Pages

Memaparkan catatan dengan label Muslim. Papar semua catatan
Memaparkan catatan dengan label Muslim. Papar semua catatan

Ahad, 6 September 2015

MEMBELA NASIB MUSLIM YANG DITIMPA MALANG

MEMBELA NASIB MUSLIM YANG DITIMPA MALANG

وعن ابن عمر رضي الله عنهما أنَّ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم قَالَ: ((المُسْلِمُ أَخُو المُسْلِمِ، لاَ يَظْلِمُهُ، وَلا يُسْلِمُهُ. مَنْ كَانَ فِي حَاجَة أخِيه، كَانَ اللهُ في حَاجَتِهِ، وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً، فَرَّجَ اللهُ عَنْهُ بِهَا كُرْبَةً مِنْ كرَبِ يَومِ القِيَامَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ يَومَ القِيَامَةِ)). مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.

TERJEMAHAN
Dari Ibnu 'Umar رضي اللّه عنهما bahawasanya RasululLah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Seorang Muslim adalah bersaudara dengan Muslim yang lain. Maka dia tidak boleh menindas dan menghinanya. Barangsiapa yang memenuhi hajat saudaranya maka Allah akan memenuhi hajatnya. Barangsiapa yang melepaskan kesusahan seorang Muslim maka Allah melepaskannya daripada kesusahan di Akhirat. Barangsiapa yang menutup keaiban seorang Muslim maka Allah menutup keaibannya pada hari Kiamat." (Mafhum HR Al Bukhari dan Muslim)

PENGAJARAN
1. Seorang Muslim dilarang keras daripada menzalimi dan menjatuhkan maruah saudaranya yang lain.

2. Sebaliknya dia mestilah membela nasib saudaranya yang ditimpa malang kerana besar kelebihan memenuhi hajat, melepaskan kesusahan dan menutup keaiban sesama Muslim.

3. Allah "melayan" hambaNya sama seperti layanan hamba tersebut kepada orang lain seperti yg disebutkan dalam satu hadith yang masyhur: "Orang2 yang pengasih akan mendapat kasih sayang Allah yang Maha Pengasih. Maka kasihilah mereka yang berada di bumi ini nescaya kamu akan dikasihi oleh mereka yang berada di langit (Allah dan para malaikatNya)."

Wallahualam.

Sabtu, 25 Oktober 2014

SUATU RENUNGAN UTK DIKONGSI BERSAMA SEMPENA TAHUN BARU HIJRAH 1436H

Assalamualaikum... Selamat Tahun Baru Hijrah 1436H

SUATU RENUNGAN UTK DIKONGSI BERSAMA SEMPENA TAHUN BARU HIJRAH 1436H

Alhamdulillahhirobbilalamin... Apabila tiba sahaja Tahun Baru HIJRAH sahaja umat Islam akan saling mengucapkan Selamat Tahun Baru Hijrah. 

Dari sudut syariatNya itu suatu perbuatan yang cukup mulia. Sudah semestinya sebagai seorang Islam sepatutnya merasa gembira dan bersyukur menyambut kedatangan tahun baru Islam. 

Semua orang Islam mengucapkan Selamat Tahun Baru HIJRAH. Alhamdulillah Tahun Baru HIJRAH telah pun selamat sampai.


Akan tetapi apakah tujuan dan maksud sebenarnya HIJRAH? 

HIJRAH itu memiliki makna PINDAH yang harus dilakukan oleh seluruh umat Islam yang telah Dewasa dan berakal sehat.....menjadi seorang MUKMIN.

PINDAH dari seorang MUSLIM yang belum bertauhid menjadi seorang MUKMIN yang BERTAUHID.

PINDAH dari seorang MUSLIM yang belum MENGENAL DIRI SEBENAR - BENARNYA DIRI menjadi seorang MUKMIN yang MENGENAL DIRI SEBENAR - BENARNYA DIRI

PINDAH dari seorang MUSLIM yang belum MENGENAL ALLAH menjadi seorang MUKMIN yang MENGENAL ALLAH.

