MENATA HATI.
Orang ber-Iman biasanya punya cara tersendiri didalam menata hatinya, meski apa yang tengah dialaminya sangat berlawanan dengan apa yang diharapkannya.
Saat ia mendapat musibah, air matanya menetes, tapi hatinya sangat yakin bahwa apa yang diberikan Allah saat itu pastilah merupakan hal terbaik bagi dirinya.
“Ber-sabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan Allah”. [Luqman 17].
Fisiknya mungkin lelah, pikirannya mungkin penat, tapi tidak dengan hatinya, karena ia percaya bahwa semua masalah pastilah sebatas kesanggupannya.
”Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”. [Al-Baqarah 286].
Ketika tengah tertimpa musibah, ia yakin itu sebagai sebuah pertanda bahwa ia sudah layak untuk naik ketahap ujian berikutnya.
“Kami coba mereka dengan nikmat yang baik-baik dan bencana yang buruk-buruk, agar mereka kembali kepada kebenaran”. [Al-A’raaf 168].
Iapun sangat meyakini bahwa pada setiap kesulitan pasti akan ada kemudahan.
“Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan”. [Ath-Thalaaq 7].
Sebesar apapun harapannya atas sebuah kebahagiaan & kesenangan, ia selalu bersiap diri untuk ber-sabar dalam menerima besarnya cobaan & kesedihan yang menimpa dirinya.
“Sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaalillaahi wainnaa ilaihi raaji'uun". Mereka itulah yang mendapat Keberkatan yang sempurna dan Rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat Petunjuk”. [Al-Baqarah 155-157].
Dan demi sebuah ketenteraman, ia selalu menata Hatinya dengan ber-Dzikir guna senantiasa Mengingat-Nya.
''Hati mereka menjadi Tenteram dengan Mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan Mengingat Allah-lah Hati menjadi Tenteram". [Ar-Rad 28].
SUBHANALLAH . . . . .
Maha Benar Allah dengan segala Firman-Nya dan beruntunglah orang-orang yang menjadikan Al-Quran sebagai Pedoman & Petunjuk baginya.
“Sesungguhnya Al-Quran itu benar-benar menjadi Petunjuk dan Rahmat bagi orang-orang yang ber-Iman”. [An-Naml 77].
Semoga kita semua mampu untuk menata hati kita masing-masing ketika menghadapi segala kejadian apapun dikehidupan ini. Aamiin Yaa Rabbal'alaamiin. [BRH].
Tiada ulasan:
Catat Ulasan
Nota: Hanya ahli blog ini sahaja yang boleh mencatat ulasan.