Pages

Isnin, 18 November 2013

Renungan » 1 Jam = 25 Tahun ibadah ! Benarkah ?

Kali ini kami akan mencoba membongkar melalui pisau logika serta perpaduan kekuatan hati yang sangat tajam mengenai rahasia dibalik kedasyatan tidurnya Ashabul Kahfi. Dimana diceritakan didalam alquran tidurnya ashabul kahfi selama 309 tahun, tapi Ashabul Kahfi sendiri merasa bahwa dia hanya setengah hari atau kurang lebih selama 12 jam melakukan aktivitas tidur.
Mari bersama-sama sekarang kita gunakan metode wahidiyah, untuk membongkar rahasia yang sangat agung dibalik tidurnya Ashabul Kahfi, karena ilmu wahidiyah sendiri adalah logis, dasyat dan penuh dengan rahasia teka-teki kehidupan. kami teringat akan dawuh beliau muallif sholawat wahidiyah bahwa wahidiyah itu bisa digunakan apapun asal tidak disalahgunakan, dan dawuh yang kedua bahwa akan ada fase dimana muallif sholawat wahidiyah akan mencetak wali yang intelek dan intelek yang wali. Ini bukan suatu isapan jempol belaka yang seketika itu Alloh menurunkan secara tiba-tiba, tidak ! harus butuh proses !.

Karena kita hidup di alam normal, dan hukum sebab akibat pasti berlaku. Prediksi langkah perjuangan wahidiyah dimasa akan datang, akan lebih berat yang dihadapi daripada fase sebelumnya. Pejuang-pejuang wahidiyah akan menghadapi rintangan alam intelektual yang penuh dengan jebakan logika yang bisa meruntuhkan keyakinan kita kepada Tuhan Sang Maha Pencipta. Mudah-mudahan ini menjadi suatu langkah awal tercetaknya kesatria-kesatria wahidiyah yang tangguh yang siap menjadi bemper diarena perjuangan Fafirru Ilalloh Warosulihi Saw. Amin..

Sekarang kita akan mencoba membongkar rahasia tidurnya Ashabul Kahfi dengan penalaran logika yang sangat tajam dengan metode istighroq melalui pintu kekuatan nol yaitu dengan merasa mati dimana akal dan pikiran menyadari, semua gerak gerik adalah pemberian Alloh, begitupula hati harus menyadari dan merasakan bahwa kita tidak memiliki apa-apa, itulah yang disebut nol. karena merasa semua tidak ada apa-apa. (di akhir artikel ini kita akan sama-sama praktekkan).

Ashbul kahfi dia merasa tidur hanya setengah hari padahal didalam alquran tidurnya Ashabul Kahfi mencapai 309 Tahun. Maka perbandingannya :


Setengah hari tidurnya Ashabul Kahfi -> 12 jam = 309 Tahun.

Maka

1 Jam dari 309 Tahun adalah = 309 : 12 = 25,27 Tahun = 25 Tahun (dibulatkan)

Jadi

1 Jam = 25 Tahun


Ternyata 1 jam tidurnya Ashbul Kahfi yang menggunakan istighroq sama dengan 25 tahun lamanya. inilah yang dimaksud dengan relativitas menurut Albert Einsten. Dan bayangkan kalau kita tidur selama 4 jam dengan menggunakan istighroq itu sama artinya dengan 100 tahun ibadah. makanya wajar kekuatan ini mengandung kekuatan yang sangat dasyat. Akan tetapi ketika masuk dalam posisi tidurnya Ashabul Kahfi, 12 jam, 309 tahun, 1000 tahun, ataupun 1 juta tahun dimata Alloh itu adalah sama. Karena pada saat masuk wilayah kekuasaanNya tidak lagi tergantung pada waktu karena kekuatan yang tak terbatas dan absolut Alloh sendiri yang berkehendak.(Mohon untuk dipahami)

