Pages

Isnin, 2 Disember 2013

AJARAN – AJARAN THORIKOH

AJARAN – AJARAN THORIKOH
Pertanyaan
:1. Apakah landasan pokok ajaran
yang di ajarkan Thoriqoh itu ?

Jawab
: Landasan pokok ajaran yang di ajarkan
thorikoh untuk yang pertama Adalah Al-
Qur’an :
1. Tersebut dalam surat Al. Jin ayat ; 16
yang artinya : “Dan bahwasannya jikalau
mereka tetap berjalan lurus dengan
dawam diatas jalan Allah SWT. (Thorikoh)
pasti kami (Allah) akan memberi
minuman kepada mereka air segar (riziki
yang banyak)”.

Keterangan:
Menurut tafsier Showie juz 4 halaman 216,
bahwa ayat tersebut mempunyai isaroh sebagai
berikut ; “Dan sesungguhnya hamba Allah SWT.
Itu apabila istiqomah olehnya menjalankan dan
mengerjakan Thoriqoh dengan cinta
mendambakan (membiasakan) wirit, dzikir,
muroqobah, musyahadah dan menjalankan
beberapa sifat mahmudat serta meninggalkan
beberapa sifat madzmumat yang semua tadi
karena hanya bertujuan mohon ridlo Allah ,
maka Allah pasti memenuhi hati mereka dengan
asror dan ma’ rifat Ilahiyah serta mahabbah lil-
Lah yang menjadi sebab hidupnya beberapa ruh
“.
1. Tersebut dalam Surat Yunus ayat ; 57.
Yang artinya : “ Wahai manusia, ingatlah!
sesungguhnya telah datang kepadamu
pelajaran dari Tuhan –mu dan
penyembuh / obat bagi penyakit-penyakit
yang terdapat didalam dada dan petunjuk
serta rahmat bagi orang-orang yang
beriman “.
Keterangan :
Menurut Tafsier Showie juz 2 halaman 164
bahwa, yang di maksud sebagai berikut :
1. Mau’idloh (pelajaran ) adalah Syari’at.
2. Syifa’ (penyembuh) adalah thoriqoh.
3 huda wa-rohmah (petunjuk dan rahmat)
Haqiqoh.

1. Tersebut dalam surat Al-Ahzb
ayat ;41-42 , yang artinya : “ Wahai
sekalian orang-orang yang beriman ,
ingatlah Allah sebanyak-banyaknya dan
bersholawatlah, yang mana sholat itu
mengandung bacaan tasbih, baik di waktu
pagi hari maupun sore hari .
Keterangan:
Ayat tersebut diatas dengan jelas perintah
kepada para Mu’min agar benar-benar ber –
dzikir kepada Allah SWT. Dengan dzikir
sebanyak- banyaknya, baik di waktu pagi
maupun di sore hari. Maka melaksanakan hal
ini yang paling tepat dan agar dapat istiqomah
adalah lewat Thriqoh. Dikarenakan apabila
sudah baeat akan mempunyai rasa tanggung
jawab sehingga tidak akan mudah
meninggalkan.nya. demikian agar kita selalu
mendapat hidayah dan taufiq serta ‘inayah dari
Allah SWT. Sehingga kita sadar dan menyadari
atas hal tersebut.

1. Tersebut dalam Surat An-Nisa ‘ ayat ;103
yang artinya : “Apabila kamu semua telah
selesai mengerjakan sholat maka ingatlah
kepada Allah (baik) di waktu berdiri,
diwaktu duduk, dan diwaktu berbaring”.
2. Tersebut dalam Surat Ar-Ro’d ayat;28
yang artinya : “orang-orang mu’min
hatinya tentram karena mengingat Alah .
Ingatlah !, karena dengan mengingat
Allah hati menjadi tentram”.
3. Tersebut dalam Surat Al-Ahzab Ayat;35
yang artinya : “Maka bagi pria yang
banyak dzikir kepada Allah dan bagi
perempuan yang banyak dzikir kepada
Allah disediakan ampunan dan pahala
yang besar oleh Allah”.
4. Tersebut dalam Surat Al-Baqoroh
Ayat ;152 yang artinya: Maka ingatlah
kamu Kepada-Ku (Allah) maka Aku (Allah )
ingat pula kepadamu, (maksudnya: Allah
memberi pahala atas dzikir tersebut).
5. Tersebut dalam Surat Ad-Dahar ayat 25
yang artinya : Dan sebutlah nama
tuhanmu pada waktu pagi dan waktu
petang.
6. Tersebut dalam Surat Thoha ayat 124
yang artinya : Barang siapa yang tidak
mau mengingat Aku (Allah) maka dia akan
mendapat kehidupan yang sulit dan kelak
di hari kiamat (di akhirat) akan Ku
kumpulkan dengan orang-orang yang
buta .


