Pages

Isnin, 6 Januari 2014

Yang Disebut Khusyuk Dalam Shalat

Yang Disebut Khusyuk Dalam Shalat

Pada suatu hari ada seorang sahabat yang mengadu kepada Nabi Muhammad SAW bahwa ia kalau mengerjakan shalat, tidak dapat khusuk sepenuhnya, seringkali ia mengingat hal-hal lain di dalam shalatnya, termasuk urusan rumah tangga, hutang piutang, dan lain sebagainya.

Nabi SAW menjawab, “Tidak ada orang yang khusyuk sepenuhnya dengan sempurna dari awal hingga akhir.”

“Tiba-tiba Ali bin Abi Thalib menyanggah, “Saya bisa, ya Raulullah,”

“Betul?”tanya Nabi.

“Jika memang betul dapat khusyu dari awal sampai akhir, akan kuberikan surbanku yang terbagus sebagai hadiah.

Ali lalu mengerjakan shalat sunnat dua rakaat.setelah selesai ia ditanya oleh Nabi, “Bagaimana? Bisa khusyuk dengan sempurna?”

Ali dengan muka murung menjawab, “Pada rakaat yang pertama saya khusyuk sekali. Begitu pula pada rakaat yang kedua. Ketika sujud yang terakhir saya tetap khusyukhingga tasyahud. Sampai mendekati salam, barulah hati saya berubah, teringat akan janjimu,ya Rasulullah, bahwa engkau bakan menghadiahkan surban terbagus untuk saya. Jadi rusaklah khusyuk saya.”

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Nota: Hanya ahli blog ini sahaja yang boleh mencatat ulasan.