PINDAH dari seorang MUSLIM yang FANATIK kepada SYAREAT semata-mata dan merasa paling benar menjadi MUKMIN yang BIJAK.

PINDAH...PINDAH dan PINDAH........

Jika setiap tahun belum pindah juga , maka sama saja seperti binatang ternak....... 
Sila renungkan firman Allah Taala dibawah:

Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.
(QS: Al-A'raf Ayat: 179)

Semoga perkongsian ini berguna dan dapat memberikan manafaat kepada kita semua dalam perjalanan untuk menjadi seorang MUKMIN yang diredhoiNya.

Aamiin... Wassalam...

Selasa, 6 Mei 2014

Benteng @ Kota Allah

Benteng @ Kota Allah

Berkata Ali RA..Rasulullah bersabda...Allah berfirman...............;Sesungguh AKU lah ALLAH ,, Tiada Tuhan selain AKU...Barangsiapa BERTAUHID kepadaKu niscaya masuklah ia kedalam benteng Ku,,,Dan barangsiapa yang masuk bentengKu..niscaya terselamatlah dia dari SiksaKu...(H R . Syirazi)

laa ilaaha illallaahu hisnii, faman qoolahaa dakhola hisnii, waman dakhola hisnii aamina 'adzaabii.


Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: 
[ أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِي مَنْ قَالَ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ خَالِصاً مِنْ قَلْبِهِ أَوْ نَفْسِهِِ ]رواه البخاري ” 

Manusia yang paling berbahagia dengan syafaatku kelak adalah orang yang mengucapkan La ilaaha illallah dengan penuh ikhlas dari relung hatinya atau dirinya (HR Bukhari).

Mencintai Kalimah Thayibah (Kalimat Tauhid) ini, tuntutan dan mencintai orang-orang yang mengucapkannya, mengamalkan dan konsisten dengan syarat-syaratnya, serta benci terhadap hal-hal yang membatalkannya. 

Allah Ta’ala berfirman : 
وَمِنَ النَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ اللّهِ أَندَاداً يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللّهِ وَالَّذِينَ آمَنُواْ أَشَدُّ حُبًّا لِّلّهِ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُواْ إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلّهِ جَمِيعاً وَأَنَّ اللّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ{ سورة البقرة 

“ Diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang dhalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat) bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah sangat berat siksa-Nya( niscaya mereka tidaklah melakukannya) “. Al-Baqarah 165


مَنْ قَالَ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَكَفَرَ بِمَا يُعْبَدُ مِنْ دُوْنِ اللهِ حَرَّمَ عَلَيْهِ مَالُهُ وَدَمُهُ

Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa mengatakan tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah dan kufur terhadap segala yang diibadahi selain Allah diharamkan harta dan darahnya” (HR Muslim)

Mengingkari thaghut yaitu segala sesuatu yang diibadahi selain Allah dan beriman kepada Allah sebagai Rabb dan sesembahan yang hak. 

Allah Ta’ala berfirman:

لاَ إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَد تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِن بِاللّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَىَ لاَ انفِصَامَ لَهَا وَاللّهُ سَمِيعٌ عَلِيم{ (256) سورة البقرة 

“ Tidak ada paksaan dalam agama. sesungguhnya Telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat . Maka barang siapa yang kufur terhadap taghut dan beriman kepada Allah ia telah berpegang teguh dengan buhul tali kuat yang tidak akan putus. Allah Maha mendengar dan Maha mengetahui “. (Al Baqarah:256)

Sabda beliau shalallahu ‘alaihi wasallam: 
[ إنَّ اللهََ حَرَّمَ على النارِ مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ يَبْتَغِي بِذَلِكَ وَجْهَ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ] رواه مسم 

“Sesungguhnya Allah mengharamkan atas neraka orang yang mengucapkan La illaaha illallah yang dengan kalimat itu semata-mata ia mengharapkan wajah Allah Azza wa Jalla” (HR Muslim)


Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: 
[ أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِي مَنْ قَالَ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ خَالِصاً مِنْ قَلْبِهِ أَوْ نَفْسِهِِ ]رواه البخاري 

” Manusia yang paling berbahagia dengan syafaatku kelak adalah orang yang mengucapkan La ilaaha illallah dengan penuh ikhlas dari relung hatinya atau dirinya (HR Bukhari).


Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sehingga mereka mengucapkan La ilaaha illallah. Barangsiapa mengucapkan Laa ilaaha illallah maka terlindungi harta dan jiwanya dariku kecuali menurut hak Islam dan perhitungannya disisi Allah Azza wa Jalla (Muttafaq Alaihi)

Dari Salman Al-Farisi

Dari Salman Al-Farisi ra dia berkata, “Saya pernah mendengar Rasululloh shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda: “Ribath (berjaga-jaga di perbatasan) sehari semalam lebih baik daripada puasa dan sholat malam sebulan penuh, jika dia meninggal maka amalannya senantiasa mengalir sebagaimana yang pernah dia amalkan, mengalir pula rizkinya dan terbebas dari fitnah.” 
( HR . Muslim )

Jumaat, 18 April 2014

HORMATI JENAZAH DAN TUNJUKKAN NILAI BAIK ISLAM

HORMATI JENAZAH DAN TUNJUKKAN NILAI BAIK ISLAM

Dalam hadis disebut: 

إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّتْ بِهِ جَنَازَةٌ فَقَامَ فَقِيلَ إِنَّهُ يَهُودِيٌّ فَقَالَ أَلَيْسَتْ نَفْسًا


Maksudnya: “Sesungguhnya telah lalu di hadapan Nabi s.a.w satu jenazah, lalu baginda bangun (untuk menghormati). Lalu diberitahu kepada baginda: “Itu jenazah seorang yahudi”. Baginda bersabda: “Tidakkah ia juga jiwa (insan)?” (Riwayat al-Bukhari dan Muslim).


Inilah ketinggian akhlak dan budi yang menjadikan Islam itu dihormati. Kegagalan untuk menampilkan akhlak yang baik inilah yang menimbulkan prasangka manusia terhadap Islam dan sekaligus mereka membenci penganutnya.

Seseorang non-muslim yang menolak sesuatu berkaitan Islam hendaklah diselidiki apakah dia membenci Islam ataupun dia membenci versi atau tafsiran Islam yang dibawa oleh pihak tertentu. Persis seperti seorang muslim yang menolak cakap seseorang tokoh agama, apakah dia menolak Islam ataupun menolak pendekatan yang dibawa oleh tokoh berkenaan. Jika seseorang memusuhi agama Islam itu sendiri maka dia memanglah musuh Islam. Itupun memerlukan ‘iqamah al-Hujjah’ yang bererti penjelasan mengenai Islam yang kukuh dan penuh hujah yang jitu telah dibentangkan kepadanya. Jika dia menolak tafsiran Islam yang dibuat oleh pihak tertentu, bukanlah semestinya dia membenci Islam.

Saya tidak tahu hakikat YB Karpal Singh, namun nama atas akhlak Islam yang mulia, saya ucapkan takziah kepada kaum keluarganya. Semoga Allah memberikan gantian dan keadaan yang lebih baik untuk mereka. Islam ini kebaikannya untuk semua.

Jumaat, 4 April 2014

Hukum Mencukur Janggut

Hukum Mencukur Janggut
Mereka (lelaki) yang sering dengan sengaja mencukur janggut sebenarnya mereka cuba nak jadi muda padahal mereka sendiri tak sedar bahawa mereka MODIFIED wajah mereka menjadi jelita & anggun seperti wanita.
Lelaki yang berjanggut jauh lebih manis dan tampan berbanding lelaki yang bermisai dan berdagu licin selembut salju.Berkata Imam Ibn Hazm al-Andalusi : "Telah sepakat para imam, bahawa mencukur janggut adalah perbuatan keji, tidak dibolehkan" (al-Muhalla)
Dari Ibn Umar radhiyallahu 'anhu bahawa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Janganlah kamu menyerupai orang-orang musyrikin, peliharalah janggut kamu dan nipiskan misai kamu." (HR Bukhari & Muslim)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata bahawa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Peliharalah janggut kamu dan cukurlah misai kamu, jangan kamu menyerupai Yahudi dan Nasrani."
(HR Ahmad)

