Pages

Memaparkan catatan dengan label Salman Al-Farisi. Papar semua catatan
Memaparkan catatan dengan label Salman Al-Farisi. Papar semua catatan

Selasa, 27 Mei 2014

KAEDAH MUDAH UNTUK MENCAPAI IKTIQAD TAUHID DAN MAKRIFATULLAH MENGIKUT AL-QURAN

IKTIQAD TAUHID TELAH DIPINGGIRKAN, KAEDAH MUDAH UNTUK MENCAPAI IKTIQAD TAUHID DAN MAKRIFATULLAH MENGIKUT AL-QURAN... KAEDAH MENGADAKAN PENGAKUAN BAHAWA ALLAH ITU ADALAH ALLAH..

ALLAH BERFIRMAN :-

"Hai manusia, sesungguhnya engkau harus berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menemui Tuhan-mu, sampai engkau bertemu dengan-Nya" (QS Al Insyqaq 84 : 6)

“Dan kembali kamu kepada Tuhanmu dan berserah dirilah kepada-Nya, sebelum datang kepadamu azab kemudian kamu tidak dapat tertolong lagi “. (QS Az Zumar 39 : 54)

“Maka segeralah kamu kembali kepada Allah, sesungguhnya aku pemberi peringatan yang terang dari Allah kepada kamu “. ( QS Adz Dzariyat 51 : 50)

"Barang siapa yang mengharapkan bertemu dengan Allah, sesungguhnya waktu yang dijanjikan oleh Allah akan tiba. Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui" (QS Al Ankabut 29 : 5)

"Apabila hamba-Ku ingin menemui-Ku, Akupun ingin menemui-nya dan bila ia enggan menemui-Ku, Akupun enggan menemui-nya" (HR Bukhari dari Abu Hurairah)

"Jika seorang hamba mendekat kepada-Ku sejengkal, maka Aku mendekati-Nya sehasta dan jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat padanya sedepa dan jika ia datang menemui-Ku dengan berjalan, maka Aku akan datang menemui-Nya dengan berlari" (HR Bukhari dari Salman ra)

“Sesungguhnya merugilah orang-orang yang mendustakan akan menemui Allah, sehingga apabila datang Hari Kebangkitan dengan tiba-tiba mereka berkata:“ Aduhai, penyesalan kami atas kelengahan kami di dunia “. Sungguh mereka memikul dosa, amat berat apa yang mereka pikul itu “. (QS Al An’am 6 : 31)

“Katakanlah : “ Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang merugi amal perbuatannya ? yaitu orang yang telah sia-sia amalnya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka beramal sebaik-baiknya. Mereka itu adalah orang-orang yang ingkar terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan ingkar terhadap perjumpaan dengan-Nya. Maka hapuslah amalan-amalan mereka. Dan Kami tidaklah menilai amal mereka pada hari Kiamat “. (QS Al Kahfi 18 : 103 – 105)

“Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan menemui Kami, sedang mereka senang dengan kehidupan dunia serta puas hatinya terhadap yang demikian, begitu pula orang-orang yang lalai dari berita-berita Kami. Mereka itu tempatnya dalam Neraka, disebabkan apa yang telah mereka usahakan “. (QS Yunus 10 : 8)

“Dan orang-orang yang kafir dengan ayat-ayat Allah dan menemui-Nya, mereka itu terputus dengan Rahmat-Ku dan mereka itu mendapat azab yang pedih “. (QS Al Ankabut 29 : 23)

“….. Maka Kami biarkan orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami itu bingung di dalam kesesatannya “. ( QS Yunus 10 : 11)

“Dan sesungguhnya kami jadikan untuk (isi neraka jahanam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati tapi tidak mempergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (Qalam Allah). Mereka itu adalah binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai”. (QS Al A’raaf 7 : 179).

“….karena sesungguhnya bukanlah mata jasmani yang buta tetapi mereka buta adalah mata hati yang ada di dalam dada”. (QS Al Isra’ 17 : 72).

“….seperti gelap gulita di lautan yang dalam dan awan hitam yang gelap gulita berlapis-lapis. Apabila ia mengeluarkan tangannya, maka tidaklah dia mempunyai Cahaya Allah, maka tidaklah dia mempunyai Cahaya sedikitpun”. (QS An Nur 24 : 40).

TERDAPAT PELBAGAI CARA UNTUK MENCAPAI KEPADA IKTIQAD TAUHID DAN MAKRIFATULLAH

17.Surah Al-'Isrā' (Verse 41)
وَلَقَدْ صَرَّفْنَا فِي هَٰذَا الْقُرْآنِ لِيَذَّكَّرُوا وَمَا يَزِيدُهُمْ إِلَّا نُفُورًا

Dan sesungguhnya Kami telah menerangkan jalan-jalan menetapkan iktiqad dan tauhid dengan berbagai cara di dalam Al-Quran ini supaya mereka beringat (memahami dan mematuhi kebenaran); dalam pada itu, penerangan yang berbagai cara itu tidak menjadikan mereka melainkan bertambah liar.

