Pages

Rabu, 13 November 2013

IMAN DAN IHSAN SEBAGAI DASAR ILMU DALAM ISLAM

IMAN DAN IHSAN SEBAGAI DASAR ILMU DALAM ISLAM
عَنْ عُمَر بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ بَيْنَمَا نَحْنُ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ ذَاتِ يَوْمٍ اِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيْدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيْدُ سَوَادِ الشَّعْرِ لاَيُرَى عَلَيْهِ اَثْرُهُ السَّفَرِ وَلاَ يَعْرِفُهُ مِنَّا اَحَدٌ حَتَّى جَلَسَ اِلَى النَّبِى فَاَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ اِلَى رُكْبَتَيْهِ وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخُذَيْهِ وَقَالَ : يَامُحَمَّدُ اَخْبِرْنِى عَنِ اْلاِسْلاَمِ ؟ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ اَلاِْسْلاَمُ اَنْ تَشْهَدَ اَنْ لا َاِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَتُقِيْمَ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ وَتَحَجُّ الْبَيْتَ اِنِ اسْتَطَعْتَ اِلَيْهِ سَبِيْلاً قَالَ صَدَقْتَ قَالَ فَعَجَبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيَصْدِقُهُ قَالَ فَأَخْبِرْنِى عَنِ اْلاِْيْمَانِ ؟ قَالَ اَنْ تُؤْمِنَ بِااللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِر وبِالْقَدْرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ قَالَ صَدَقْتَ قَالَ فَأَخْبِرْنِى عَنِ اْلاِحْسَانِ ؟ قَالَ اَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ وَاِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَاِنَّهُ يَرَاكَ قَالَ ثُمَّ انْطَلَقَ فَلَبِثْتُ مَلِيًّا ثُمَّ قَالَ لِى يَا عُمَرُ اَتَدْرِى مَنِ السَّائِلِ ؟ قُلْتُ اَللهُ وَرَسُوْلُهُ اَعْلَمْ قَالَ فَاِنَّهُ جِبْرِيْلُ اَتَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِيْنَكُمْ (رواه مسلم)

Diriwayatkan dari Umar bin Khattab R.a. beliau berkata; ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW pada suatu hari, tiba-tiba muncul dihadapan kami seorang laki-laki yang berpakaian sangat putih dan rambutnya sangat hitam, tidak ada terlihat tanda-tanda kalau dia seorang musafir, dan tak seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Laki-laki itu kemudian duduk dihadapan Nabi SAW sambil menempelkan lututnya ke lutut nabi dan meletakkan kedua tangannya diatas paha Nabi SAW laki-laki itu bertanya;

Ya Muhammad, ceritakan kepadaku apa itu Islam. Islam ialah kamu bersyahadat bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah, kamu dirikan shalat, tunaikan zakat, berpuasalah pada bulan ramadhan, dan laksanakan ibadah haji ke baitullah jika kamu mampu melaksankannya. Laki-laki itu menjawab; kamu benar !. Umar berkata; kami heran sama laki-laki itu, dia yang bertanya tapi dia pula yang membenarkannya.

Laki-laki itu bertanya lagi; Ceritakan pula kepadaku apa itu iman ? Nabi menjawab; Iman ialah kamu percaya kepada Allah, malaikatnya, kitabnya, rasul-rasulnya, hari kiamat, dan taqdir baik dan buruk datang dari Allah.

Laki-laki itu bertanya lagi; Beritahulah aku tentang Ihsan ? Nabi menjawab; Ihsan ialah kamu sembah Allah seolah-olah kamu lihat Dia, kalau kamu belum bisa seperti itu, kamu yakini bahwa Allah melihatmu.

Kemudian orang itu pergi, lalu aku diam beberapa saat. Kemudian Rasulullah bertanya kepadaku; wahai Umar tahukah kamu orang yang bertanya tadi ? Umar menjawab; Allah dan Rasulnya lebih tahu. Lalu Nabi SAW bersabda; sesungguhnya laki-laki itu adalah malaikat Jibril AS. Dia datang untuk mengajarkan agama untukmu. (H.R.Muslim).

Riwayat tersebut dijadikan dasar oleh para ulama tentang rukun agama Islam, yaitu 1. al-Islam, 2. al-Iman dan 3. al-Ihsan. dari tiga macam arkanuddin tersebut muncullah 4 (empat) macam bidang ilmu yaitu;

ARKANUDDIN=RUKUN AGAMA
1. Al-Islam menjadi ilmu "SYARI'AT" lebih spisifik disebut ilmu fiqih, yaitu ilmu yang mempelajari tentang perilaku jasmani, baik yang menyangkut dengan cara berhubungan dengan Allah maupun yang menyangkut dengan hubungan sesama makhluk Allah, sasaran dari ilmu syari'at ini ialah agar kita tau mana yang sah, batal, halal, haram, dosa, pahala.

2. Al-Iman menjadi ilmu TAUHID atau ilmu AQIDAH yaitu ilmu yang mempelajari tentang keyakinan yang dibina dalam ilmu ini adalah hati agar berkeyakinan dengan tauhid, terlepas dari syirik, kafir atau munafiq. ruang lingkupnya tentang KETUHANAN, KENABIAN, RUHANIYAT, SAM'IYAT alam barjakhiyat yg hanya bisa di ketahui lewat wahyu atau hadist nabi

3. al-Ihsan menjadi ilmu TASAWUF yang dibina dengan ilmu ini adalah rasa. Sasaran dari ilmu tasawuf ini adalah agar mencapai ikhlas yang sempurna. Ilmu tasawuf ini terbagi kepada dua macam yaitu; pertama, tasawuf amaly yang kemudian disebut ILMU THOREQAT yaitu mendekatkan diri kepada Allah dengan cara beramal (dzikir) agar hati menjadi bersih dari sifat-sifat mazmumah (tercela) seperti iri, dengki, hasad, hubbul mal, hubbul jah, dsb Nabi SAW bersabda "Segala sesuatu ada alat pembersihnya, alat pembersih hati itu adalah dzikir kepada Allah". kedua ilmu MA'RIFAT yaitu mendekatkan diri kepada Allah dengan cara memahami diri sebagai media untuk mengenal Allah sebagaimana hadis Nabi SAW "Siapa yang mengenal dirinya maka kenallah dia akan tuhannya" Firman Allah yang artinya "Hendaklah manusia memperhatikan dari apa dia diciptakan"

Dengan demikian maka pembagian ilmu dalam Islam terdiri dari 1. Ilmu SYARI'AT, 2. Ilmu THOREQAT, 3. Ilmu HAKIKAT, 4. Ilmu MA'RIFAT.

Dengan begitu ilmu tasawuf itu mempunyai landasan hukum yang kuat yaitu berdasarkan Al-quran dan Sunnah Nabi SAW. karena itu Buya Hamka berkata "Amaliah thareqat dan tasawuf itu digugu dan ditiru dari prilaku junjungan kita Nabi Muhammad SAW disauk airnya dari telaga aslinya yaitu al-quran dan Sunnah Nabi SAW"

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Nota: Hanya ahli blog ini sahaja yang boleh mencatat ulasan.