Diceritakan bahwa pada suatu hari Rosululloh Saw datang ke masjid. Di muka pintu masjid itu beliau melihat Iblis yang ragu ragu akan masuk. Lalu beliau menegurnya, "Hai Iblis apa yang sedang kamu kerjakan di sini ?" Maka Iblis menjawab, "Saya akan masuk masjid untuk menggaggu orang yang sedang sholat. Tetapi aku takut kepada orang lelaki yang sedang tidur." Segera beliau menjawab, "Hai Iblis, mengapa kamu tidak takut kepada orang yang sedang sholat menghadap Tuhannya, tetapi justru takut kepada orang yang sedang tidur?." Iblis menjawab, "Betul, sebab orang yang sedang sholat itu bodoh sehingga mengganggunya lebih mudah. Sebaliknya orang yang sedang tidur itu adalah orang 'alim, hingga saya kuatir seandainya saya ganggu orang yang sedang sholat itu, maka orang 'alim itu terbangun dan segera membetulkan sholatnya." Sebab peristiwa itu maka Rosulullah Saw bersabda, "Tidurnya orang 'alim lebih baik dari pada ibadahnya orang bodoh." Demikian disebutkan dalam kitab "Minhajul Muta'allimin".

Apa rahasianya sampai iblispun enggan menggoda orang yang tidur itu ? akan tetapi malah orang yang sedang melakukan sholat ? iya benar, rahasia disaat orang itu tidur, tidurnya seperti Ashabul Kahfi (istighroq, tenggelam, mati, nol). Sedangkan orang-orang yang melakukan sholat itu dia tidak istighroq, tenggelam, mati, dan nol, sehingga pada saat dia sholat dia merasa hidup, merasa bisa ibadah, dan merasa suci. dan sifat itu adalah sifatnya iblis, maka wajaralah iblispun dengan leluasa menggoda orang yang melakukan sholat pada saat itu.

Ayo kita bersama-sama koreksi kedalam bagaimana dengan ibadah kita ? apakah masih mengandalkan selain Alloh (mengandalkan ibadah, mengandalkan kepandaian, mengandalkan sholat, mengandalkan haji, mengandalkan puasa, mengandalkan mujahadah, dsb) atau mengandalkan Alloh ? Sekali kita mengandalkan selain Alloh maka saat itu juga kita terlempar keluar dan syirik dihadapan Alloh.


Ma kunta bi fii mahalil qurbi wa maa kunta biika fi mahalil bu'di

Ketika posisi kamu masuk kedalam wilayahKU (Billah) maka posisimu saat itu dekat kepadaku, akan tetapi posisimu keluar dari wilayahKu (merasa alim, pintar,bisa mujahadah, bisa istighroq) maka posisimu jauh dari AKU.


Di akhir artikel ini mari kita praktekkan tidurnya Ashabul Kahfi dengan melalui mujahadah (minimal ada 2 orang, 1 sebagai komando).


Tolong ikuti perintah saya, tidurlah kalian…, tidur…, ingat tidur harus santai, tidur itu tidak memiliki kekuatan, tidur itu merupakan bentuk pasrah, lemaskan seluruh beban yang ada diakal dan dikepala sampai benar-benar santai tidak merasa apapun. Kalau ditelinga dan leher merasa berat tolong dilemaskan. dalam posisi tidur bacalah nidak "Yaa Sayyidi Yaa Rosulalloh" sesantai mungkin dengan lemah lembut, posisi lemas… rendah…. sangat rendah… lebih rendah…. Hilangkan kekuatan suara akan tetapi tetap membaca, arti menghilangkan kekuatan suara jangan kita tekan dengan kekuatan intonasi, tapi dengan kita rasakan, rasa sangat lembut dari membaca nidak "Yaa Sayyidi Yaa Rosulalloh", terus… turunkan lagi, ingat ! orang tidur tidak merasa membaca ! orang tidur tidak merasa hidup ! orang tidur tidak pernah merasa mujahadah ! terus… jangan tegang… yang ada di kepala terus turunkan.. semua badan harus lemas, pasrah, tanpa kekuatan apa-apa dengan sesantai santainya. Terus…. Terus…. Terus… sampai tidak merasa apa apa…. rasakan sejenak dengan sesantai mungkin sampai benar-benar tenang (beri jeda beberapa menit) dan Selesai.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Nota: Hanya ahli blog ini sahaja yang boleh mencatat ulasan.