Pages

Memaparkan catatan dengan label Al-Furqan. Papar semua catatan
Memaparkan catatan dengan label Al-Furqan. Papar semua catatan

Jumaat, 29 Mei 2015

Jangan Silau dengan Kebaikan Orang Kafir

Kewajiban Berlepas Diri dari Kekafiran dan Orang Kafir
Pertama: Aqidah Islam yang benar, Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah mengajarkan kita untuk membenci musuh-musuh Allah ta’ala, bukannya memberikan penghormatan dan penghargaan kepada mereka.
Karena keimanan kepada kalimat tauhid “laa ilaaha illallah”, yaitu meyakini bahwa Allah ta’ala adalah satu-satunya yang pantas disembah, dan semua yang disembah selain-Nya adalah salah, menuntut setiap muslim untuk memusuhi musuh-musuh Allah (yaitu orang-orang yang kafir kepada-Nya) dan mencintai wali-wali-Nya (yaitu orang-orang yang beriman kepada-Nya).
Allah ta’ala menegaskan,
لا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءهُمْ أَوْ أَبْنَاءهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ
“Engkau tidak akan mendapati suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhir; berkasih sayang dengan orang-orang yang memusuhi Allah dan Rasul-Nya, meskipun musuh Allah tersebut adalah bapak-bapak mereka, anak-anak mereka, saudara-saudara mereka dan karib kerabat mereka.” [Al-Mujadalah:  22]
Juga firman Allah jalla wa ’ala,
قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ إِذْ قَالُوا لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَآءُ مِنْكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاءُ أَبَدًا حَتَّى تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَحْدَهُ
“Sesungguhnya telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersamanya; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu PERMUSUHAN dan KEBENCIAN buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah yang satu saja.”[Al-Mumtahanah: 4]
Juga firman-Nya,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَتَّخِذُواْ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاء بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاء بَعْضٍ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani sebagai orang-orang yang kamu cintai; sebahagian mereka (orang-orang kafir) hanya pantas menjadi orang-orang yang dicintai bagi sebahagian yang lain (orang-orang kafir pula). Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka sebagai orang-orang yang dicintai, maka sesungguhnya dia termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang lalim.” [Al-Maidah: 51]
Kedua: Aqidah Islam yang benar, Aqidah As-Salafus Shalih, Ahlus Sunnah wal Jama’ah mengajarkan kepada kita agar jangan silau dan tertipu dengan “kebaikan” orang-orang kafir, sebab seluruh amalan mereka tertolak, tidak diterima oleh Allah tabaraka wa ta’ala. Hal itu disebabkan karena mereka telah melakukan dosa yang paling besar, yaitu menyekutukan Allah subhanahu wa ta’ala dan kafir kepada-Nya.
Allah ta’ala berfirman,
وَمَا مَنَعَهُمْ أَن تُقْبَلَ مِنْهُمْ نَفَقَاتُهُمْ إِلاَّ أَنَّهُمْ كَفَرُواْ بِاللَّهِ وَبِرَسُولِهِ
“Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka harta-harta sedekah mereka (oleh Allah ta’ala) melainkan karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya.” [At-Taubah: 54]
Juga firman-Nya,
وَقَدِمْنَا إِلَى مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاء مَّنثُورًا
“Dan Kami hadapi segala amal yang mereka (orang-orang kafir) kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan.” [Al-Furqon: 23]
Juga firman-Nya,
وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” [Al-An’am: 88]
Juga firman-Nya,
لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ
“Jika kamu mempersekutukan Allah, niscaya akan terhapuslah amalanmu.” [Az-Zumar: 65]
Ketiga: Aqidah Islam yang benar, Aqidah Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dan para sahabat beliau, mengajarkan kepada kita bahwa orang-orang Yahudi dan Nasrani adalah musuh yang akan terus berusaha menyesatkan kita.
Allah ta’ala berfirman,
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِير
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar).” Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” [Al-Baqoroh: 120]
Juga firman-Nya,
وَلاَ يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّىَ يَرُدُّوكُمْ عَن دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُواْ وَمَن يَرْتَدِدْ مِنكُمْ عَن دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُوْلَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَأُوْلَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
“Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) memurtadkan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” [Al-Baqoroh: 217]
Keempat: Aqidah Islam yang benar, yang diyakini seluruh ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah, termasukAbu Hanifah, Malik, Syafi’i dan Ahmad bahwa seluruh orang-orang kafir adalah penghuni neraka dan mereka kekal di dalamnya. Allah ta’ala telah menghinakan mereka di dunia dan akhirat, bagaimana bisa seorang muslim memberikan penghormatan dan penghargaan kepada mereka…?!
Allah ta’ala berfirman,
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ
“Sesungguhnya orang-orang kafir dari ahli kitab (Yahudi dan Nashrani) dan orang-orang musyrik (akan masuk) neraka jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka adalah seburuk-buruk makhluq.” [Al-Bayyinah: 6]
Juga firman-Nya,
أَمْ تَحْسَبُ أَنَّ أَكْثَرَهُمْ يَسْمَعُونَ أَوْ يَعْقِلُونَ إِنْ هُمْ إِلَّا كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ سَبِيلًا
“Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami!? Mereka itu tidak lain hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu).” [Al-Furqon: 44]
Juga firman-Nya,
إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang lalim itu seorang penolong pun.” [Al-Maidah: 72]
Kelima: Aqidah Islam yang benar, Aqidah yang berlandaskan Al-Qur’an, As-Sunnah dan Ijma’ Ulama, mengajarkan kepada kaum muslimin bahwa para pendeta dan tokoh-tokoh agama Yahudi dan Nasrani adalah penipu umat, pemakan harta manusia dengan cara yang batil dan pemalsu kitab suci untuk meraup keuntungan duniawi dan menyesatkan manusia, maka janganlah tertipu dengan “kebaikan-kebaikan” mereka…!
Allah ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ إِنَّ كَثِيرًا مِّنَ الأَحْبَارِ وَالرُّهْبَانِ لَيَأْكُلُونَ أَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ وَيَصُدُّونَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan Pendeta-pendeta Kristen benar-benar memakan harta manusia dengan cara yang batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah.” [At-Taubah: 34]
Juga firman-Nya,
فَوَيْلٌ لِّلَّذِينَ يَكْتُبُونَ الْكِتَابَ بِأَيْدِيهِمْ ثُمَّ يَقُولُونَ هَذَا مِنْ عِندِ اللَّهِ لِيَشْتَرُواْ بِهِ ثَمَناً قَلِيلاً فَوَيْلٌ لَّهُم مِّمَّا كَتَبَتْ أَيْدِيهِمْ وَوَيْلٌ لَّهُمْ مِّمَّا يَكْسِبُونَ
“Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al-Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: “Ini dari Allah”, (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan (duniawi) yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan.” [Al-Baqorah: 79]

