Pages

Jumaat, 2 September 2016

APA ITU NAFSU ?

APA ITU NAFSU ?

Nafsu adalah elemen jiwa (unsur ruh) yang berpotensi mendorong pada tabi’at badaniyah/biologis dan mengajak diri pada berbagai amal baik atau buruk. Nafsu itu pula adalah ruh sebagaimana dimaksud dalam firman Allah surah At-Takwir ayat 7 :Artinya : “dan apabila ruh-ruh dipertemukan (dengan tubuh)”.Nafsu di dalam ayat ini diartikan ruh.

Adapun nafsu memiliki tingkatan-tingkatan. Syekh Muhammad Nawawi Al-Jawi membagi nafsu dalam 7 tingkatan yang dikenal dengan istilah “marotibun nafsi” yaitu terdiri dari :

(1) Nafsu Amarah tempatnya adalah “ash-shodru” artinya dada. Adapun pasukan-pasukannya sebagai berikut :

1. Al-Bukhlu ertinya kikir atau pelit
2. Al-Hirsh ertinya tamak atau rakus
3. Al-Hasad ertinya hasud
4. Al-Jahl ertinya bodoh
5. Al-Kibr ertinya sombong
6. Asy-Syahwat ertinya keinginan duniawi

(2) Nafsu Lawwamah tempatnya adalah “al-qolbu” ertinya hati, tepatnya dua jari di bawah susu kiri. Adapun pasukan-pasukannya sebagai berikut :

1. Al-Laum ertinya mencela
2. Al-Hawa artinya bersenang-senang
3. Al-Makr ertinya menipu
4. Al-Ujb ertinya bangga diri
5. Al-Ghibah ertinya mengupat
6. Ar-Riya’ ertinya pamer amal
7. Az-Zulm ertinya zalim
8. Al-Kidzb ertinya dusta
9. Al-ghoflah ertinya lupa

(3) Nafsu Mulhimah tempatnya adalah “Ar-ruh” tepatnya dua jari di bawah susu kanan. Adapun pasukan-pasukannya sebagai berikut :

1. As-Sakhowah ertinya murah hati
2. Al-Qona’ah ertinya merasa cukup
3. Al-Hilm ertinya murah hati
4. At-Tawadhu’ ertinya rendah hati
5. At-Taubat ertinya taubat atau kembali kepada Alloh
6. As-Shobr ertinya sabar
7. At-Tahammul ertinya bertanggung jawab

(4) Nafsu Muthmainnah tempatnya adalah “As-Sirr” ertinya rahasia, tepatnya dua jari dari samping susu kiri kearah dada. Adapun pasukan-pasukannya sebagai berikut :

1. Al-Juud alertinya dermawan
2. At-tawakkul ertinya berserah diri
3. Al-Ibadah ertinya ibadah
4. Asy-Syukr ertinya syukur atau berterima kasih
5. Ar-Ridho ertinya redha
6. Al-Khosyah ertinya takut akan melanggar larangan

(5) Nafsu Rodhiyah tempatnya adalah “Sirr Assirr” ertinya sangat rahsia, tepatnya di jantung yang berfungsi menggerakkan seluruh tubuh. Adapun pasukan-pasukannya sebagai berikut :

1. Al-Karom ertinya
2. Az-Zuhd ertinya zuhud atau meninggalkan keduniawian
3. Al-Ikhlas ertinya ikhlas atau tanpa pamrih
4. Al-Waro’ ertinya meninggalkan syubhat
5. Ar-Riyadhoh ertinya latihan diri
6. Al-Wafa’ ertinya tepat janji

(6) Nafsu Mardhiyah tempatnya adalah “Al-khofiy” ertinya samar, tepatnya dua jari dari samping susu kanan ke tengah dada. Adapun pasukan-pasukannya sebagai berikut :

1. Husnul Khuluq ertinya baik akhlak
2. Tarku maa siwalloh ertinya meninggalkan selain Allah
3. Al-Luthfu bil kholqi ertinya lembut kepada makhluk
4. Hamluhum ‘ala sholah ertinya mengurus makhluk pada kebaikan
5. Shofhu ‘an dzunubihim ertinya mema’afkan kesalahan makhluk
6. Al-Mail ilaihim liikhrojihim min dzulumati thoba’ihim wa anfusihim ila anwari arwahihim ertinya mencintai makhluk dan cenderung perhatian kepada mereka guna mengeluarkannya dari kegelapan (keburukan) watak dan jiwa-jiwanya ke arah bercahayanya ruh-ruh mereka.

(7) Nafsu Kamilah tempatnya adalah “Al-Akhfa” ertinya sangat samar, tepatnya di tengah-tengah dada. Adapun pasukan-pasukannya sebagai berikut :

1. Ilmu Al’Yaqiin
2. Ainul Yaqiin
3. Haqqul Yaqiin

QOLBU = RUH = AKAL = NAFSU

Kenapa dikatakan demikian, kerana memang benar seperti itu adanya. Mari kita lihat bersama apabila ada di hadapan kita sosok mayat. Apabila saya tanyakan, mayat ini sudah tidak ada apanya : qolbunya, ruhnya, akalnya atau nafsunya. maka pasti jawabannya : “semuanya”.

Tidak salah apabila ada yang mengatakan qolbunya yang tidak ada, kerana ketika seseorang meninggal maka qolbunya yang selalu menjadi sumber perasa ketika masih hidup seperti ; sedih, senang, tenteram, menyesal, marah maka setelah meninggal perasaan di mayat itu hilang, dia tidak merasakan apa-apa lagi.
Tidak salah juga kalau orang berkata ruhnya yang tidak ada, kerana ruh adalah nyawa bagi mayat itu.

Setelah ruhnya tidak ada maka mayat itu tidak bernyawa lagi, tidak bernafas lagi tidak berdetak lagi jantungnya serta nadinyapun tidak berdenyut lagi. Apabila ada yang mengatakan akalnya yang tidak ada, maka ini juga betul karena setelah meninggalnya seseorang maka mayat orang tersebut tidak akan berfikir lagi dan tidak akan faham lagi dengan ilmu-ilmu yang dulu pernah dipelajarinya selagi hidup.

Terakhir jika dikatakan yang tidak ada itu nafsunya, maka ini pun betul. Karena nafsu itu adalah unsur dalam jiwa orang yang masih hidup yang memiliki keinginan-keinginan baik maupun buruk. Dengan demikian setelah menjadi mayat maka tidak ada lagi pada mayat itu nafsunya sehingga dia tidak memiliki keinginan apapun.

Sekarang dapat kita simpulkan kalau semua jawaban tersebut adalah benar, maka bererti keempat nama yang berbeda itu adalah satu, sebagaimana yang telah dinyatakan oleh Imam Al-Ghazali r.a : qolbu, ruh, akal dan nafsu itu adalah satu. (syai’un wahidun).

R.A. Huzaifah Adiningrat

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Nota: Hanya ahli blog ini sahaja yang boleh mencatat ulasan.