : جَاءَ رَجُلٌ إِلَى ابْنِ عُمَرَ فَسَلَّمَ عَلَيْهِ قَالَ : مَنْ أَنْتَ؟ قَالَ : أَنَا حَاضِنُكَ فُلاَنٌ. وَرَأَى بَيْنَ عَيْنَيْهِ سَجْدَةً سَوْدَاءَ فَقَالَ : مَا هَذَا الأَثَرُ بَيْنَ عَيْنَيْكَ؟ فَقَدْ صَحِبْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُمْ فَهَلْ تَرَى هَا هُنَا مِنْ شَىْءٍ؟
Dari Salim Abu Nadhr, ada seorang yang datang menemui Ibnu Umar. Setelah orang tersebut mengucapkan salam, Ibnu Umar bertanya kepadanya, “Siapakah anda?”. “Aku adalah anak asuhmu”, jawab orang tersebut.

Ibnu Umar melihat ada bekas sujud yang berwarna hitam di antara kedua matanya. Beliau berkata kepadanya, “Bekas apa yang ada di antara kedua matamu? .

Sungguh aku telah lama bershahabat dengan Rasulullah, Abu Bakr, Umar dan Utsman. Apakah kau lihat ada bekas tersebut pada dahiku?” (Riwayat Baihaqi dalam Sunan Kubro no 3698)

عَنِ ابْنِ عُمَرَ : أَنَّهُ رَأَى أَثَرًا فَقَالَ : يَا عَبْدَ اللَّهِ إِنَّ صُورَةَ الرَّجُلِ وَجْهُهُ ، فَلاَ تَشِنْ صُورَتَكَ.
Dari Ibnu Umar, beliau melihat ada seorang yang pada dahinya terdapat bekas sujud. Ibnu Umar berkata, “Wahai hamba Allah, sesungguhnya penampilan seseorang itu terletak pada wajahnya. Janganlah kau jelekkan penampilanmu!” 
(Riwayat Baihaqi dalam Sunan Kubro no 3699).

عَنْ أَبِى عَوْنٍ قَالَ : رَأَى أَبُو الدَّرْدَاءِ امْرَأَةً بِوَجْهِهَا أَثَرٌ مِثْلُ ثَفِنَةِ الْعَنْزِ ، فَقَالَ : لَوْ لَمْ يَكُنْ هَذَا بِوَجْهِكِ كَانَ خَيْرًا لَكِ.
Dari Abi Aun, Abu Darda’ melihat seorang perempuan yang pada wajahnya terdapat ‘kapal’ semisal ‘kapal’ yang ada pada seekor kambing. Beliau lantas berkata, ‘Seandainya bekas itu tidak ada pada dirimu tentu lebih baik” (Riwayat Bahaqi dalam Sunan Kubro no 3700).

عَنْ حُمَيْدٍ هُوَ ابْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ : كُنَّا عِنْدَ السَّائِبِ بْنِ يَزِيدَ إِذْ جَاءَهُ الزُّبَيْرُ بْنُ سُهَيْلِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ فَقَالَ : قَدْ أَفْسَدَ وَجْهَهُ ، وَاللَّهِ مَا هِىَ سِيمَاءُ ، وَاللَّهِ لَقَدْ صَلَّيْتُ عَلَى وَجْهِى مُذْ كَذَا وَكَذَا ، مَا أَثَّرَ السُّجُودُ فِى وَجْهِى شَيْئًا.
Dari Humaid bin Abdirrahman, aku berada di dekat as Saib bin Yazid ketika seorang yang bernama az Zubair bin Suhail bin Abdirrahman bin Auf datang. Melihat kedatangannya, as Saib berkata,

“Sungguh dia telah merusak wajahnya. Demi Allah bekas di dahi itu bukanlah bekas sujud. Demi Allah aku telah shalat dengan menggunakan wajahku ini selama sekian waktu lamanya namun sujud tidaklah memberi bekas sedikitpun pada wajahku” 
(Riwayat Baihaqi dalam Sunan Kubro no 3701).

عَنْ مَنْصُورٍ قَالَ قُلْتُ لِمُجَاهِدٍ (سِيمَاهُمْ فِى وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ) أَهُوَ أَثَرُ السُّجُودِ فِى وَجْهِ الإِنْسَانِ؟ فَقَالَ : لاَ إِنَّ أَحَدَهُمْ يَكُونُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ مِثْلُ رُكْبَةِ الْعَنْزِ وَهُوَ كَمَا شَاءَ اللَّهُ يَعْنِى مِنَ الشَّرِّ وَلَكِنَّهُ الْخُشُوعُ.
Dari Manshur, Aku bertanya kepada Mujahid tentang maksud dari firman Allah, ‘tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari ATSARIS SUJUUD (bekas sujud)’ apakah yang dimaksudkan adalah bekas di wajah?

Jawaban beliau, “Bukan, bahkan ada orang yang ‘kapalen’ yang ada di antara kedua matanya itu bagaikan ‘kapalen’ yang ada pada lutut onta namun dia adalah orang bejat. Tanda yang dimaksudkan adalah kekhusyu’an” 
(Riwayat Baihaqi dalam Sunan Kubro no 3702).

Bahkan dalam kitab Hasiyah as-Showi,

وليس المراد به ما بصنعه بعض الجهلة المرائين من العلامة في الجبهة فانه من فعل الخوارج وفي الحديث اني لابغض الرجل واكرهه اذا رايت بين عينيه اثر السجود
“Bukanlah yang dimaksudkan oleh ayat adalah sebagaimana perbuatan orang-orang bodoh dan TUKANG RIYA’ yaitu tanda hitam yang ada di dahi karena hal itu adalah ciri khas khawarij (baca: ahli bid’ah)” dalam sebuah hadits disebutkan sungguh saya benci seseorang yang saya lihat diantara kedua matanya terdapat bekas sujud 
(Hasyiah ash Shawi 4/134, Dar al Fikr).

Semoga kita selalu dapat menjagai diri kita dari tanda Riya’

Sumber: share.web.id