Pages

Memaparkan catatan dengan label zalim. Papar semua catatan
Memaparkan catatan dengan label zalim. Papar semua catatan

Khamis, 19 Mei 2016

Kisah ikan mencari air

Suatu hari seorang ayah dan anaknya sedang duduk berkelah di tepi sungai. Si ayah kemudian mengambil bekal air dan meminumnya.

"Segar betul air ni..", si ayah berkata kepada anaknya.

“Air ini ciptaan Allah yang luar biasa, ia boleh menghilangkan dahaga dan menambahkan tenaga. Air adalah sumber kehidupan makhluk yg hidup di muka bumi ini, tanpa air semua makhluk hidup akan mati.”

Pada saat yang sama, seekor ikan mendengar percakapan itu dari bawah permukaan air, ia menjadi gelisah dan ingin tahu apakah yang dikatakan air itu, yang kedengarannya segar, ciptaan Allah yang luar biasa, dapat menghilangkan dahaga dan menambah tenaga, dan sumber kehidupan makhluk hidup, serta tanpa air semua makhluk hidup akan mati.

Ikan itu berenang dari hulu sampai ke hilir sungai sambil bertanya kepada setiap ikan yang ditemuinya, “Hei, tahukah kamu di manakah air ? Aku telah mendengar perbualan manusia yang luar biasa tentang air.”

Ternyata semua ikan tidak mengetahui di mana air itu, si ikan semakin gelisah, lalu ia berenang menuju mata air dan bertemu dengan temannya Si Katak.

Si Ikan bertanyakan hal yg sama kepada Si Katak, “Katak, tahukah kamu di manakah air ?”

Katak pun tertawa dan menjawab , “Tak usah gelisah temanku, air itu telah mengelilingimu, sehingga kamu tidak menyedari kehadirannya. Memang benar, air itu luar biasa, sumber kehidupan dan tanpa air kita akan mati. Tetapi untuk mengetahuinya mari ikut aku..", Si katak melompat ke atas daun teratai diikuti oleh ikan.

"Hap...hap...hap aku disini tidak boleh bernafas..", kata ikan, dan ikan pun melompat kembali ke dalam air sungai. Akhirnya ikan tersebut memahami apa itu air, dan air itu memang luar biasa dan sumber kpd kehidupannya.

Manusia kadang-kadang mengalami situasi seperti si ikan, mencari ke sana ke mari tentang kehidupan dan kebahagiaan, walhal dia sedang menjalaninya dan menyelaminya, bahkan kebahagiaan sedang mengelilinginya sehingga dia sendiri tidak menyedarinya.

Nikmat Allah itu seperti air di sekeliling ikan, sangat banyak meliputi kehidupan kita, sehingga kita terkadang tak sedar bahawa semuanya adalah nikmatNya. Kita mengeluh mendapat musibah, padahal kita tidak pernah bersyukur atas nikmat yang tak terhingga.

Kita merasakan nikmat sihat bila kita sakit,

Kita merasakan nikmat kaya, setelah kita jatuh miskin,

Kita merasakan nikmat kasih sayang setelah orang yg dekat dgn kita tiada,

Seperti ikan merasakan nikmat air ketika dia di daratan.

Firman Allah : “Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nkmat Allah, tidaklah dapat kamu menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).”
( Ibrahim, ayat 34)

Ahad, 28 September 2014

DOA NABI IBRAHIM


DOA NABI IBRAHIM

2.Surah Al-Baqarah (Verse 124)



وَإِذِ ابْتَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ رَبُّهُ بِكَلِمَاتٍ فَأَتَمَّهُنَّۖ قَالَ إِنِّي جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَامًاۖ قَالَ وَمِن ذُرِّيَّتِيۖ قَالَ لَا يَنَالُ عَهْدِي الظَّالِمِينَ





Dan (ingatlah), ketika Nabi Ibrahim diuji oleh Tuhannya dengan beberapa Kalimah (suruhan dan larangan), maka Nabi Ibrahim pun menyempurnakannya. (Setelah itu) Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku melantikmu menjadi Imam (Pemimpin ikutan) bagi umat manusia". Nabi Ibrahim pun memohon dengan berkata: "(Ya Tuhanku!) Jadikanlah juga (apalah jua kiranya) dari keturunanku (pemimpin-pemimpin ikutan)". Allah berfirman: "(Permohonanmu diterima, tetapi) janjiKu ini tidak akan didapati oleh orang-orang yang zalim."