SALAH SATU DARI PRLBAGAI CARA..

73.Surah Al-Muzzammil (Verse 8)
وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ وَتَبَتَّلْ إِلَيْهِ تَبْتِيلًا

Dan sebutlah (dengan lidah dan hati) akan nama Tuhanmu (terus menerus siang dan malam), serta
tumpukanlah kepadaNya dengan sebulat-bulat tumpuan.

73.Surah Al-Muzzammil (Verse 9)
رَّبُّ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ فَاتَّخِذْهُ وَكِيلًا

Dia lah Tuhan yang menguasai timur dan barat; tiada Tuhan melainkan Dia; maka jadikanlah Dia Penjaga yang menyempurnakan urusanmu.

TUMPUKAN RASA PERASAAN KITA KEPADA KEBERADAAN YANG SEDANG DIRASAI DENGAN SEBULAT-BULAT TUMPUAN, MENGAKULAH ADA YANG SEDANG DIRASAI DENGAN SEPENUH TUMPUAN ITU ADALAH ADA ALLAH YANG SEDANG DIRASAI HANYA DENGAN MENYBUT ALLAH SEBANYAK-BANYAKNYA..

SEBUT NAMA ALLAH HENDAKLAH DISERTAI DENGAN RASA PERASAAN YANG SEDANG TERTUMPU KEPADA RASA ADA YANG SEDANG DIRASAI DENGAN SEBULAT-BULAT TUMPUAN, BUKAN DIDALAM KEADAAN LALAI.

TUMPUKAN RASA PERASAAN KEPADA TURUN NAIKNYA PERNAFASAN (SIFAT HIDUP) YANG SEDANG DIRASAI DENGAN SEBULAT-BULAT TUMPUAN, MENGAKULAH SIFAT HIDUP YANG DIRASAI DENGAN SEPENUH TUMPUAN ITU ADALAH SIFAT HIDUP ALLAH DENGAN HANYA MENYEBUT ALLAH SEBANYAK-BANYAKNYA.

TUMPUKAN RASA PERASAAN KEPADA FIKIRAN YANG SEDANG BERLAKU (ILMU) DENGAN SEPENUH TUMPUAN, MENGAKULAH SIFAT TAHU YANG SEDANG DIRASAI ITU ADALAH SIFAT TAHU ALLAH HANYA DENGAN MENYEBUT ALLAH SEBANYAK-BANYAKNYA

TUMPUKAN RASA PERASAAN YANG SEDANG DIRASA KEPADA GERAK DAN DIAM (KUDRAT DAN IRIDAT) YANG SEDANG DIALAMI DENGAN SEPENUH DAN SEBULAT TUMPUAN, MENGAKULAH QUDRAT DAN IRODAT YANG SEDANG DIRASAI ITU ADALAH SIFAT QUDRAT DAN IRODAT ALLAH HANYA DENGAN MENYEBUT ALLAH SEBANYAK-NYA.

TUMPUKAN RASA PERASAAN DENGAN SEBULAT TUMPUAN KEPADA PENGLIHATAN YANG SEDANG DILIHAT, MENGAKULAH PENGLIHATAN YANG SEDANG DISEDARI ITU ADALAH SIFAT BASOR ALLAH HANYA DENHAN MENYEBUT ALLAH SEBANYAK-BANYAKNYA...

TUMPUKAN RASA PERASAAN DENGAN SEPENUH TUMPUAN KEPADA PENDENGARAN YANG SEDANG DIDENGAR, MENGAKULAH PENDENGARAN YANG SEDANG DIDENGAR ITU ADALAH SIFAT SAMA' ALLAH HANYA DENGAN MENYEBUT ALLAH SEBANYAK-BANYAKNYA.

TUMPUKANLAH RASA PERASAAN KEPADA APA YANG SEDANG DIPERKATAKAN DENGAN SEBULAT-BULAT TUMPUAN, DIDALAM MASA YANG SAMA MENGAKULAN PERKATAAN YANG SESANG DIPERKATAKAN ITU ADALAH SIFAT KALAM ALLAH HANYA DENGAN MENYEBUT ALLAH SEBANYAK-BANYAKNYA..

PRAKTIKAL SEPERTI FIATAS ADALAH MENINJUKKAN KITA SEDANG MENGAPLIKASIKAN
LAA MAUJUDUN, LAA HAIYUN, LAA ' ALIMUN, LAA KHODIRUN LAA MURIDUN LAA BASIRUN LAA SAMI'UN LAA MUTAKALLIMUN BIL HAQQI ILLALLAH KEDALAM KEHIDUPAN SEHARIAN KITA...

PERBUATAN MENUMPUKAN RASA PERASAAN DENGAN SEBULAT-BULAT TUMPUAN KEPADA APA YANG SEDANG DIRASAI SAMBIL MENYEBUT ALLAH SEBANYAK-BANYAKNYA ADALAH PERBUATAN YANG MENUNJUKKAN SEDANG MENGADAKAN PENGAKUAN YANG ALLAH ITU ADALAH ALLAH...

