Pages

Memaparkan catatan dengan label sanad. Papar semua catatan
Memaparkan catatan dengan label sanad. Papar semua catatan

Isnin, 9 Januari 2017

GURU YANG BERSANAD

GURU YANG BERSANAD
Ilmu bersanad

Kata Syeikh Muhammad Fuad Kamaludin Al-Maliki

"Talaqqi adalah sunnah. Dan pada hari ini, talaqqi telah mula tidak diamalkan."

"Ilmu diambil dari guru ke guru."

"Antara beza ilmu Islam dengan ilmu orang kafir ialah talaqqi. Bukan melalui kajian dan penyelidikan."

"Talaqqi adalah warisan. Pada hari ini, cara ini telah diubah oleh orang-orang yang mengagungkan orang Barat."

"Para Sahabat mengambil ilmu dari lidah RasuluLlah ﷺ, diambil dari Jibril alaihissallam dan diambil dari Allah Azza Wa Jalla."

"Pembacaan dan penyelidikan adalah cabang dari talaqqi."

"Apa itu talaqqi? Ambil ilmu dari guru yang ada sanadnya terus sampai kepada Nabi ﷺ."

"Kata ulama, sesungguhnya ilmu itu datang dengan cara bertalaqqi."

"Kata ulama juga, kalau nak faham agama, kena ada guru yang boleh membimbing dan membetulkan kesalahan kita."

Yang ini paling membuatkan hati al-faqir terkesan. "Kalaulah Al-Qur'an (mushaf) boleh membimbing kita, kitab hadis boleh membimbing kita, maka RasuluLlah ﷺ tidak akan risau dengan kematian para ulama. Kerana ilmu diambil dari ulama. Bukan dari kitab. Kitab hanya wasilah sahaja."

Kata Sheikh Muhammad Fuad al-Maliki lagi; "Ramai orang jadi sesat sebab dia tiada guru. Cara hendak tahu seseorang itu sesat, tengok dari segi keilmuan dia. Orang yang sesat tidak mahu belajar, menjauhkan diri dari ilmu. Kalau tidak sesat pada hari ini, maka satu hari nanti, dia pasti akan sesat kerana meninggalkan majlis ilmu.

Golongan yang kedua pula ialah, mengambil ilmu tetapi tidak secara sunnah, tanpa talaqqi dan bimbingan seorang guru, tarbiyyah dari seorang sheikh, maka mereka ini akan mengelirukan umat. Kata ulama juga, barangsiapa yang belajar tanpa Sheikh (seorang guru), maka syaitan akan menjadi Sheikhnya (gurunya)."

"Cuba berikan saya nama ulama yang mana dia menjadi ulama tanpa bimbingan dari ulama yang mengajarnya. Boleh atau tidak seorang doktor menjadi doktor tanpa dibimbing oleh seorang doktor yang menjadi guru yang mengajarkannya?

INGAT: Ulama' itu pewaris Nabi ﷺ, BUKANNYA pewaris Facebook, Whatsapp, Youtube, atau Website.!

Kredit to:
Lebai Kampung

Sabtu, 13 Ogos 2016

Usul Dalam Zikir

Usul zikir adalah Syuhudiah (menyaksikan Allah yakni afaal, sifat, asmaNya) hingga lebur keakuan, nyata Dia.

lafaz, bilangan zikir yang pelbagai adalah bentuk (form) tapi intipatinya (Usul) ialah syuhudiah itu.

Ramai yang terlekat pada form hingga zikirnya banyak, lafaz pelbagai tapi lalai (ghaflah) malah ada yang semakin sombong.

Untuk mencapai Syuhudiah dan wujudiah, mesti dibawah bimbingan Guru mursyid. Nur ini di dapati dari dada2 mursyid dengan penuh adab,  faqir dan cinta.

Para sahabat telah mencedok cahaya ini dan rahsia2 Ilahiah dari dada Rasulullah saw.

bila Jasad Baginda sudah tiada, maka tempat ambilan dari pewaris Baginda saw. pewaris Baginda ada yang mewarisi Syariatnya dan ada yang mewarisi Hakikat Baginda saw.

