Pages

Jumaat, 24 Januari 2014

SYUKUR DIATAS KETAATAN


Pada hakikatnya ber-syukur ialah mengakui bahwa segala Nikmat berasal dari-Nya, namun ada anggapan bahwa ber-syukur hanya dilakukan saat mendapat anugerah besar atau terbebas dari masalah besar.

Hal itu adalah suatu kekeliruan, sebab tanpa kita sadari kita telah dikelilingi oleh Nikmat-Nya yang tiada batas, yang tercurah tiada henti.

"Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai Karunia yang dilimpahkan atas Manusia, akan tetapi kebanyakan Manusia tidak ber-Syukur". [Al-Mu'min 61].

"Dia telah memberikan kepadamu keperluanmu dari segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung-hitung Nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya Manusia itu sangat Dzalim dan sangat mengingkari Nikmat". [Ibrahim 34].

Dalam Surah Ar-Rahmaan, terdapat puluhan kali pengulangan Ayat: "Maka Nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?", seolah ingin ditunjukkan bahwa segala Nikmat-Nya tidak bisa di-ingkari kecuali di-dustakan, maka janganlah mengingkari Nikmat-Nya sekecil apapun itu.

"Biarlah mereka mengingkari Nikmat yang telah Kami berikan kepada mereka, maka bersenang-senanglah kamu. Kelak kamu akan mengetahui akibatnya”. [An-Nahl 55].

Adapun langkah yang seharusnya kita jalani sebagai wujud ber-syukur dengan benar ialah:

•| EKSPRESIKAN kegembiraan dengan mengakui bahwa Nikmat tersebut datang dari-Nya.

•| APRESIASIKAN rasa syukur dengan selalu mengucap Alhamdulillah.

•| APLIKASIKAN komitmen untuk taat pada semua Aturan-Nya yang termaktub dalam Al-Quran, sebagai wujud syukur yang sebenarnya.

Oleh sebab itu syukurilah semua Nikmat-Nya, karena ada harapan akan mendapat tambahan Nikmat lainnya.

“Jika kalian ber-Syukur maka akan Aku tambahkan Nikmat-Ku kepadamu”. [Ibrahim 7].

“Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang ber-Syukur”. [Ali-Imran 144].

Semoga kita dimudahkan untuk selalu mensyukuri Nikmat-Nya dan menggunakan Nikmat tersebut dalam rangka mencari keridhaan Allah yang diwujudkan dalam bentuk ketaatan. Aamiin Yaa Rabbal'alaamiin. [BRH].

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Nota: Hanya ahli blog ini sahaja yang boleh mencatat ulasan.