Jumaat, 23 Mei 2014

IBADAH SEORANG ISTERI

IBADAH SEORANG ISTERI
DIRIWAYATKAN oleh Salman al-Farsi bahawa pada suatu hari datanglah Fatimah ke rumah Rasulullah SAW dengan wajah pucat dan air mata berlinang. Maka Rasulullah SAW bertanya :
" Mengapa kau anakku ?
Fatimah menjawab :
" Terjadilah antara aku dan Ali saat bergurau dan bercakap-cakap, tiba-tiba ada kata-kata yang keluar dari mulutku yang membuat dia marah, setelah aku tahu Ali marah padaku, maka menyesal dan bersedihlah aku, maka aku merayu dan mengelilingi sampai 72 putaran sampai kelihatan ia ridho padaku dan terkulum senyum dibibirnya dengan ramah, aku takut kepada Tuhanku."
Maka Rosul berkata kepadanya :
" Wahai anakku! Demi yang telah mengutusku dengan haq sebagai nabi sesungguhnya seandainya kau mati sebelum Ali ridho kepadamu, aku tidak akan solat (jenazah) untukmu."
" Hai anakku ! Apakah kau tidak mengerti bahwa kerelaan dan keridhoan suami adalah keridhoan Allah dan marahnya suami adalah marahnya Allah."
" Wahai anakku, wanita manapun yang beribadah seperti ibadahnya Maryam binti Imron, tetapi tidak diridhoi oleh suaminya, tidak akan diterima ibadahnya oleh Allah. Hai anakku ! Sebaik-baik amal perbuatan wanita ialah mentaati suaminya dan sesudah itu tidak ada pekerjaan yang lebih afdhol dari pada duduk menenun, menjahit."
" Hai anakku ! Duduk satu jam menjahit (pakaian suami dan anak-anaknya) adalah lebih baik bagi wanita daripada beribadah setahun dan Allah akan mencatat bagi mereka pahala seorang mati syahid untuk tiap-tiap jenis pakaian yang dirajut, ditenun atau dijahit."
" Hai anakku! Orang yang merajut dan menenun untuk pakaian suaminya dan anak-anaknya diwajibkan ia masuk surga dan diberi kota di surga untuk tiap orang yang memakai pakaian dari hasil kerjanya."
Saidina Ali Radhiallahu Anhu meriwayatkan hadis Rasulullah SAW mengenai setiap isteri yang tidak menghormati status suaminya.
"Wanita yang berkata kepada suaminya bahawa ia tidak melihat apa-apa kebaikan pada suaminya, maka Allah menghapuskan segala perbuatan baiknya selama 70 tahun, walaupun dia berpuasa selama itu siang hari dan bersembahyang pada malamnya."
(Hadis Riwayat Imam Majah dan An-Nasai)
“Dunia ini penuh perhiasan dan perhiasan paling indah ialah wanita solehah.” (Hadis riwayat Muslim).
“Sebaik-baik wanita itu ialah wanita yang melahirkan anak, yang penyayang; yang memelihara kehormatannya; yang mulia pada kaca mata ahli keluarganya; yang menghormati suaminya; menghiaskan dirinya hanya untuk suaminya tercinta; memelihara diri daripada pandangan orang lain; yang mendengar kata-kata suaminya dan mentaati segala perintahnya. Apabila bersama suaminya, dia memberikan apa saja yang diperlukan suaminya dan dia tidak pula menolak ajakannya; serta tidak merendah-rendahkan atau menghina kedudukan suaminya di hadapan orang lain.” - (Riwayat Al Tausi).
"Mahukah aku beritahukan kepada kalian, isteri-isteri kamu yang menjadi penghuni syurga ialah isteri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali merujuk kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata: "Aku tak dapat tidur sebelum engkau reda". (riwayat al-Nasai dalam Isyratun Nisa no. 257.)
KESIMPULAN
Sekadar renungan petang. Secara umumnya ketaatan dan khidmat seorang isteri yang ikhlas buat suami dan anak-anaknya adalah punca keredhaan suami dan adalah kunci syurga rumah tangga.
Jangan pula lepas ni semua isteri berhenti memasak dan membasuh pakaian. Jangan pula pakat masuk kelas jahitan dan serbu kedai SINGER dan beli mesin jahit.
Kudap Munakahat
WARGA PRIHATIN

Selasa, 6 Mei 2014

Dari Salman Al-Farisi

Dari Salman Al-Farisi ra dia berkata, “Saya pernah mendengar Rasululloh shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda: “Ribath (berjaga-jaga di perbatasan) sehari semalam lebih baik daripada puasa dan sholat malam sebulan penuh, jika dia meninggal maka amalannya senantiasa mengalir sebagaimana yang pernah dia amalkan, mengalir pula rizkinya dan terbebas dari fitnah.” 
( HR . Muslim )