Selasa, 1 Julai 2014

Berpegang teguhlah kita pada kalimah tauhid dgn sebenar benarnya



Al-'A`rāf:69 - "Adakah kamu merasa ragu-ragu dan hairan tentang datangnya kepada kamu nasihat pengajaran dari Tuhan kamu, melalui seorang lelaki dari golongan kamu, untuk memberi peringatan kepada kamu? Dan kenanglah ketika Allah menjadikan kamu khalifah-khalifah sesudah kaum Nabi Nuh, dan Allah telah menambahkan kamu kelebihan (dan kekuatan) pada bentuk kejadian tubuh kamu. Maka kenanglah akan nikmat-nikmat Allah supaya kamu berjaya".

Al-'A`rāf:70 - Mereka berkata: "Adakah engkau datang kepada kami supaya kami hanya menyembah Allah semata-mata, dan meninggalkan apa yang pernah disembah oleh datuk nenek kami? (Kami tidak akan menurut) maka datangkanlah azab yang engkau janjikan kepada kami, jika betul engkau dari orang-orang yang benar".

Berpegang teguhlah kita pada kalimah tauhid dgn sebenar benarnya. Demi Allah swt pada Dia segala kekuasaan di langit dan dibumi,sujud syukurlah pd Nya sesungguhnya kita memasuki fasa yg terakhir iaitu fasa khilafah.in syaa Allah dgn izin dan limpah kurnia drpadaNya.