Jawab : * Landasan yang kedua adalah Al-
Hadits, yaitu :
1. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh
sahabat Abdullah bin Mas’ud di dalam
menerangkan dekatnya Rosulullah SAW.
yang artinya;”Ketika para sohabat R.A
mendengar pisahnya dengan beliau
Rosulullah SAW. dari dunia ini , maka
mereka menjerit dan menangis seraya
mereka berkata: Wahai Rosulullah SAW,
Engkau utusan kepada kita dan
mengukuhkan perkumpulan kita dan
menjadi pusat urusan-urusan kita, ketika
Engkau meninggalkan kita, maka siapa
kita kembali ?. Jawab “Beliau Rosulullah
SAW.” Aku telah meninggalkan untuk
kamu sekalian 2(dua) pusaka yaitu:
2. 1. Al-Mahajjah , yakni syari’at islammiah.
3. 2. Ath-Thoriqotil-Baidlo’ yakni Thoriqoh
yang bersih yang muttasil sanadnya bi –
Rosulillah SAW.
Dan Aku (Nabi Muhammad .) telah
meninggalkan pula untukmu 2 petunjuk yaitu :
1. 1. Petunjuk yang dapat berbicara yaitu
Al-Qur’an.
2. 2. Petunjuk yang tidak dapat berbicara
yaitu maut.
Apabila ada sesuatu hal yang menyulitkan atas
dirimu, maka kembalilah kamu kepada Al-
Qur’an dan Al-hadits, dan ketika keras hatimu
yakni tidak bisa menerima nasehat, Maka
lemaskanlah dengan memikir-mikir tentang hal-
ihwalnya orang yang meninggal.

1. Sebagaimana Hadits yang artinya:
Bahwa shohabat ‘Ali KW. Mohon keterangan
kepada Rosulillah SAW. Wahai Rosulillah !
tunjukkanlah aku jalan yang dekat Kepada Allah
SWT. Yang mudah untuk dijalani / dikerjakan
hamba-hamba Allah . yang utama disisi Allah
SWT. Maka Rosulullah menjawab: “ialah dzikir
kepada Allah, karena tidak akan datang hari
qiamat selama dimuka bumi masih ada yang
Dzikir kepada Allah (baik diucapkan dengan
lisan atau dengan gerakan hati).

1. Sebagaimana Hadits yang diriwayatkan
oleh shohabat Jabir bin Abdullah RA.
Beliau Berkata:Saya dengar Rosulullah
SAW. Bersabda : Paling utama utamanya
dzikir ialah Membaca kalimat
LAAILAAHAILLALLOH.

2. Sebagaimana hadits yang diceritakan dari
Shohabat Abi-huraeroh RA. Beliau
berkata : Saya matur kepada Rosulillah
SAW. Wahai Rosulillah! Siapakah orang
yang paling utama mendapatkan
pertolongan –Mu ? rosululloh menjawab;
“Orang yang paling pertama mendapatkan
pertolongan – Ku ialah orang yang ahli
Dzikir kalimat : LAAILAAHAILLALLOH
dengan ikhlas hatinya”.

3. Sebagai Hadits yang diriwayatkan
Imam Muslim, Imam Nasai,Imam Bazzar,
yang artinya : Rosululloh bersabda:
(wahai para Shohabat ) ! apakah kalian
mau saya beri keterangan tentang amal
per buatan yang lebih baik untuk kamu
sekalian dan lebih bersih/bagus disisi
Allah SWT . Dan lebih unggul didalam
derajat kamu sekalian dari pada
mendermakan emas dan perak , dan lebih
bagus untuk kamu dari pada kamu
berjuang memukulkan pedang dileher
musuh dan para musuh memukulkan
pedang dilehermu, kemudian para
Shohabat menjawab; hiya mau wahai
Rosululloh , Rosululloh bersabda; ialah
Dzikir kepada Allah’Azza Wa Jalla.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Nota: Hanya ahli blog ini sahaja yang boleh mencatat ulasan.