ORANG YANG ZALIM IALAH MEREKA YANG MENSYIRIKKAN ALLAH...

HIDAYAH PETUNJUK

HIDAYAH PETUNJUK

17.Surah Al-'Isrā' (Verse 97) 
وَمَن يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِۖ وَمَن يُضْلِلْ فَلَن تَجِدَ لَهُمْ أَوْلِيَاءَ مِن دُونِهِۖ وَنَحْشُرُهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَىٰ وُجُوهِهِمْ عُمْيًا وَبُكْمًا وَصُمًّاۖ مَّأْوَاهُمْ جَهَنَّمُۖ كُلَّمَا خَبَتْ زِدْنَاهُمْ سَعِيرًا


Dan sesiapa yang diberi hidayah petunjuk oleh Allah maka dia lah yang sebenar-benarnya berjaya mencapai kebahagiaan; dan sesiapa yang disesatkanNya maka engkau tidak sekali-kali akan mendapati bagi mereka, penolong-penolong yang lain daripadaNya. Dan Kami akan himpunkan mereka pada hari kiamat (dengan menyeret mereka masing-masing) atas mukanya, dalam keadaan buta, bisu dan pekak; tempat kediaman mereka: neraka Jahannam; tiap-tiap kali malap julangan apinya, Kami tambahi mereka dengan api yang menjulang-julang.


ALLAH TIDAK AKAN MEMBERI PETUNJUK DAN HIDAYAH KEPADA KAUM KAFIR DAN ORANG-ORANG ZALIM IAITU ORANG YANG MENSYIRIKKAN ALLAH

5.Surah Al-Mā'idah (Verse 67) 
يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَۖ وَإِن لَّمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُۚ وَاللَّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ


Wahai Rasul Allah! Sampaikanlah apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu; dan jika engkau tidak melakukannya (dengan menyampaikan semuanya), maka bermakna tiadalah engkau menyampaikan perutusanNya; dan Allah jualah akan memeliharamu dari (kejahatan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi hidayah petunjuk kepada kaum yang kafir.


3.Surah 'Āli `Imrān (Verse 86)
كَيْفَ يَهْدِي اللَّهُ قَوْمًا كَفَرُوا بَعْدَ إِيمَانِهِمْ وَشَهِدُوا أَنَّ الرَّسُولَ حَقٌّ وَجَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُۚ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ


Bagaimana Allah akan memberi petunjuk hidayah kepada sesuatu kaum yang kufur ingkar sesudah mereka beriman, dan juga sesudah mereka menyaksikan bahawa Rasulullah (Nabi Muhammad) itu adalah benar, dan telah datang pula kepada mereka keterangan-keterangan yang jelas nyata. Dan (ingatlah), Allah tidak akan memberikan petunjuk hidayahNya kepada kaum yang zalim.


ORANG ZALIM MENURUT AL-Quran

30.Surah Ar-Rūm (Verse 29)
بَلِ اتَّبَعَ الَّذِينَ ظَلَمُوا أَهْوَاءَهُم بِغَيْرِ عِلْمٍۖ فَمَن يَهْدِي مَنْ أَضَلَّ اللَّهُۖ وَمَا لَهُم مِّن نَّاصِرِينَ


Orang-orang yang zalim itu (tidak berfikir), bahkan menurut hawa nafsu mereka (melakukan syirik) dengan tidak berdasarkan pengetahuan. Maka tiada sesiapa yang dapat memberi petunjuk kepada orang yang telah disesatkan oleh Allah (disebabkan bawaannya sendiri), dan tiada pula bagi mereka sesiapa yang dapat menolong melepaskan mereka dari azab.

6.Surah Al-'An`ām (Verse 125) 
فَمَن يُرِدِ اللَّهُ أَن يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِۖ وَمَن يُرِدْ أَن يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِۚ كَذَٰلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ


Maka sesiapa yang Allah kehendaki untuk memberi hidayah petunjuk kepadanya nescaya Ia melapangkan dadanya (membuka hatinya) untuk menerima Islam; dan sesiapa yang Allah kehendaki untuk menyesatkannya, nescaya Ia menjadikan dadanya sesak sempit sesempit-sempitnya, seolah-olah ia sedang mendaki naik ke langit (dengan susah payahnya). Demikianlah Allah menimpakan azab kepada orang-orang yang tidak beriman

Khamis, 5 Jun 2014

SYIRIK

SYIRIK

4.Surah An-Nisā' (Verse 48)

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَاءُۚ وَمَن يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا


Sesungguhnya Allah tidak akan mengampunkan dosa syirik mempersekutukanNya (dengan 
sesuatu apajua), dan akan mengampunkan dosa yang lain dari itu bagi sesiapa yang dikehendakiNya (menurut aturan SyariatNya). Dan sesiapa yang mempersekutukan Allah (dengan sesuatu yang lain), maka sesungguhnya ia telah melakukan dosa yang besar.


