MENGENAL DIRI itu sangat berpengaruh terhadap KEYAKINAN dan KETAQWAAN seorang Muslim.
KEYAKINAN pada ILMU HAKEKAT duduknya pada NYAWA atau JIWA karena JIWA YANG SUCI menerima ILHAM JALAN KETAQWAAN sebagaimana Firman Allah swt :
" ....Allah mengilhamkan kepada JIWA itu jalan KEFASIKAN dan KETAQWAANNYA,sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan JIWA itu,dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.." ( ASY SYAMS 8-10 )
"Dari Wabishoh bin Ma'bad ia berkata, "Saya datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan saya ingin agar tidak ada sesuatu baik berupa kebaikan atau keburukan kecuali aku telah menanyakannya pada beliau. Saat itu di sisi beliau terdapat sekelompok sahabat, maka saya pun melangkahi mereka hingga mereka berkata :
" Wahai Wabishoh, menjauhlah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, menjauhlah wahai Wabishah ! "
Saya berkata :
" Saya adalah Wabishah, biarkan aku mendekat padanya, karena ia adalah orang yang paling aku cintai untuk berdekatan dengannya."
Maka Rasulullah saw pun bersabda :
" Mendekatlah wahai Wabishah "
Saya mendekat ke arah Beliau sehingga lututku menyentuh lutut Beliau, kemudian beliau bersabda :
"Wahai Wabishah, aku akan memberitahukan (jawaban) kepadamu sesuatu yang menjadikanmu datang kemari."
Saya berkata : " Wahai Rasulullah, beritahukanlah padaku."
Maka beliau pun bersabda : " Kamu datang untuk bertanya mengenai kebaikan dan keburukan (dosa)."
Saya berkata : " Benar."
Beliau lalu menyatukan ketiga jarinya dan menepukkannya ke dadaku seraya bersabda :
" Wahai Wabishah, mintalah FATWA ( Petunjuk ) dari JIWA mu. Kebaikan itu adalah sesuatu yang dapat menenangkan dan menentramkan hati dan jiwa. Sedangkan keburukan itu adalah sesuatu yang meresahkan hati dan menyesakkan dada, meskipun manusia membenarkanmu dan manusia memberimu Fatwa (membenarkan)." (Musnad Ahmad, no.180001)
Lalu...., Bagaimana bisa meminta FATWA pada JIWA jika TIDAK MENGENAL DIRI SEBENAR - BENARNYA DIRI ??
Tiada ulasan:
Catat Ulasan
Nota: Hanya ahli blog ini sahaja yang boleh mencatat ulasan.