لااله آلا الله محمدر سول الله
لااله آلا الله محمدر سول الله
لااله آلا الله محمدر سول الله


Ikhlas, redha, sabar dan tawakkal jadikanlah ia senjata IMAN didlm diri kita semua mengharungi segala ujian dan dugaan didlm kehidupan kita seharian.

An-Nisā':125 - Dan tidak ada yang lebih baik ugamanya daripada orang yang menyerahkan dirinya kepada Allah (dengan ikhlas), sedang ia berusaha mengerjakan kebaikan, dan ia pula mengikut ugama Nabi Ibrahim yang lurus (yang tetap di atas dasar tauhid); dan (kerana itulah) Allah menjadikan Nabi Ibrahim kesayanganNya.

Al-Furqān:64 - Dan mereka (yang diredhai Allah itu ialah) yang tekun mengerjakan ibadat kepada Tuhan mereka pada malam hari dengan sujud dan berdiri,

Al-Baqarah:153 - Wahai sekalian orang-orang yang beriman! Mintalah pertolongan (untuk menghadapi susah payah dalam menyempurnakan sesuatu perintah Tuhan) dengan bersabar dan dengan (mengerjakan) sembahyang; kerana sesungguhnya Allah menyertai (menolong) orang-orang yang sabar

At-Tawbah:51 - Katakanlah (wahai Muhammad): "Tidak sekali-kali akan menimpa kami sesuatu pun melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dia lah Pelindung yang menyelamatkan kami, dan (dengan kepercayaan itu) maka kepada Allah jualah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakal".

Amin ya Rabb

Khamis, 12 Jun 2014

JANGAN JADIKAN NAFSU SEBAGAI TUHAN



JANGAN JADIKAN NAFSU SEBAGAI TUHAN
25.Surah Al-Furqān (Verse 43)
أَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَٰهَهُ هَوَاهُ أَفَأَنتَ تَكُونُ عَلَيْهِ وَكِيلًا


Nampakkah (wahai Muhammad) keburukan keadaan orang yang menjadikan hawa nafsunya: 
tuhan yang dipuja lagi ditaati? Maka dapatkah engkau menjadi pengawas yang menjaganya jangan sesat?


Disini kita kena mengambil faham apakah sebenarnya yang kita selalu sebutkan sebagai nafsu?

Nafsu ialah merasa keujudan diri kita iaitu kita merasa kita ini ada ( kita mengaku yang kita ini ada - selalu disebut dengan keakuan diri kita)

Bermula dengan mengaku diri kita ada, maka segala sifat ketuhanan yang lain yang ditajallikan atau yang ditunjukkan melalui diri kita sebagai tanda kewujudan, sebagai tanda kekuasaan Allah, sebagai ayat-ayat yang sedang menerangkan kewujudan dan kekuasaan Allah akan dirasai oleh keakuan diri kita sebagai milik kita sendiri,
45.Surah Al-Jāthiyah (Verse 3)
إِنَّ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِّلْمُؤْمِنِينَ


Sesungguhnya pada langit dan bumi terdapat tanda-tanda (yang membuktikan kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.
45.Surah Al-Jāthiyah (Verse 4)
وَفِي خَلْقِكُمْ وَمَا يَبُثُّ مِن دَابَّةٍ آيَاتٌ لِّقَوْمٍ يُوقِنُونَ


Dan pada kejadian diri kamu sendiri, serta (pada kejadian) segala binatang yang dibiakkanNya, terdapat juga tanda-tanda (yang membuktikan kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang meyakininya.
45.Surah Al-Jāthiyah (Verse 5)
وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَمَا أَنزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِن رِّزْقٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ آيَاتٌ لِّقَوْمٍ يَعْقِلُونَ


Dan (pada) pertukaran malam dan siang silih berganti, dan juga (pada) rezeki yang diturunkan oleh Allah dari langit, lalu Ia hidupkan dengannya tumbuh-tumbuhan di bumi sesudah matinya, serta (pada) peredaran angin, (semuanya itu mengandungi) tanda-tanda (yang membuktikan keesaan Allah, kekuasaanNya, kebijaksanaanNya, serta keluasan rahmatNya) bagi kaum yang mahu menggunakan akal fikiran.