6.Surah Al-'An`ām (Verse 82)

الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُم بِظُلْمٍ أُولَٰئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ


Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan merekalah orang-orang yang mendapat hidayah petunjuk.

7.Surah Al-'A`rāf (Verse 139)

إِنَّ هَٰؤُلَاءِ مُتَبَّرٌ مَّا هُمْ فِيهِ وَبَاطِلٌ مَّا كَانُوا يَعْمَلُونَ


"Sesungguhnya mereka (penyembah-penyembah berhala itu), akan dihancurkan apa yang mereka berada di dalamnya (dari perbuatan syirik), dan tetaplah salahnya apa yang mereka kerjakan itu".

7.Surah Al-'A`rāf (Verse 172)

وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِن بَنِي آدَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْۖ قَالُوا بَلَىٰۛ شَهِدْنَاۛ أَن تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَافِلِينَ


Dan (ingatlah wahai Muhammad) ketika Tuhanmu mengeluarkan zuriat anak-anak Adam (turun-temurun) dari (tulang) belakang mereka, dan Ia jadikan mereka saksi terhadap diri mereka sendiri, (sambil Ia bertanya dengan firmanNya):

"Bukankah Aku tuhan kamu?" Mereka semua menjawab: "Benar (Engkaulah Tuhan kami), kami menjadi saksi". Yang demikian supaya kamu tidak berkata pada hari kiamat kelak: "Sesungguhnya kami adalah lalai (tidak diberi peringatan) tentang (hakikat tauhid) ini".

7.Surah Al-'A`rāf (Verse 173)

أَوْ تَقُولُوا إِنَّمَا أَشْرَكَ آبَاؤُنَا مِن قَبْلُ وَكُنَّا ذُرِّيَّةً مِّن بَعْدِهِمْۖ أَفَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ الْمُبْطِلُونَ


Atau supaya kamu tidak mengatakan:" Sesungguhnya ibu bapa kamilah yang melakukan syirik dahulu sedang kami ialah keturunan (mereka) yang datang kemudian daripada mereka. Oleh itu, patutkah Engkau (wahai Tuhan kami) hendak membinasakan kami disebabkan perbuatan orang-orang yang sesat itu?"

7.Surah Al-'A`rāf (Verse 174)

وَكَذَٰلِكَ نُفَصِّلُ الْآيَاتِ وَلَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ


Dan demikianlah Kami menjelaskan ayat ayat keterangan Kami satu persatu (supaya nyata segala kebenaran), dan supaya mereka kembali (kepada kebenaran).

10.Surah Yūnus (Verse 106)

وَلَا تَدْعُ مِن دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَنفَعُكَ وَلَا يَضُرُّكَۖ فَإِن فَعَلْتَ فَإِنَّكَ إِذًا مِّنَ الظَّالِمِينَ


Dan janganlah engkau (wahai Muhammad) menyembah atau memuja yang lain dari Allah, yang tidak dapat mendatangkan manfaat kepadamu dan juga tidak dapat mendatangkan mudarat kepadamu. Oleh itu, sekiranya engkau mengerjakan yang demikian, maka pada saat itu menjadilah engkau dari orang-orang yang berlaku zalim (terhadap diri sendiri dengan perbuatan syirik itu).

11.Surah Hūd (Verse 61)

وَإِلَىٰ ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًاۚ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُۖ هُوَ أَنشَأَكُم مِّنَ الْأَرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيهَا فَاسْتَغْفِرُوهُ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِۚ إِنَّ رَبِّي قَرِيبٌ مُّجِيبٌ


Dan kepada kaum Thamud, kami utuskan saudara mereka: Nabi Soleh. Ia berkata: "Wahai kaumku! Sembahlah kamu akan Allah! Sebenarnya tiada Tuhan bagi kamu selain daripadaNya. Dia lah yang menjadikan kamu dari bahan-bahan bumi, serta menghendaki kamu memakmurkannya. Oleh itu mintalah ampun kepada Allah dari perbuatan syirik, kemudian kembalilah kepadaNya dengan taat dan tauhid. Sesungguhnya Tuhanku sentiasa dekat, lagi sentiasa memperkenankan permohonan hambaNya".


