Apabila lahirnya kita kedunia ini, telah lengkaplah pentajalian dari Zat Allah kepada Insan Kamil.
Samada kita sedar atau tidak,
Allah telah menyatakan " awal, akhir, zahir dan batinnya" kenyataannya ini dipanggil / dinamakan kita. ...
Dari sudut awal dan akhir dinamakan Rahsia iaitu AKU. Dari sudut zahirnya dinamakan badanku, manakala dari sudut batinnya dipanggil diriku.
Boleh juga di terjemahkan melalui kata-kata seperti dibawah :-
Awal dan akhir Allah menjadi rahsia kepada kita = zat semata2 iaitu AKU.
(Al-insanu sirri wa ana sirruhu = Insan itu rahsia Aku, Aku rahsia Insan)
Zahir Allah menjadi tubuh @ jasad kepada kita = menyatakan Adam = badanku
Batin Allah menjadi roh kepada kita = menyatakan Muhammad = diriku
Sabda Nabi Muhammad SAW ( Ana abu arruh, wa adam abu basyar = Aku bapa segala ruh dan Adam itu bapa segala jasad )
Allah , Muhammad, Adam.
Allah, Ruh, Jasad. ( kenyataan kepada kita )
Kita mesti fahami
Hidup jasad @ badan kerana oleh ruh @ diri, hidup ruh dihidupkan oleh Allah. Ini membawa makna
Hidup jasad / badanku kerana hidupnya ruh / diriku kenyataannya jasad bernafas.
Nafas adalah merupakan pekerjaan ruh / diri untuk menghidupkan jasad / badanku ( kalau nafas sudah tidak ada bermakna terputuslah hubungan ruh / diriku dengan jasad/ badanku, jasad / badanku yang sudah tidak bernafas lagi dipanggil manyat akan dikebumikan, ruh / diriku akan kembali kepada Allah / AKU )
Keluar masuknya nafas kita menunjukkan jasad / badanku dan ruh / diriku saling hubung menghubungi.
Ketika nafas ditarik menerangkan AKU ( Allah ) sedang memasukkan yang mati ( jasad / badanku ) kedalam yang hidup ( ruh / diriku), memasukkan malam ( jasad / badanku ) kedalam siang ( ruh / diriku ), memasukkan gelap ( jasad / badanku) kedalam cahaya ( ruh / diriku )...
Juga disebut badanku sedang menyerahkan apa yang ada padanya kepada diriku
Ketika ini akan rasalah rasa2 yang terasa dihujung2 jari badanku, iaitu kenyataan kudrat dan irodat Allah (AKU) yang disandarkan kepada ruh / diriku ...
Ketika nafas dilepaskan membawa maksud AKU (Allah) memasukkan yang hidup ( ruh / diriku ) kedalam yang mati ( jasad / badanku).....
Juga boleh dikatakan diriku sedang menyerahkan apa yang ada padanya kepada badanku.
Antara badanku dengan diriku sedang kenal mengenal dan serah menyerah.
Setelah badanku dan diriku sering serah menyerah apa yang ada diantara satu sama lain, yang dulunya dipanggil badanku telah tenggelam didalam diriku, yang dulu dipanggil diriku telah nyata pada badanku... Tidak lagi boleh disebut badanku dan diriku (sebab telah kamil mukamil) - Nama yang dipanggil ketika ini adalah AKU.
Ketika ini akan berlaku pergerakkan gerak berserta rasa-rasa yang terasa pada keseluruhan badan diriku yang menunjukkan AKU ( Allah ) yang sedang melakukan sesuatu seperti apa yang AKU kehendaki .... ( orang luar sebut berniat )
Ruh / diriku ialah urusan AKU / Allah
Hidup ruh / diriku adalah urusan Allah ( sifat hayat Allah )
Hidup ruh / diriku ialah sifat hayat Allah yang ternyata pada ruh / diriku
Sifat hayat Allah berdiri pada zat Allah....
Kuasa ruh / diriku ialah sifat kudrat Allah yang nyata pada ruh / diriku.
Sifat kudrat Allah berdiri pada zat Allah
Berkehendak ruh / diriku ialah sifat irodat Allah yang nyata pada ruh / diriku
Sifat irodat Allah berdiri pada zat Allah
Mengetahui ruh / diriku ialah sifat ilmu Allah yang nyata pada ruh / diriku.