45.Surah Al-Jāthiyah (Verse 6)
تِلْكَ آيَاتُ اللَّهِ نَتْلُوهَا عَلَيْكَ بِالْحَقِّۖ فَبِأَيِّ حَدِيثٍ بَعْدَ اللَّهِ وَآيَاتِهِ يُؤْمِنُونَ


Itulah ayat-ayat penerangan Allah yang kami bacakan kepadamu (wahai Muhammad) kerana menegakkan kebenaran; maka dengan perkataan yang manakah lagi mereka hendak beriman, sesudah penerangan Allah dan tanda-tanda kekuasaanNya (mereka tidak mahu memahami dan menelitinya)?

Bermula dari kita mengaku dan berasa kita ada (walaupun kita tahu yang ada hanya Allah tetapi kita rasa kita ada, inilah keakuan diri, keadaan inilah yang dikatakan nafsu iaitu kita mengaku dan berasa kita ada)

Sedangkan ada yang kita sedang rasa itu sebenarnya adalah ayat atau tanda-tanda yang Allah sedang menerangkan atau dengan kata lain Allah sedang menunjuk atau menampakkan wujud Dia..

Tetapi kita yang salah membuat pengakuan, kita tidak mengaku ada itu ada Allah tetapi kita mengaku ada itu ada kita.. Keakuan inilah merupakan keakuan diri yang dipanggil sebagai hawa nafsu...

Untuk terus memperkenal kan diriNya, sifatNya, asma'Nya dan perbuatanNya, Allah akan menunjukkan segala sifatNya melalui wujudnya tadi, oleh kerana kita telah mengaku wujud Allah sebagai ujud kita, secara automatik kita akan merasai segala sifat-sifat Allah yang Allah tunjukkan itu menjadi sifat kita.....

Bermula dengan mengaku segala sifat Allah yang sedang ditunjukkan sebagai untuk memperkenalkan dirinya adalah sifat kita, akan timbullah segala macam sifat mazmumah... (Seperti bangga diri, hasad dengki, mengadu domba, rasa tidak berpuas hati, dan lain-lain lagi)..

Oleh yang demikian kita disyorkan supaya tidak di ikut sertakan hawa nafsu didalam setiap amalan soleh kita...

Maksudnya kita tidak boleh mengaku segala sifat-sifat Allah yang sedang ditunjukkan samada pada badan diri , atau pada keseluruhan alam sebagai sifat kita sendiri atau sifat selain dari Allah...

Kita kena mengaku bahawa segala sifat-sifat Allah itu adalah sifat Allah, selagi kita tidak mengaku segala sifat-sifat Allah itu adalah sifat Allah, selagi itu kita rasa memiliki sifat-sifat Allah itu sebagai sifat kita sendiri...

Selagi kita belum berani mengaku segala sifat Allah yang sedang ditunjukkan oleh Allah dan dinikmati dan dirasai oleh badan diri kita selagi itu kita akan bertuhankan kepada hawa nafsu (keakuan diri), tidak bertuhan kepada Allah.

30.Surah Ar-Rūm (Verse 29)
بَلِ اتَّبَعَ الَّذِينَ ظَلَمُوا أَهْوَاءَهُم بِغَيْرِ عِلْمٍۖ فَمَن يَهْدِي مَنْ أَضَلَّ اللَّهُۖ وَمَا لَهُم مِّن نَّاصِرِينَ


Orang-orang yang zalim itu (tidak berfikir), bahkan menurut hawa nafsu mereka (melakukan syirik) dengan tidak berdasarkan pengetahuan. Maka tiada sesiapa yang dapat memberi petunjuk kepada orang yang telah disesatkan oleh Allah (disebabkan bawaannya sendiri), dan tiada pula bagi mereka sesiapa yang dapat menolong melepaskan mereka dari azab.