Dari Ibn Umar radhiyallahu 'anhu berkata bahawa Kami telah diperintahkan supaya memelihara janggut. (HR Muslim)
MAZHAB HANAFI
Menurut mazhab Hanafi bahawa “Dilarang (diharamkan) bagi lelaki mencukur janggutnya… iaitu memotong janggut kurang dari segenggam. Mencukur janggut sepenuhnya telah dilakukan oleh Yahudi dan Majusi.” (Durr al-Mukhtar)
Allamah Ibn Abidin rahimahullah berkata; “Diharamkan bagi lelaki mencukur janggutnya.” (Radd al-Mukhtar)
MAZHAB MALIKI
Ulama Maliki menyatakan bahawa “Mencukur janggut adalah diharamkan kerana mencukurnya adalah perbuatan keji. Tapi jika ia semakin besar, dan jika memotong tidak dilihat sebagai mencukurnya, maka ia boleh dipotong (trim), tapi ia dikira makruh dan bertentangan dengan apa yang lebih baik.” (Sharh al-Risalah)
Al-‘Adwi rahimahullah berkata; “Diriwayatkan dari Imam Malik rahimahullah bahawa beliau tidak menyukai perbuatan mencukur apa-apa yang di bawah rahang, sehingga ia berkata, ‘Ia adalah perbuatan Majusi.’ Dan diharamkan mencukur helaian-helaian janggut” (ibid)
Ibn ‘Abd al-Barr rahimahullah berkata; “Diharamkan mencukur janggut, ia tidak dilakukan melainkan lelaki yang menyerupai perempuan.” (At-Tahmid)
MAZHAB SYAFI'I
Imam Syafi’i rahimahullah dalam kitab al-Umm menegaskan bahawa, “Mencukur janggut adalah haram hukumnya tanpa ‘illah (iaitu pengharamannya tanpa dalih-dalih lagi).”
Berkata Ibn Rif’ah rahimahullah dalam Hasyiah al-Kaafiyah “Sesungguhnya Imam as-Syafi’i rahimahullah telah menjelaskan dalam al-Umm keharaman mencukur janggut.”
Menurut fatwa Imam al-Ghazali dan Imam Nawawi rahimahullah bahawa “Mencukur janggut itu perbuatan mungkar dan dosa besar (kerana mencukurnya adalah perbuatan haram).”
MAZHAB HAMBALI
Mazhab Hambali bersetuju tanpa kecuali bahawa diharam mencukur janggut (Al-Insaf, Sharh al-Muntaha).
Ibn Taimiyyah rahimahullah menyebutkan; “Diharamkan mencukur janggut.” Beliau menambah “Disebabkan hadis-hadis yang sahih, diharamkan mencukur janggut dan tidak ada siapa yang pernah membenarkannya.”
As-Saffarini rahimahullah berkata; “Adalah disepakati dalam mazhab kami (Hambali) bahawa diharamkan mencukur janggut.” (Ghitha al-Albab)
Maka jelas IJMAK imam-imam muktabar haramnya cukur janggut. Maka diharapkan TOKOH-TOKOH ilmuan dan penyampai agama islam sila ALERT benda PENTING ni.
Jangan cakap pasal agama sedangkan anda tak buat tuntutan agama Islam. Jangan cakap pasal agama sedangkan dagu anda licin selicin licinnya.
Apa yang DOKTOR pesan bermati matian ikut takut nanti tak sihat.
Apa yang kata-kata nabi s.a.w mereka seolah-olah ambil mudah dan ada yang tak akur dan tak percaya. Apa yang nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah menurut perintah Pencipta segala makhluk. Pencipta sahaja yang tahu akan kebaikan untuk makhlukNya.

