ILMU bukan hanya maklumat tetapi nur yang diletakkan di
dalam hati manusia dan dengan ilmu inilah manusia mendekatkan dirinya kepada
Allah.
Dalam satu hadis,
Rasulullah (saw) bersabda maksudnya: ?Ilmu adalah nur, ia tidak membimbing
orang yang banyak dosa.?
Ilmu yang berkat
ialah limu memberikan manfaat kepada pemiliknya. Sebab itulah kita diajar Rasul
dengan satu doa yang bermaksud: ?Ya Allah, ajarkanlah kepadaku ilmu yang
memberikan manfaat kepadaku dan biarlah aku dapat memanfaatkan apa yang sudah
aku pelajari.?
Ilmu bermanfaat
ialah ilmu yang membuatkan pemiliknya beramal. Dengan beramal, ia akan
mengangkat pemiliknya ke darjat yang tinggi di sisi Allah.
Allah berfirman
dalam al-Quran, surah al-Mujaadalah yang bermaksud: ?Allah akan meninggikan
orang yang beriman di kalangan kamu dan orang yang diberi ilmu pengetahuan
dengan beberapa darjat dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Selain iman, ilmu
juga mempunyai signifikan untuk meninggikan kedudukan seseorang. Orang tinggi
kedudukannya di sisi Allah bukan saja yang pandai berteori dan bercakap tetapi
berkedudukan ialah memanfaatkan ilmu yang dituntut selama ini.
Dengan ilmu, ia
mengundang segala kebaikan dan amalan ibarat gula manis yang mengundang banyak
semut mengelilinginya. Nur ilmu yang menerangi hati untuk beramal.
Menurut Muhammad
Qutb, tujuan belajar adalah untuk beramal dan jika belajar tetapi tidak beramal
maknanya hanya dapat ilmu tetapi tidak dapat nur.
Nur amalan inilah
yang membuatkan wajah bercahaya, malah tenang apabila melihat orang beramal,
bukan saja baik tetapi juga kelihatan baik. Kawan-kawannya baik-baik, cakap
yang baik-baik, mengunjungi tempat baik saja.
Ke mana saja pergi,
dia akan memberi kebaikan kepada insan. Mereka inilah yang akan selamat dan
menyelamatkan serta boleh diharap untuk menjadi pembela dan penegak kebaikan.
Bukan saja Allah merahmati, malah dunia dan alam menyayanginya.
Jika belajar dan
menuntut hanya dapat ilmu tetapi tidak dapat nur, kita hanya pandai berteori.
Tidak ada kekuatan untuk beramal.
Seorang hamba yang
mendapat anugerah paling istimewa adalah di-kurniakan nur pada hamba tersebut.
Hamba itu senantiasa mendapat bimbingan dari Allah. Bagaimana cara untuk
mendapat anugerah tersebut?
Mensucikan diri
zahir dan bathin sehingga suci sebenar suci, maka barulah Allah sudi dan rela
menganugerahkan nur Nya kepada hamba tersebut. Adalah Allah Dzat Yang Maha Suci
dan Nur Allah adalah Nur yang sangat suci. Selagi kesucian dalam diri masih
belum tercapai, tunggu saja keputusan dari Allah. Cerita mencerita, dapat
pendatan, andai andaian, fikir memikir akan membawa diri itu meleret dan
meleret sepanjang jalan. Bila lagi nak insaf, jadi hamba yang baik, suci dan
jujur kepada Allah. Masih juga nak menyangkal kebersaran Allah. Sangkal
menyangkal adalah satu dari titik amarah diri sedangkan diri itu tak sedar
bahawasanya adalah segala-gala-nya dari ilmu Allah, ketentuan Allah, kehendak
Allah, sunatullah. Baik buruk macam mana sekali ilmu seorang itu tetap ialah
adalah hak2 Allah seisi langit dan bumi. Segala-galanya akan kembali kepadaNya.
Sesungguh Allah Maha Berkuasa diatas segala-gala-nya, Yang Maha Mengetahi lagi
Maha Suci.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan
Nota: Hanya ahli blog ini sahaja yang boleh mencatat ulasan.