Yang mewarisi batin Nabi, kita panggil Guru Mursyid yang mereka ambil dari Guru mereka, guru mereka ambil dari guru mereka hingga bersambung cahaya sanad itu kepada Rasulullah saw.

Al Habib Syed Padzil Barakbah

Sabtu, 28 Mac 2015

Sifat ILMU MA'RIFATTULLAH adalah RAHASIA

Sifat ILMU MA'RIFATTULLAH adalah RAHASIA,

Maka HADIST SAHIH yang dijadikan pedoman oleh para ULAMABILLAH juga bersifat RAHASIA .

Ada perbedaan antara HADIST SAHIH yang berlaku secara umum dan HADIST SAHIH yang hanya berlaku di kalangan ULAMABILLAH yang menjadi pedoman dalam penyampaian ILMU MA'RIFATTULLAH yang di RAHASIAKAN.

Contoh perbedaannya :
HADIST SAHIH memiliki SANAD atau PERAWI atau PENYAMPAI RIWAYAT HADIST yang JELAS dan TERPERCAYA.

Misalnya ada sebuah HADIST yang di akui kebenarannya namun jika ada salah satu PERAWI atau yang menyampaikannya suka main judi atau orang yang TIDAK BISA DIPERCAYA maka HADIST TERSEBUT TIDAK BISA DI SEBUT SEBAGAI HADIST SAHIH, salah satu contohnya adalah hadist ini :

1. Rasulullah Saw bersabda :
“ Berfikir-fikirlah perihal tanda-tanda kebesaran Allah (ciptaan Allah), dan jangan berfikir-fikir terhadap Dzat Allah “ ( HR. Abdullah ibn Umar, Abu Hurairah, Abdus Salam, Abu Dzar, Ibn Abbas ).

HR atau HADIST RIWAYAT Abdullah ibn Umar, Abu Hurairah, Abdus Salam, Abu Dzar, Ibn Abbas inilah yang di sebut sebagai PERAWI atau ORANG YANG MENYAMPAIKAN HADIST TERSEBUT BERASAL DARI RASULULLAH SAW .

2. Diriwayatkan dari Abdurrazaq ra yang diterimanya dari Jabir ra, bahwa Jabir pernah bertanya kepada Rasulullah saw :

" Ya Rasulullah, beritahukanlah kepadaku, apakah yang mula-mula sekali Allah jadikan ? 

Rasulullah menjawab : " Sesungguhnya Allah ciptakan sebelum adanya sesuatu adalah nur Nabimu ( Nur Muhammad ) dari Nur-Nya."


Itu sebabnya di dalam Ilmu Syareat selalu ribut soal Bid'ah dan lain - lainnya karena dasar HADISTNYA ada yang menyatakan SAHIH dan ada yang menyatakan TIDAK SAHIH......

Itu sebabnya mereka yang FANATIK pada ILMU SYAREAT tidak bisa menerima KEBENARAN ILMU MA'RIFATTULLAH karena dasar HADISTNYA dinyatakan DHOIF ATAU PALSU BERDASARKAN ILMU SYAREAT.

Lalu bagaimana SANAD HADIST YANG DIPAKAI OLEH PARA ULAMABILLAH .....???

Ad Dailami meriwayatkan dari Abu Sa'id ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda : "AHLUL BAYT Ku dan orang-orang ANSHOR adalah orang-orang kepercayaanku dan pengemban RAHASIA ILMUKU Maka terimalah yang baik dari mereka dan ma'afkanlah yang salah dari mereka "

Hadist - Hadist Sahih yang menjadi pedoman dalam pemahaman ILMU MA'RIFATTULLAH di peroleh melalui 3 jalur, yaitu :

1. Berdasarkan SANAD ILMU, yaitu Dari GURUNYA, dan GURUNYA mendapatkannya dari GURUNYA Juga ....dan seterusnya sampai kepada RASULULLAH SAW melalui para sahabat.
Hadist - Hadist Sahih dari Sanad Ilmu ini yang biasa di sebut dari BANI ANSHOR dan banyak terdapat di majelis - majelis TAREKAT terkenal.