Rabu, 2 April 2014

TAKDIR MANUSIA TELAH DITETAPKAN

TAKDIR MANUSIA TELAH DITETAPKAN
Dari Abu 'Abdirrahman Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anh, dia berkata : bahawa Rasulullah telah bersabda, "Sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa nutfah, kemudian menjadi 'Alaqoh (segumpal darah) selama itu juga lalu menjadi Mudhghoh (segumpal daging) selama itu juga, kemudian diutuslah Malaikat untuk meniupkan roh kepadanya lalu diperintahkan untuk menuliskan 4 perkara : Rezeki, Ajal, Amal dan Celaka/bahagianya. maka demi Allah yang tiada Tuhan selainnya, ada seseorang diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli syurga sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan syurga kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka dan ia masuk neraka. Ada diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli neraka sehingga tidak ada lagi jarak antara dirinya dan neraka kecuali sehasta saja. Kemudian ia didahului oleh ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli syurga dan ia masuk syurga.
[Hadis Bukhari no. 3208, Muslim no. 2643]
PENJELASAN HADIS
Kalimat, “Sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya ” maksudnya iaitu Air mani yang memancar kedalam rahim, lalu Allah pertemukan dalam rahim tersebut selama 40 hari. Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud bahwa dia menafsirkan kalimat diatas dengan menyatakan, “Nutfah yang memancar kedalam rahim bila Allah menghendaki untuk dijadikan seorang manusia, maka nutfah tersebut mengalir pada seluruh pembuluh darah perempuan sampai kepada kuku dan rambut kepalanya, kemudian tinggal selama 40 hari, lalu berubah menjadi darah yang tinggal didalam rahim. Itulah yang dimaksud dengan Allah mengumpulkannya” Setelah 40 hari Nutfah menjadi ‘Alaqah (segumpal darah)
Kalimat, “kemudian diutuslah Malaikat untuk meniupkan roh kepadanya” iaitu Malaikat yang mengurus rahim.
Kalimat "Sesungguhnya ada seseorang diantara kamu melakukan amalan ahli surga........" secara tersurat menunjukkan bahawa orang tersebut melakukan amalan yang benar dan amal itu mendekatkan pelakunya ke syurga sehingga dia hampir dapat masuk ke syurga kurang satu hasta. Ia ternyata terhalang untuk memasukinya kerana takdir yang telah ditetapkan bagi dirinya di akhir masa hayatnya dengan melakukan perbuatan ahli neraka. Dengan demikian, perhitungan semua amal baik itu tergantung pada apa yang telah dilakukannya. Akan tetapi, bila ternyata pada akhirnya tertutup dengan amal buruk, maka seperti yang dikatakan pada sebuah hadits: "Segala amal perbuatan itu perhitungannya tergantung pada amal terakhirnya." Maksudnya, menurut kami hanya menyangkut orang-orang tertentu dan keadaan tertentu.
Adapun hadits yang disebut oleh Imam Muslim dalam Kitabul Iman dari kitab shahihnya bahawa Rasulullah berkata: "Seseorang yang melakukan amalan ahli syurga dalam pandangan manusia, tetapi sebenarnya dia adalah ahli neraka." Menunjukkan bahawa perbuatan yang dilakukannya semata-mata untuk mendapatkan pujian/populariti. Yang perlu diperhatikan adalah niat pelakunya bukan perbuatan lahiriyahnya, orang yang selamat dari riya' semata-mata kerana kurnia dan rahmat Allah Ta'ala.