12.Surah Yūsuf (Verse 108)

قُلْ هَٰذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِيۖ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ


Katakanlah (wahai Muhammad): "Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang menurutku, menyeru manusia umumnya kepada ugama Allah dengan berdasarkan keterangan dan bukti yang jelas nyata. Dan aku menegaskan: Maha suci Allah (dari segala iktiqad dan perbuatan syirik); dan bukanlah aku dari golongan yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain."

15.Surah Al-Ĥijr (Verse 39)

قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ


Iblis berkata: " Wahai Tuhanku! Kerana Engkau telah menjadikan daku sesat, (maka) demi sesungguhnya aku akan memperelokkan segala jenis maksiat kepada Adam dan zuriatnya di dunia ini, dan aku akan menyesatkan mereka semuanya,

15.Surah Al-Ĥijr (Verse 40)

إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ


"Kecuali di antara zuriat-zuriat Adam itu hamba-hambaMu yang dibersihkan dari sebarang syirik".

15.Surah Al-Ĥijr (Verse 41)

قَالَ هَٰذَا صِرَاطٌ عَلَيَّ مُسْتَقِيمٌ


Allah berfirman: "Inilah satu jalan yang lurus, yang tetap Aku memeliharanya.

16.Surah An-Naĥl (Verse 4)

خَلَقَ الْإِنسَانَ مِن نُّطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُّبِينٌ


Ia menciptakan manusia dari air benih, (setelah sempurna kejadiannya), tiba-tiba menjadilah ia seorang pembantah yang terang jelas bantahannya.

30.Surah Ar-Rūm (Verse 30)

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًاۚ فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَاۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ


(Setelah jelas kesesatan syirik itu) maka hadapkanlah dirimu (engkau dan pengikut-pengikutmu, wahai Muhammad) ke arah ugama yang jauh dari kesesatan; (turutlah terus) ugama Allah, iaitu ugama yang Allah menciptakan manusia (dengan keadaan bersedia dari semulajadinya) untuk menerimanya; tidaklah patut ada sebarang perubahan pada ciptaan Allah itu; itulah ugama yang betul lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.

31.Surah Luqmān (Verse 11)

هَٰذَا خَلْقُ اللَّهِ فَأَرُونِي مَاذَا خَلَقَ الَّذِينَ مِن دُونِهِۚ بَلِ الظَّالِمُونَ فِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ


Ini (semuanya adalah) ciptaan Allah, maka cubalah kamu tunjukkan kepadaKu apakah yang telah diciptakan oleh makhluk-makhluk yang lain daripadaNya (yang kamu sembah itu)? (Tidak ada sesuatu pun) bahkan orang-orang yang zalim (dengan perbuatan syiriknya) itu berada dalam kesesatan yang jelas nyata.

31.Surah Luqmān (Verse 25)

وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُۚ قُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِۚ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُونَ


Dan sesungguhnya jika engkau (wahai Muhammad) bertanya kepada mereka (yang musyrik) itu: "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?" Sudah tentu mereka akan menjawab: "Allah". Ucapkanlah (wahai Muhammad): 

"Alhamdulillah" (sebagai bersyukur disebabkan pengakuan mereka yang demikian - tidak mengingkari Allah), bahkan kebanyakan mereka tidak mengetahui (hakikat tauhid dan pengertian syirik).


34.Surah Saba' (Verse 24)

قُلْ مَن يَرْزُقُكُم مِّنَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِۖ قُلِ اللَّهُۖ وَإِنَّا أَوْ إِيَّاكُمْ لَعَلَىٰ هُدًى أَوْ فِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ


Bertanyalah (wahai Muhammad kepada orang-orang musyrik itu): "Siapakah yang memberi rezeki kepada kamu dari langit dan bumi?"

Terang kanlah jawabnya: "Ialah Allah;

dan sesungguhnya (tiap-tiap satu golongan), sama ada golongan kami ahli tauhid atau golongan kamu ahli syirik - (tidak sunyi daripada salah satu dari dua keadaan): keadaan tetapnya di atas hidayah petunjuk atau tenggelamnya dalam kesesatan yang jelas nyata ".