2. Berdasarkan SANAD ILMU dan NASAB ( GARIS KETURUNAN ) yaitu Dari GURU yang juga BAPAKNYA, dan BAPAKNYA mendapatkan dari GURU yang juga BAPAKNYA juga terus sampai kepada Syaidina Ali Bin Abhi Thalib ra dan Rasulullah saw.

Hadist - hadist Sahih dari Sanad Ilmu dan NASAB ( GARIS KETURUNAN ) ini yang biasa di pegang oleh para HABIB atau keturunan Rasulullah saw baik yang tercatat maupun yang Putus Kabar.

Contohnya, Sebagian dan salah satu SANAD ILMU dan NASAB dari KITAB TEBERUBUT adalah :
1. Nabi Muhammad SAW

2. Sayyidah Fatimah Az-Zahra
3. Sayyid Husain Asy-Syahid
4. Sayyid 'Ali Zainal 'Abidin
5. Sayyid Muhammad al-Baqir
6. Sayyid Ja'far ash-Shadiq
7. Sayyid Ali Al-Uraidhi
8. Sayyid Muhammad An-Naqib
9. Sayyid 'Isa Naqib Ar-Rumi
10. Sayyid Ahmad al-Muhajir
11. Sayyid Al-Imam 'Ubaidillah
12. Sayyid Alawi Awwal
13. Sayyid Muhammad Sohibus Saumi'ah
14. Sayyid Alawi Ats-Tsani
15. Sayyid Ali Kholi' Qosim
16. Sayyid Muhammad Sohib Mirbath
17. Sayyid Alawi Ammil Faqih
18 Sayyid Amir 'Abdul Malik Al-Muhajir Azmatkhan
19. Sayyid Abdullah Azmatkhan
20. Abdul Kadir
21. Maulana Isa
22. Datuk Ahmad
23. Syekh Datuk Kahfi / Syekh Nurjati / Syekh Nurul Jati .
24. Pangeran Panjunan / Syekh Maulana Abdurahman (Sunan Panjunan)
25. Pangeran Pamelekaran
26. Pangeran Santri Kusumahdinata ( Raja SUMEDANG )
27. ...........dan seterusnya sampai sekarang......


Rasulullah Saw bersabda : " Aku adalah kota ilmu dan ali adalah kuncinya ".
3. Hadist Sahih yang di terima oleh para ULAMABILLAH langsung dari Nabi Muhammad Rasulullah saw di kehidupan yang di Rahasiakan.

Untuk diketahui, ciri utama ULAMABILLAH adalah telah bertemu dan belajar langsung dengan Nabi Muhammad rasulullah Saw di kehidupan yang di rahasiakan.

Salah satu HADIST SAHIH yang di RAHASIAKAN namun sudah banyak beredar atau sudah terbuka adalah :

Rasulullah Saw bersabda : 
" AKU AHMAD BILAMIM atau AKU AHMAD TANPA HURUF MIM "
Lalu Syech siti jenar berkata : " AKU ALLAH ".

Lalu Al Hallaj berkata : " ANA ALHAQ "
lalu Datu Ambulung berkata : " TIDAK ADA TUHAN SELAIN AKU "

Dan mereka pun di " PENGGAL LEHERNYA ".........

Abu Huraira R.A :

" Aku telah hafal dari Rasulullah dua macam ilmu:Pertama Ialah Ilmu yg Aku Di Anjurkan Untuk Menyebarluaskan(Mengajarkan) kepada Sekalian Manusia.Dan Yg Kedua Ialah Ilmu yg Aku Tidak Di Perintahkan Untuk Menyebarluaskan(mengajarkan)kepada Manusia.Maka Apabila Ilmu Ini Aku Sebarluaskan Niscaya Engkau Sekalian Akan Memotong Leherku. “ (HR.Thabrani)


Dan lagi berkata Saidina Ali bin abi Thalib Ra :

“ Ya Tuhanku, mutiara sesuatu ilmu itu jikalau aku nyatakan dengan berterus terang nescaya akan dikatakan orang kepada aku : Engkau(Ali) adalah orang yang menyembah berhala. Dan sesungguhnya ada orang-orang Islam yang menghalalkan darahku. Mereka itu melihat perbuatan yg paling jahat yg mereka lakukan itu sebagai Perbuatan baik.”