Sifat ilmu Allah berdiri pada zat Allah
Melihat ruh / diriku ialah sifat basor Allah yang nyata pada ruh /diriku.
Sifat basor Allah berdiri pada zat Allah
Mendengar ruh / diriku ialah sifat samak Allah yang nyata pada ruh / diriku.
Sifat samak Allah berdiri pada zat Allah
Berkata2 ruh / diriku ialah sifat kalam Allah yang nyata pada ruh / diriku.
Sifat kalam Allah berdiri pada zat Allah
Maknanya ruh / diriku itu adalah sifat Allah ( sifat ketuhanan ) yang diperkenalkan / yang diamanahkan untuk diserahkan / dikembalikan kepada Allah...
Apabila badan diriku saling kenal mengenal ( lahirnya rasa-rasa yang terasa dihujung-hujung jari ), dan mula terhasilnya gerak menggerakkan yang tidak putus dengan rasa-rasa yang terasa, maka tertunailah sudah kalimah syahdah Laa ilaha illall Allah...
Jangan terlampau berhitung @ bertanya, yang berhitung orang awam yang tidak mempunyai ilmu pengetahuan kita ini
Kita tenang kedalam saja, macam mana sekarang ini
Sebab bagi kita dengan cara bawaan gerak menggerakkan berserta rasa-rasa yang terasa itu berlaku pula ayat :
3.Surah 'Āli `Imrān (Verse 27)
تُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَتُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِۖ وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّۖ وَتَرْزُقُ مَن تَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
"Engkaulah (wahai Tuhan) yang memasukkan waktu malam ke dalam waktu siang, dan Engkaulah yang memasukkan waktu siang ke dalam waktu malam. Engkaulah juga yang mengeluarkan sesuatu yang hidup dari benda yang mati, dan Engkaulah yang mengeluarkan benda yang mati dari sesuatu yang hidup. Engkau jualah yang memberi rezeki kepada sesiapa yang Engkau kehendaki, dengan tiada hitungan hisabnya".
Samada kita sedar atau tidak,
Allah telah menyatakan " awal, akhir, zahir dan batinnya" kenyataannya ini dipanggil / dinamakan kita. ...
Dari sudut awal dan akhir dinamakan Rahsia iaitu AKU. Dari sudut zahirnya dinamakan badanku, manakala dari sudut batinnya dipanggil diriku.
Boleh juga di terjemahkan melalui kata-kata seperti dibawah :-
Awal dan akhir Allah menjadi rahsia kepada kita = zat semata2 iaitu AKU.
(Al-insanu sirri wa ana sirruhu = Insan itu rahsia Aku, Aku rahsia Insan)
Zahir Allah menjadi tubuh @ jasad kepada kita = menyatakan Adam = badanku
Batin Allah menjadi roh kepada kita = menyatakan Muhammad = diriku
Sabda Nabi Muhammad SAW ( Ana abu arruh, wa adam abu basyar = Aku bapa segala ruh dan Adam itu bapa segala jasad )
Allah , Muhammad, Adam.
Allah, Ruh, Jasad. ( kenyataan kepada kita )
Kita mesti fahami
Hidup jasad @ badan kerana oleh ruh @ diri, hidup ruh dihidupkan oleh Allah. Ini membawa makna
Hidup jasad / badanku kerana hidupnya ruh / diriku kenyataannya jasad bernafas.
Nafas adalah merupakan pekerjaan ruh / diri untuk menghidupkan jasad / badanku ( kalau nafas sudah tidak ada bermakna terputuslah hubungan ruh / diriku dengan jasad/ badanku, jasad / badanku yang sudah tidak bernafas lagi dipanggil manyat akan dikebumikan, ruh / diriku akan kembali kepada Allah / AKU )
Keluar masuknya nafas kita menunjukkan jasad / badanku dan ruh / diriku saling hubung menghubungi.
Ketika nafas ditarik menerangkan AKU ( Allah ) sedang memasukkan yang mati ( jasad / badanku ) kedalam yang hidup ( ruh / diriku), memasukkan malam ( jasad / badanku ) kedalam siang ( ruh / diriku ), memasukkan gelap ( jasad / badanku) kedalam cahaya ( ruh / diriku )...