Kalimat "maka demi Allah yang tiada Tuhan selain Dia, sesungguhnya ada seseorang diantara kamu melakukan amalan ahli syurga sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan syurga kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka dan ia masuk neraka. "Maksudnya bahawa, hal seperti ini boleh terjadi namun sangat jarang dan bukan merupakan hal yang umum. Kerana kemurahan, keluasan dan rahmat Allah kepada manusia. Yang banyak terjadi manusia yang tidak baik berubah menjadi baik dan jarang orang baik menjadi tidak baik.
Firman Allah, “Rahmat-Ku mendahului kemurkaan-Ku” menunjukkan adanya kepastian takdir sebagaimana pendirian ahlussunnah bahawa segala kejadian berlangsung dengan ketetapan Allah dan takdir-Nya, dalam hal keburukan dan kebaikan juga dalam hal bermanfaat dan berbahaya.
Firman Allah, QS. Al-Anbiya’ : 23, “Dan Dia tidak diminta tanggungjawab atas segala tindakan-Nya tetapi mereka akan diminta tanggungjawab” menyatakan bahawa kekuasaan Allah tidak tertandingi dan Dia melakukan apa saja yang dikehendaki dengan kekuasaa-Nya itu.
Imam Sam’ani berkata : “Cara untuk dapat memahami pengertian seperti ini adalah dengan menggabungkan apa yang tersebut dalam Al Qur’an dan Sunnah, bukan semata-mata dengan qiyas dan akal. Barang siapa yang menyimpang dari cara ini dalam memahami pengertian di atas, maka dia akan sesat dan berada dalam kebingungan, dia tidak akan memperoleh kepuasan hati dan ketentraman. Hal ini kerana takdir merupakan salah satu rahasia Allah yang tertutup untuk diketahui oleh manusia dengan akal ataupun pengetahuannya. Kita wajib mengikuti saja apa yang telah dijelaskan kepada kita tanpa boleh mempersoalkannya. Allah telah menutup makhluk dari kemampuan mengetahui takdir, kerana itu para malaikat dan para nabi sekalipun tidak ada yang mengetahuinya”.
Ada pendapat yang mengatakan : “Rahsia takdir akan diketahui oleh makhluk ketika mereka menjadi penghuni syurga, tetapi sebelumnya tidak dapat diketahui”.
Beberapa Hadits telah menetapkan larangan kepada seseorang yang tidak mahu melakukan sesuatu amal dengan alasan telah ditetapkan takdirnya. Bahkan, semua amal dan perintah yang tersebut dalam syari’at harus dikerjakan. Setiap orang akan diberi jalan yang mudah menuju kepada takdir yang telah ditetapkan untuk dirinya. Orang yang ditakdirkan masuk golongan yang beruntung maka ia akan mudah melakukan perbuatan-perbuatan golongan yang beruntung sebaliknya orang-orang yang ditakdirkan masuk golongan yang celaka maka ia akan mudah melakukan perbuatan-perbuatan golongan celaka sebagaimana tersebut dalam Firman Allah :
“Maka Kami akan mudahkan dia untuk memperoleh keberuntungan”. 
(QS. Al Lail : 7)
“Kemudian Kami akan mudahkan dia untuk memperoleh kesusahan”. 
(QS.Al Lail : 10)
Para ulama berkata : “Al Qur’an, lembaran, dan penanya, semuanya wajib diimani begitu saja, tanpa mempersoalkan corak dan sifat dari benda-benda tersebut, kerana hanya Allah yang mengetahui”.
Allah berfirman : “Manusia tidak sedikit pun mengetahui ilmu Allah, kecuali yang Allah kehendaki”. (QS. Al Baqarah : 255)