45.Surah Al-Jāthiyah (Verse 23)
أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَٰهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَىٰ عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَىٰ سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَىٰ بَصَرِهِ غِشَاوَةً فَمَن يَهْدِيهِ مِن بَعْدِ اللَّهِۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ


Dengan yang demikian, bagaimana fikiranmu (wahai Muhammad) terhadap orang yang menjadikan hawa nafsunya: tuhan yang dipatuhinya, dan ia pula disesatkan oleh Allah kerana diketahuiNya (bahawa ia tetap kufur ingkar), dan dimeteraikan pula atas pendengarannya dan hatinya, serta diadakan lapisan penutup atas penglihatannya? Maka siapakah lagi yang dapat memberi hidayah petunjuk kepadanya sesudah Allah (menjadikan dia berkeadaan demikian)? Oleh itu, mengapa kamu (wahai orang-orang yang
ingkar) tidak ingat dan insaf?


42.Surah Ash-Shūraá (Verse 15)
فَلِذَٰلِكَ فَادْعُۖ وَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَۖ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْۖ وَقُلْ آمَنتُ بِمَا أَنزَلَ اللَّهُ مِن كِتَابٍۖ وَأُمِرْتُ لِأَعْدِلَ بَيْنَكُمُۖ اللَّهُ رَبُّنَا وَرَبُّكُمْۖ لَنَا أَعْمَالُنَا وَلَكُمْ أَعْمَالُكُمْۖ لَا حُجَّةَ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُۖ اللَّهُ يَجْمَعُ بَيْنَنَاۖ وَإِلَيْهِ الْمَصِيرُ


Oleh kerana yang demikian itu, maka serulah (mereka - wahai Muhammad - kepada berugama dengan betul), serta tetap teguhlah engkau menjalankannya sebagaimana yang diperintahkan kepadamu, dan janganlah engkau menurut kehendak hawa nafsu mereka; sebaliknya katakanlah: "Aku beriman kepada segala Kitab yang diturunkan oleh Allah, dan aku diperintahkan supaya berlaku adil di antara kamu. Allah jualah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amal kami dan bagi kamu amal kamu. Tidaklah patut ada sebarang pertengkaran antara kami dengan kamu (kerana kebenaran telah jelas nyata). Allah akan menghimpunkan kita bersama (pada hari kiamat), dan kepadaNyalah tempat kembali semuanya (untuk dihakimi dan diberi balasan)".


Penciptaan tidak punya wujud sendiri jika tidak diberi oleh Allah, tidak punya sifat sendiri jika tidak diberi oleh Allah, tidak punya nama sendiri jika tidak diberi oleh Allah, tidak punya perbuatan sendiri jika tidak diberi oleh Allah...

Pendek kata jika tidak diberikan oleh Allah manusia itu tidak ada..
Jadi semuanya adakah kepunyaan pemberi atau kepunyaan penerima?....
Penerima tidak akan memiliki apa-apa, jika tidak diberi oleh pemberi...
Jadi dalam perkara ini sipenerima jangan nak merampas hak pemberi..
Semua apa yang ada pada penerima kesemuanya adalah hak mutlak pemberi sendiri bukan hak milik penerima..

Mesti dikembalikan sekarang ini juga, jika tidak dikembalikan dan rasa memiliki hak pemberi sebagai hak milik sendiri, inilah membawa makna sipenerima telah menjadikan dirinya sebagai pemilik mutlak (merampas hak pemberi)....

Dengan merasakan hak pemberi sebagai hak penerima sendiri, secara tidak disedari Sipenerima telah melantik dirinya yang disangka memiliki (ujud, sifat, nama dan perbuatan) sendiri sebagai tuhan selain dari Allah ...

Kerana sebenarnya ujud, sifat, nama dan perbuatan manusia dan selain itu kesemuanya diberikan oleh Allah...... Dalam ertikata lain Allah sedang menunjukkan Ujud, sifat, asma' dan afa'alNya

Jadi kesemua apa yang ada pada manusia dan selain dari Allah adalah milik mutlak Allah bukan milik sebenar manusia dan selain dari Allah...

Salahkah kita mengakui segala ujud, sifat, nama dan perbuatan manusia itu adalah milik Allah sendiri bukan milik manusia itu sendiri kerana jika Allah tidak memberi manusia tidak ada apa-apa.....

