Pages

Ahad, 19 Januari 2014

Dalil-dalil Al-Qur’an dan As-Sunnah tentang peredaran matahari



sebelum kita sekalian melihat foto-foto luar angkasa, ada baiknya membaca dulu semua dalil-dalil Al-Qur’an dan As-Sunnah tentang peredaran matahari di bawah ini:




1] Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat!”. (QS Al-Baqarah: 258).

2] Allah SWT berfirman: “Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya“. (QS Al-Anbiya’: 33).

3] Allah SWT berfirman: “Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya”. (QS Yaa-Siin: 40).

4] Allah SWT berfirman: “Hingga apabila dia (Dzulkarnain) telah sampai ke tempat terbenamnya matahari, dia melihat matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan dia mendapati di situ segolongan ummat. Kami berkata: ‘Hai Dzulqarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan terhadap mereka’!”. (Qs Al-Kahfi: 86).

5] Allah SWT berfirman: “Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan”. (Qs Ar-Rahmaan: 5).

6] Dari Abu Umamah RA; Nabi Muhammad Saw bersabda: “Kepada matahari diutus sembilan Malaikat. Setiap harinya mereka menghujani matahari dengan salju. Seandainya matahari tidak demikian, niscaya tiada sesuatupun yang terkena sinar matahari melainkan pasti terbakar!”. (Hadits Shahih Riwayat Thabrani melalui Abu Umamah).

7] Allah SWT berfirman: “Dan apabila bintang-bintang berjatuhan“. (Qs At-Takwiir: 2).

8] Allah SWT berfirman: “Dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan“. (Qs Al-Infitha: 2).

9] Abu Dzar Ra berkata bahwa pada suatu hari Nabi Muhammad Rasulullah SAW pernah bersabda: “Tahukah kalian ke manakah matahari ini pergi (terbenam)?” Mereka berkata: “Alloh dan Rasul-Nya-lah yang lebih mengetahui?” Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya matahari ini pergi beredar (terbenam) sehingga sampai ke tempat peredarannya di bawah ‘Arsy (singgasana Allah), lalu dia (matahari) bersujud. Dia (matahari) tetap selalu seperti itu sehingga dikatakan kepadanya: ‘Hai matahari, bangunlah! Kembalilah seperti semula engkau datang (terbit)!’, maka dia pun kembali dan terbit dari tempat terbitnya, kemudian dia beredar sehingga sampai ke tempat peredarannya di bawah ‘Arsy, lalu dia bersujud. Dia tetap selalu seperti itu sehingga dikatakan kepadanya: ‘Hai matahari, bangunlah! Kembalilah seperti semula engkau datang (terbit)!’, maka dia pun kembali dan terbit dari tempat terbitnya (timur), kemudian dia beredar sedangkan manusia tidak menganggapnya aneh sedikitpun darinya sehingga sampai ke tempat peredarannya di bawah ‘Arsy, lalu dikatakan kepadanya: ‘Hai matahari, bangunlah, terbitlah dari arah barat!’, maka dia pun terbit dari barat.” Rasulullah Saw bersabda (yang artinya): “Tahukah kalian kapan hal itu terjadi? Hal itu terjadi ketika tidak bermanfa’at lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu atau dia belum mengusahakan kebaikan didalam masa imannya (yakni terbitnya matahari dari barat adalah ketika hari kiamat tiba)!”. (Hadits shahih ini diriwayatkan oleh Bukhari nomor: 4802; dan nomor: 3199; dan nomor: 7424; dan nomor: 7433; dan Muslim nomor: 159 -dan ini lafazhnya, Ath-Thayyalisi dalam Musnadnya nomor 460, Ahmad dalam Musnadnya nomor: 5/145; dan nomor: 152; dan nomor: 165; dan nomor: 177; dan Abu Dawud nomor: 4002; dan Tirmidzi nomor: 3227; dan Nasa’i dalam Sunan Kubra nomor: 11430; dan Al-Baghawi dalam Syarh Sunnah nomor: 4292, dan nomor: 4293; dan lain sebagainya. Seluruhnya dari jalur sanad Ibrahim bin Yazid at-Taimi dari ayahnya dari Abu Dzar RA).

10] Abu Dzar RA mengatakan: “Ketika aku sedang duduk berdua-duan bersama Rasulullah SAW di masjid, pada saat itu hari sudah mulai malam. Kemudian Nabi SAW bersabda: ‘Hai Abu Dzar, tahukah kamu, kemanakah matahari ini terbenam?’ Aku menjawab: ‘Hanyalah Allah dan Rasul-Nya yang mengetahui akan hal itu!’. Dan Nabi SAW bersabda: ‘Sesungguhnya matahari ini terbenam dan setelah itu dia bersujud di bawah ‘Arsy Allah. Itulah tafsir dari QS Yasin: 38′. Dan Nabi SAW melanjutkan sabdanya: ‘Sesungguhnya tempat peredaran matahari adalah berada di bawah ‘Arsy Allah (singgasana Allah)!’”. (Hadits Shahih didalam Kitab Shahih Muslim; Bab: Tafsir Qur’an).

11] Dari Abu Dzar Al-Ghifariy RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya matahari itu terbenam dan dia bersujud di bawah ‘arsy Allah. Hampir-hampir saja matahari tidak diizinkan lagi untuk terbit. Maka terbitlah dia dari arah barat!”. (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim).

12] Dari Abu Musa: “Ketika terjadi gerhana matahari, Rasulullah SAW terperanjat ketakutan, kalau-kalau saat itu akan terjadi hari kiamat“. (Shahih Bukhari Nomor 167).

13] Allah SWT berfirman: “Matahari dan bulan dikumpulkan“. (QS Al-Qiyaamah: 9).

Inilah dalil-dalil dari Allah dan Rasul-Nya tentang astronomi terutama tentang matahari.

Dari pembahasan dalil-dalil diatas, dapat disimpulkan bahwa:

- Setiap hari, Matahari Mengelilingi bumi;

– Setiap siang hari, matahari selalu berputar-putar mengelilingi bumi, yaitu dari tempat terbitnya (ufuk timur) menuju ke tempat terbenamnya (ufuk barat);

– Tak mungkin matahari berhasil mengejar bulan (QS Yasin: 40);

– Matahari terbenam ke dalam lumpur hitam (QS Al-Kahfi: 85);

– Sembilan orang malaikat ditugaskan oleh Allah SWT untuk menyirami matahari dengan salju (es) di luar angkasa, sebab jika matahari tidak disiram pake salju, pasti semuanya bakal terbakar hangus oleh sengatan cahaya matahari (HR Thabrani);

– Bintang-bintang di langit jatuh berserakan (QS At-Takwir: 2 & QS Al-Infitha: 2);

– Setiap malam hari, matahari selalu bersujud kepada Allah SWT di bawah ‘arsy (singgasana Allah) sampai tibanya fajar menyingsing;

– Jikalau tidak disuruh oleh Allah SWT untuk terbit, maka selama-lamanya matahari bersujud dan tidak akan pernah terbit, dan dia akan selalu bersujud di langit;

– Di hari kiamat, matahari akan terbit dari barat dan terbenam ke timur;

– Muhammad Rasulullah SAW terperanjat ketakutan disaat terjadi gerhana matahari, karena Beliau SAW pikir saat itu akan terjadi hari kiamat;

– Jika terjadinya hari kiamat tiba, maka Allah SWT akan mengumpulkan matahari dan bulan (alias: bulan dan matahari akan dipertemukan).

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Nota: Hanya ahli blog ini sahaja yang boleh mencatat ulasan.