Pages

Khamis, 15 Disember 2016

KETURUNAN RASULULLAH SAW ATAUKAH ORANG YANG BERILMU?

KETURUNAN RASULULLAH SAW ATAUKAH ORANG YANG BERILMU?
MANAKAH YANG LEBIH UTAMA...

Dalam kumpulan fatwa Al-Imam Al-Allamah Khatimatul Muhaqqiqin Ahmad Ibnu Hajar RA disebutkan, saat ia ditanya,

"Manakah yang lebih utama, antara seorang Syarif (keturunan Nabi Saw) yang bodoh dengan orang yang berilmu?".

Mana dari keduanya yang lebih layak untuk dihormati jika terhimpun, atau apabila hendak disajikan hidangan kepada keduanya...

Mana yang lebih layak untuk diberi terlebih dahulu? Atau jika seseorang hendak mencium tangan, mana dari keduanya yang layak dicium tangannya lebih dulu?".

Ibnu Hajar RA menjawab,
"Pada masing-masing dari keduanya terdapat keutamaan yang besar".

Ketahuilah, bahwa kemuliaan seorang Syarif, yaitu lantaran pada dirinya terdapat bagian yang mulia yang tidak ada sesuatupun yang menyertainya...

Oleh karena itu, diantara para Ulama ada yang mengatakan : "Aku tidak menyetarakan seseorangpun dengan keluarga Rasulullah Saw".

"Orang berilmu itu, kemuliaannya lantaran pada dirinya terdapat manfaat bagi kaum muslimin dan petunjuk bagi orang-orang yang tersesat, maka mereka adalah penerus para Rasul dan pewaris ilmu dan pengetahuan mereka".

"Dengan demikian, yang dapat disepakati dengan pasti adalah harus dipandang bahwa masing-masing dari kalangan Syarif dan Ulama memiliki hak tersendiri yang layak untuk dihormati dan dimuliakan".

"Adapun yang didahulukan jika keduanya berkumpul adalah kalangan Syarif...Ini berdasarkan sabda Nabi Saw, "Dahulukan Quraisy".

Lantaran pada dirinya terdapat bagian yang mulia, yang nasabnya dinisbahkan kepada Sayyidina Hasan RA dan Sayyidina Husein RA".

Allahumma Shalli 'Alaa Sayyidina Muhammad Wa 'Alaa Aali Sayyidina Muhammad

اللهم صلى على سيدنا رسول الله من لا نبي بعده واله وصحبه ومن واله

Al Habib Syed Padzil Barakbah

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Nota: Hanya ahli blog ini sahaja yang boleh mencatat ulasan.