KAJIAN NAFS ( NAFSU ) Assalamualaikum warah matullahiwabarakatuh....
Istilah "Nafs " mempunyai dua pengertian disini....
...
Makna pertama adalah : "nafsu" atau "diri" yang mendasar atau lebih rendah kedudukannya.Nafsu adalah kata menyeluruh yang mencakup pengertian hawa nafsu: syahwat, amarah, dan sifat sifat jahat lainnya.
Rasulullah pernah bersabda:
" Musuhmu yang terbesar adalah hawa nafsu yang berada diantara kedua sisimu"
Dalam pengertian pertama ini , "Nafs" berkaitan dengan atau termasuk dalam golongan syaitan. Ketika "Nafs" belum mencapai kesempurnaan, maksudnya belum mempunyai ketenangan dan ketentraman yang tinggi, ia di sebut " Nafs al-lawwamah" atau "jiwa yang mencela", seperti jiwa yang mencela seseorang karena lalai, lupa atau teledor dalam beribadah dan taat kepada Allah Subhannahuwata'ala.
Istilah "Nafs " mempunyai dua pengertian disini....
...
Makna pertama adalah : "nafsu" atau "diri" yang mendasar atau lebih rendah kedudukannya.Nafsu adalah kata menyeluruh yang mencakup pengertian hawa nafsu: syahwat, amarah, dan sifat sifat jahat lainnya.
Rasulullah pernah bersabda:
" Musuhmu yang terbesar adalah hawa nafsu yang berada diantara kedua sisimu"
Dalam pengertian pertama ini , "Nafs" berkaitan dengan atau termasuk dalam golongan syaitan. Ketika "Nafs" belum mencapai kesempurnaan, maksudnya belum mempunyai ketenangan dan ketentraman yang tinggi, ia di sebut " Nafs al-lawwamah" atau "jiwa yang mencela", seperti jiwa yang mencela seseorang karena lalai, lupa atau teledor dalam beribadah dan taat kepada Allah Subhannahuwata'ala.
Apabila "jiwa" meninggalkan sikap menentang nafsu dan bertekuk lutut atau tunduk patuh kepada Syaitan, maka ia disebut "Nafs al-ammaratun" atau "Nafsu amarah" yang menyuruh kepada kejahatan.
Al Quran menunjuk pada nafsu ini seperti pada Firman Allah dibawah ini:
" Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." ( QS. Yusuf : 53 )
makna kedua adalah :
"Jiwa" atau "hati" dikala "Nafs" mencapai ketenangan dan telah berhasil menyingkirkan "hawa nafsunya", maka ia dinamakan "nafs al-muthma'innah" atau "jiwa yang tenang- tenteram"
Sebagai mana Firman Allah:
" Wahai jiwa yang tenang - tentram, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhoi-Nya " ( QS. Al fajr : 27-28 )
( -Ihya Ullumuddin- Imam Al - Ghazali )
Jazakumullahu Khairon .... Wassalamualaikum Warahmatullahiwabarakatuh...
Tiada ulasan:
Catat Ulasan
Nota: Hanya ahli blog ini sahaja yang boleh mencatat ulasan.