PENTINGNYA MELAKUKAN SENDIRI JALAN DAN CARA UNTUK MENETAPKAN IKTIQAD DAN TAUHID
Firman Allah berkaitan jalan dan cara untuk menetapkan iktiqad dan tauhid
17.Surah Al-'Isrā' (Verse 41)
وَلَقَدْ صَرَّفْنَا فِي هَٰذَا الْقُرْآنِ لِيَذَّكَّرُوا وَمَا يَزِيدُهُمْ إِلَّا نُفُورًا
وَلَقَدْ صَرَّفْنَا فِي هَٰذَا الْقُرْآنِ لِيَذَّكَّرُوا وَمَا يَزِيدُهُمْ إِلَّا نُفُورًا
Dan sesungguhnya Kami telah menerangkan jalan-jalan menetapkan iktiqad dan tauhid dengan berbagai cara di dalam Al-Quran ini supaya mereka beringat; dalam pada itu, penerangan yang berbagai cara itu tidak menjadikan mereka melainkan bertambah liar.
Dengan melakukan jalan dan cara ini, untuk menghilangkan sangkaan yang sedang menyangka ada Allah yang telah ditajallikan adalah sebagai ada diri sendiri supaya kembali berlaku penyaksian dan pengakuan yang ada Allah yang telah ditajallikan itu adalah ada Allah
Hilanglah anggapan yang sedang menganggap ada Allah yang telah ditajallikan itu adalah ada diri kita sendiri..
Penyaksian dan pengakuan yang Tajalli Allah adalah Allah akan berlaku dengan tersendiri setelah dilakukan jalan dan cara untuk menetapkan iktiqad dan tauhid..
Bukan kita yang beriktiqad, bukan hasil dari kata-kata yang kita perkatakan, bukan kita yang merasakan ....
Kita tidak perlu memperkatakan lagi yang ada hanya Allah, kerana dengan melakukan jalan dan cara untuk menetapkan iktiqad dan tauhid dengan secara tersendiri akan berlaku penyaksian dan pengakuan tajalli Allah adalah Allah.....
Kalau kita yang memperkatakan, kalau kita yang merasakan ada Allah, kalau kita yang mengaku2, yang ada hanya Allah, apa yang akan berlaku ialah yang dikatakan, yang dirasakan dan yang akan diakui sebagai ada Allah ialah ada Allah yang telah ditajallikan yang telah dianggap sebagai ada diri kita sendiri....
Apabila dengan melakukan jalan dan cara untuk menetapkan iktiqad dan tauhid, tidak akan berlaku pengakuan ada Allah yang sedang ditajallikan yang telah disangka atau dianggap sebagai ada diri kita itu adalah Allah.
Penyaksian dan pengakuan yang akan diakui sebagai Allah ialah ada Allah yang sedang ditajallikan...
Jadi Perbezaan penyaksian dan pengakuan yang berlaku hasil dari melakukan jalan dan cara untuk menetapkan iktiqad dan tauhid dengan mengaku-ngaku yang ada hanya Allah tanpa melakukan jalan dan cara untuk menetapkan iktiqad dan tauhid ialah
Dengan melakukan jalan dan cara untuk menetapkan iktiqad dan tauhid ada Allah yang sedang ditajallikan itu yang sedang diakui sebagai ada Allah..
Apabila dilakukan jalan dan cara secara istiqomah, lama kelamaan rasa ada diri sendiri akan hilang dengan sendiri dan apa yang akan berlaku dengan sendiri juga (hidayah dan petunjuk Allah), Apa yang sedang berlaku didalam rasa perasaan ialah keadaan dimana Allah yang sedang merasa ada Allah
"HANYA ALLAH YANG MENGENAL ALLAH"
Dengan memperkatakan, dengan mengaku-ngaku dengan merasa yang ada yang sedang dirasai adalah ada Allah tanpa melakukan jalan dan cara untuk menetapkan iktiqad dan tauhid. Apa yang akan berlaku ialah ada Allah yang sedang ditajallikan yang telah dianggap sebagai ada diri sendiri yang akan diakui sebagai ada Allah....
Dengan itu perasaan ada diri sendiri tidak akan hilang sampai bila-bila.....
Tiada ulasan:
Catat Ulasan
Nota: Hanya ahli blog ini sahaja yang boleh mencatat ulasan.