40.Surah Ghāfir (Verse 12)

ذَٰلِكُم بِأَنَّهُ إِذَا دُعِيَ اللَّهُ وَحْدَهُ كَفَرْتُمْۖ وَإِن يُشْرَكْ بِهِ تُؤْمِنُواۚ فَالْحُكْمُ لِلَّهِ الْعَلِيِّ الْكَبِيرِ


(Lalu dikatakan kepada mereka): "Azab yang kamu berada padanya itu adalah kerana keadaan kamu apabila Allah Yang Maha Esa sahaja diseru dan disembah, kamu kufur (dan menolak cara bertauhid itu); dan apabila dipersekutukan sesuatu dengan Allah, kamu percaya (dan menerima bawaan syirik itu). Maka kuasa menjalankan keadilan adalah hak Allah, Yang Maha Tinggi (dari apa yang dipersekutukan), lagi Yang Maha Besar (pemerintahanNya)".

40.Surah Ghāfir (Verse 13)

هُوَ الَّذِي يُرِيكُمْ آيَاتِهِ وَيُنَزِّلُ لَكُم مِّنَ السَّمَاءِ رِزْقًاۚ وَمَا يَتَذَكَّرُ إِلَّا مَن يُنِيبُ


Dia lah Tuhan yang memperlihat kan kepada kamu tanda-tanda keesaanNya dan kekuasaanNya (untuk kehidupan rohani kamu), dan yang menurunkan (untuk jasmani kamu) sebab-sebab rezeki dari langit. Dan tiadalah yang ingat serta mengambil pelajaran (dari yang demikian) melainkan orang yang sentiasa bertumpu (kepada Allah).

40.Surah Ghāfir (Verse 14)

فَادْعُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ


Oleh itu maka sembahlah kamu akan Allah dengan mengikhlaskan ibadat kepadaNya (dan menjauhi bawaan syirik), sekalipun orang-orang kafir tidak menyukai (amalan kamu yang demikian)


Adnan Dahalan

Jumaat, 4 April 2014

MARI BER-SYUKUR.


MARI BER-SYUKUR.

Marilah kita saling mengingatkan untuk senantiasa mensyukuri segala Nikmat-Nya, agar kita tidak termasuk orang-orang yang Dzalim apalagi yang Kufur Nikmat.

Allah ber-Firman: 

"Allah telah memberikan kepadamu keperluanmu dan segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung Nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya Manusia itu sangat Dzalim lagi sangat mengingkari [Kufur Nikmat]". [Ibrahim 34].

"Mereka mengingkari Nikmat yang telah Kami berikan kepada mereka dan agar mereka bersenang-senang dalam kekafiran. Kelak mereka akan mengetahui akibat perbuatannya". [Al-Ankabuut 66].

Betapa berlimpah & tak terhingganya Nikmat Allah sehingga kita tidak akan mampu untuk menghitungnya.

“Jika kamu menghitung-hitung Nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya”. [An-Nahl 18].

"Jika kamu menghitung Nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya". [Ibrahim 34].

Namun meskipun kita telah menerima Nikmat-Nya secara berlimpah, terkadang atau bahkan seringkali kebanyakan dari kita terlupa atau lalai untuk mensyukurinya.

"Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai Karunia yang dilimpahkan atas Manusia, akan tetapi kebanyakan Manusia tidak ber-syukur". [Al-Mu'min 61].

Pada dasarnya cara ber-syukur yang benar adalah: 

•| SYUKUR DENGAN HATI. 
Mengakui bahwa semua Nikmat datangnya dari Allah berdasar Ketetapan-Nya.

•| SYUKUR DENGAN LISAN. 
Mengucap rasa syukur Alhamdulillah atas segala Nikmat-Nya.

•| SYUKUR DENGAN AKSI. 
Meningkatkan Amal Ibadah & Amal Shaleh sebagai wujud dari rasa ber-syukur yang sebenarnya.

Allah ber-Firman:

"Apa saja Nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah datangnya". [An Nahl 53].

Oleh sebab itu syukurilah segala Nikmat yang telah dilimpahkan-Nya kepada kita, niscaya kitapun akan mendapat balasan serta tambahan Nikmat.

Allah ber-Firman:

"Sesungguhnya jika kamu ber-Syukur, pasti Kami akan menambah Nikmat kepadamu". [Ibrahim 7].

"Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang ber-Syukur". [Ali-Imran 145].

Semoga kita semua tidaklah termasuk golongan orang-orang yang ingkar akan segala Nikmat-Nya. Aamiin Yaa Rabbal'alaamiin. [BRH].