Pages

Ahad, 9 Mac 2014

Sahabat Sejati

Sebatang pohon berbuah sangat lebat. Buahnya terlihat kuning keemasan. Seekor burung jalak hinggap di pohon tsb. dg lantang memuji pohon itu.


"Pohon yg amat subur & terlihat indah sekali dg buah yg cantik." Setelah mendengar pujian burung jalak, lalu si pohon menjawab, "Kawan, tinggallah ditempatku ini!"

Lalu, seekor burung kenari terbang ke pohon tsb, menghadap ke arah pohon ini, sambil bernyanyi ;

"Pohon ini sangat hijau, buahnya sangat wangi, sangat bagus bak bidadari." Pohon pun menjawab nyanyian si kenari, "Jika dikau ingin memakan buahku, ambil saja kawan!"

Seekor burung pelatuk hinggap juga ke pohon yg subur ini, Ia mematuk2 di sana-sini, di seluruh badan pohon, membuat pohon amat kesakitan. Kemudian burung pelatuk berkata, ;

"Aku melihat di dalam tubuhmu ada seekor ulat yg menjijikkan, aku ingin mematuknya keluar. Jika tdk, maka dikau akan kesakitan dimakan oleh ulat."

Si pohon marah lalu berkata, "Omong kosong, kamu mematukku, sengaja ingin membunuhku kan, cepat pergi dari sini!" Burung pelatuk akhirnya pergi.

Tak berapa lama, si pohon menderita sakit, daunnya berubah kuning berguguran. Sembari itu, dahannya juga layu, tidak bisa berbuah lagi.

Burung jalak pergi meninggalkannya, burung kenari jg tdk datang bernyanyi lagi.

Suatu hari, burung pelatuk menghampirinya lg, walaupun pohon menjerit kesakitan, ia tdk peduli, mematuk terus sampai seluruh ulat di tubuh pohon termakan habis.

2 minggu kemudian, Daun pohon ini tumbuh kembali, hijaunya mulai terlihat, lebat lalu berbuah lg seperti semula. Dg perasaan terharu sang pohon berkata ;

"Ternyata yg bernyanyi & memuji kita belum tentu kawan, tetapi yg memikirkan & bersedia menunjukkan kekurangan & membantu kita, itulah kawan sejati."

Semoga bermanfaat.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Nota: Hanya ahli blog ini sahaja yang boleh mencatat ulasan.