Jumaat, 28 Mac 2014

Hukum qalbi itu, terbahagi berapa peringkat?

Soal: Hukum qalbi itu, terbahagi berapa peringkat?

Jawab: Hukum qolbi itu, terbahagi kepada tujuh peringkat, tujuh bahagian atau tujuh tangga.
Bahagian, peringkat atau tangga itu, adalah terdiri daripada perkara:

1) Qosad (menyatakan niat)
Mana yang dikatakan niat?, Niat itu adalah sesuatu yng tidak berhuruf dan tidak bersuara, sedangkan niat yang kita ucapkan (lafazkan) selama ini, adalah berupa huruf dan berupa suara yang keluar dari kedua bibir mulut. Suara yang keluar dari kedua bibir mulut itu, bukan niat, itu adalah meruju kepada lafas niat dan bukannya niat.

Sebenar-benar niat itu, adalah perkara yang tidak da huruf dan tidak ada suara (biarpun lintasan hati), itu bukn niat. Lintasan hatipun bukan dikatakan niat.

“Innamal akmal bil niat” (bermulanya amal ibadah itu, adalah dengan niat). Persoalannya di sini, dimanakah yang dikatakan niat?.

“la tatahrroku zarratun illa biiznillah” (tidak bergerak sebesar zarah, melainkan dengan izin Allah)

Ayat di atas mengatakan bahawa tidak bergerak biar sebesar zarah, jika tidak izin Allah Bermaknanya di sini setiap amal itu, hendaklah dimulai dengan niat, Persoalannya di sini, mana lebih dahulu antara niat dengan gerak Allah?. Sedangkan segala gerak kita itu, adalah digerakkan oleh Allah Taala, persoalannya di sini mana lebih dahulu antara gerak Allah dengan niat?.
Hadis bersabda, setiap amal itu, bermula dengan niat, manakala firman pula berkata bermula gerak itu bermula dengan gerak Allah. Persoalannya di sini, mana satukah yang terlebih dahulu dan manakah yang dikatakan sebenar-benar niat?…………………….
AKAN DI JAWAB DI DALAM KITAB YANG KE 6 YANG AKAN TERBIT TAK BERAPA LAMA LAGI

2) Taqrud (menyatakan yang mana wajib dan yang mana sunat)
3) Takyin (menyatakan waktu)
Manakah yng dikatakan sebenar-benar masa solat?. Apakah masa solat itu ada pada jam atau pada bayang matahari?, seandainya tidak ada jam dan seandainya tidak ada bayang matahari, bagaimana untuk mengukur waktu solat?. Tambahan pula orang zaman dahulu suka bertapa di dalam gua yang tidak ada jam tambahan pul dalam gua tidak ada bayang matahari?. Persoalannya di sini, bagaimanakah untuk mengukur waktu dan bagaimanakah sebenar-benar waktu solat?…………………………

4) Ihram (bungkus atau tutup) –
Untuk memenuhi hukum qolbi, solat kita itu hendaklah solat dengan hukum qolbi yang ditinggkatan Ihram. Ihram ertinya tutup, bungkus, persoalannya disini, pakah yang hendak ditutup dan pkah yang hendak dibungkus?. Persoalannya di sini, tutup apa dan bungkus apa?.

5) Mikraj (sampai) –
Sembahyanng dengnan hukum qolbi itu, hendaklah sampai 9mikraj), persoalannya di sini, hendak sampai kemana?
“La faelon fis solati Illallah” (Tidaklah bersolat itu, adalah Allah)


6) Munajat (melihat) –
Dalam sembahyang dengan hukum qolbi, pakah yang dimaksudkan dengnan hukum melihat (munajat), nak lihat apa?

“Faainama tuwallu fasamma wajuhullah” (mana dihadapkan muka mu, di situlah Allah)
“La maujud Illallah” (Tidak ada yang wujud itu, selain Allah)

7) Tabdi (tetap wahdah yang tidak berganjak lagi,)
Dalam sembahyanng qolbi, hendak ditetapkan apa, apakah yang hendak ditetapkan ?……………….
“la yazuk wala ya arif” (hanya yang menikmati sahaja yang tahu rasanya)
“Ana sirrri waana sirruhu”(Aku rahsiamu dan kamu rahsia Aku).

Selasa, 25 Mac 2014

Shahih al-Bukhari dan Muslim, dari Jabir r.a

Didalam Shahih al-Bukhari dan Muslim, dari Jabir r.a., dia berkata:

“Seorang laki-laki berkata pada Perang Uhud: ”Dimanakah aku jika
aku terbunuh wahai Rasulullah?”. Rasulullah bersabda: “Di syurga”.  
Maka laki-laki itu melemparkan kurma-kurma yang berada di tangannya, kemudian dia berperang sampai terbunuh”.

Didalam Shahih al-Bukhari dan Muslim, dari Jabir r.a., dia berkata:

“Seorang laki-laki berkata pada Perang Uhud: ”Dimanakah aku jika
aku terbunuh wahai Rasulullah?”. Rasulullah bersabda: “Di syurga”.  
Maka laki-laki itu melemparkan kurma-kurma yang berada di tangannya, kemudian dia berperang sampai terbunuh”.