Juga disebut badanku sedang menyerahkan apa yang ada padanya kepada diriku
Ketika ini akan rasalah rasa2 yang terasa dihujung2 jari badanku, iaitu kenyataan kudrat dan irodat Allah (AKU) yang disandarkan kepada ruh / diriku ...
Ketika nafas dilepaskan membawa maksud AKU (Allah) memasukkan yang hidup ( ruh / diriku ) kedalam yang mati ( jasad / badanku).....
Juga boleh dikatakan diriku sedang menyerahkan apa yang ada padanya kepada badanku.
Antara badanku dengan diriku sedang kenal mengenal dan serah menyerah.
Setelah badanku dan diriku sering serah menyerah apa yang ada diantara satu sama lain, yang dulunya dipanggil badanku telah tenggelam didalam diriku, yang dulu dipanggil diriku telah nyata pada badanku... Tidak lagi boleh disebut badanku dan diriku (sebab telah kamil mukamil) - Nama yang dipanggil ketika ini adalah AKU.
Ketika ini akan berlaku pergerakkan gerak berserta rasa-rasa yang terasa pada keseluruhan badan diriku yang menunjukkan AKU ( Allah ) yang sedang melakukan sesuatu seperti apa yang AKU kehendaki .... ( orang luar sebut berniat )
Ruh / diriku ialah urusan AKU / Allah
Hidup ruh / diriku adalah urusan Allah ( sifat hayat Allah )
Hidup ruh / diriku ialah sifat hayat Allah yang ternyata pada ruh / diriku
Sifat hayat Allah berdiri pada zat Allah....
Kuasa ruh / diriku ialah sifat kudrat Allah yang nyata pada ruh / diriku.
Sifat kudrat Allah berdiri pada zat Allah
Berkehendak ruh / diriku ialah sifat irodat Allah yang nyata pada ruh / diriku
Sifat irodat Allah berdiri pada zat Allah
Mengetahui ruh / diriku ialah sifat ilmu Allah yang nyata pada ruh / diriku.
Sifat ilmu Allah berdiri pada zat Allah
Melihat ruh / diriku ialah sifat basor Allah yang nyata pada ruh /diriku.
Sifat basor Allah berdiri pada zat Allah
Mendengar ruh / diriku ialah sifat samak Allah yang nyata pada ruh / diriku.
Sifat samak Allah berdiri pada zat Allah
Berkata2 ruh / diriku ialah sifat kalam Allah yang nyata pada ruh / diriku.
Sifat kalam Allah berdiri pada zat Allah
Maknanya ruh / diriku itu adalah sifat Allah ( sifat ketuhanan ) yang diperkenalkan / yang diamanahkan untuk diserahkan / dikembalikan kepada Allah...
Apabila badan diriku saling kenal mengenal ( lahirnya rasa-rasa yang terasa dihujung-hujung jari ), dan mula terhasilnya gerak menggerakkan yang tidak putus dengan rasa-rasa yang terasa, maka tertunailah sudah kalimah syahdah Laa ilaha illall Allah...
Jangan terlampau berhitung @ bertanya, yang berhitung orang awam yang tidak mempunyai ilmu pengetahuan kita ini
Kita tenang kedalam saja, macam mana sekarang ini
Sebab bagi kita dengan cara bawaan gerak menggerakkan berserta rasa-rasa yang terasa itu berlaku pula ayat :
3.Surah 'Āli `Imrān (Verse 27)
تُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَتُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِۖ وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّۖ وَتَرْزُقُ مَن تَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
"Engkaulah (wahai Tuhan) yang memasukkan waktu malam ke dalam waktu siang, dan Engkaulah yang memasukkan waktu siang ke dalam waktu malam. Engkaulah juga yang mengeluarkan sesuatu yang hidup dari benda yang mati, dan Engkaulah yang mengeluarkan benda yang mati dari sesuatu yang hidup. Engkau jualah yang memberi rezeki kepada sesiapa yang Engkau kehendaki, dengan tiada hitungan hisabnya".
Tiada ulasan:
Catat Ulasan
Nota: Hanya ahli blog ini sahaja yang boleh mencatat ulasan.