Pages

Ahad, 1 Disember 2013

KURNIA KETUHANAN

Zat itu adalah ibarat tempat kurnia ketuhanan, manakala Allah swt menghendaki terjadinya tajalli atas hambanya dimana hambanya itu telah fana daripada dirinya maka bertempatlah padanya "KURNIA KETUHANAN".

Demikianlah kurnia adakalanya sebagai kurnia zat dan ada kalanya sebagai kurnia sifat, manakala terjadi kurnia zat, maka disitulah terjadi "TUNGGAL YG KAMIL".

Jika telah fana diri hambanya, maka yg tertinggal ialah yg baqa atau DZATULLAH, dalam pada ini hamba telah berada dalam situasi "MASIAWALLAH", yakni dalam wujud Allah semata_mata, "TIADA WUJUD SECARA MUTLAK KECUALI ALLAH"....

Beberapa pelajaran "TAJALLI" tersebut bagi orang yg sama sekali tidak mempelajari metode tasawuf yg memungkinkan tajalli Allah, mungkin ia tidak percaya bahkan mereka menganggapnya yg demikian itu adalah PENYELEWENGAN DARI AGAMA ISLAM, anggapan seperti itu dapat dimengerti karna pihak_pihak yg selalu mengemukakan: "AGAMA ITU ADALAH AKAL".

Disinilah pentingnya mengetahui perbedaan "AKAL" dan "Q0LBU", perbedaanNya ialah bahwa AKAL tidak bisa memperoleh pengetahuan yg sebenarnya tentang tuhan, sedangkan "QALB" bisa mengetahui hakekat dari segala yg ada.

Dan apabila tuhan telah menembusi Qalbu hambanya dengan Nur cahayanya maka berlimpah ruahlah kurnia, ketika itu HATI hambanya bercahaya terang benderang, terangkatlah TABIR RAHASIA dengan kurnia rahmat itu.

Tatkala itu jelas segala hakekat ketuhanan yg selama itu TERHIJAB dan TER-RAHASIA...
Tatkala itu hamba mengetahuilah apa_apa yg dikehendaki Allah.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Nota: Hanya ahli blog ini sahaja yang boleh mencatat ulasan.