Masihkah kita tidak mahu mengakui bahawa manusia dan selain dari Allah itu kesemuanya adalah milik Allah, manusia dan sekalian Alam ini tidak ada apa-apa jika tidak diberikan oleh Allah sendiri...

Adakah manusia dan makluk lain itu ada dengan sendiri tanpa bergantung kepada wujud, sifat, asma' dan perbuatan Allah sendiri?

Kalau semuanya bergantung kepada Allah, kenapa kita masih tidak mahu mengaku kesemua itu milik Allah sendiri?

Masihkah kita mahu mengingkari bahawa ujud, sifat, nama dan perbuatan manusia semuanya adalah milik Allah...?



Manusia dan selain dari Allah tidak ada apa-apa, semuanya adalah milik Allah sendiri...

Rabu, 4 Jun 2014

FANAFILLAH DAN BAQO'BILLAH

FANAFILLAH DAN BAQO'BILLAH

Fana'fillah - binasa selain daripada Allah - hasil dari menafikan segala sifat ketuhanan kepada selain daripada Allah.

Baqobillah - kekal Allah semata-mata - hasil mengisbatkan segala sifat yang wajib bagi Allah kepada Allah...

Huraian diatas berdasarkan kepada ilmu. Menampakkan fana'fillah dan boqo'billah adalah dua hal yang berasingan diantara satu sama lain..

Manakala hasil daripada praktikal kedua-dua hal iaitu fanafillah dan baqobillah terhasil melalui satu perlakuan sahaja iaitu dengan mengadakan pengakuan yang segala sifat yang wajib bagi Allah adalah sifat Allah sendiri..

Dengan mengaku segala sifat yang wajib bagi Allah yang sedang dirasai oleh rasa perasaan itu adalah sifat Allah secara automatik berlaku penafian bahawa segala sifat yang wajib bagi Allah kepada selain dari Allah dan sedang mengaku iaitu merasai dengan rasa perasaan bahawa segala sifat yang wajib bagi Allah adalah sifat Allah sendiri bermakna kita sedang mengisbatkan sifat yang wajib bagi Allah kepada Allah sendiri...

MENGAKU ATAU SEDANG MERASAI SIFAT YANG WAJIB BAGI ALLAH ADALAH SIFAT ALLAH MEMBAWA MAKNA SEDANG MENAFIKAN SEGALA SIFAT YANG WAJIB BAGI ALLAH KEPADA DIRI SENDIRI DAN SELAIN DARI ALLAH DAN DIDALAM MASA YANG SAMA SEDANG MENGISBATKAN SIFAT YANG WAJIB BAGI ALLAH KEPADA ALLAH...

INI ADALAH HURAIAN HASIL DARIPADA PRAKTIKAL...
CARA PERLAKSANAAN PENGAKUAN MENGIKUT FIRMAN ALLAH

33.Surah Al-'Aĥzāb (Verse 41)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا

Wahai orang-orang yang beriman, (untuk bersyukur kepada Allah) ingatlah serta sebutlah nama Allah dengan ingatan serta sebutan yang sebanyak-banyaknya;

33.Surah Al-'Aĥzāb (Verse 42)
وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Dan bertasbihlah kamu kepadaNya pada waktu pagi dan petang.
25.Surah Al-Furqān (Verse 58)
وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِي لَا يَمُوتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهِۚ وَكَفَىٰ بِهِ بِذُنُوبِ عِبَادِهِ خَبِيرًا

Dan berserahlah engkau kepada Allah Tuhan Yang Hidup, yang tidak mati; serta bertasbihlah dengan memujiNya; dan cukuplah Ia mengetahui secara mendalam akan dosa-dosa hambaNya;

73.Surah Al-Muzzammil (Verse 8)
وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ وَتَبَتَّلْ إِلَيْهِ تَبْتِيلًا

Dan sebutlah (dengan lidah dan hati) akan nama Tuhanmu (terus menerus siang dan malam), serta tumpukanlah kepadaNya dengan sebulat-bulat tumpuan.

SEBUTLAH ALLAH SEBANYAK-BANYAKNYA SAMBIL RASA PERASAAN SEDANG MERASAI SIFAT-SIFAT YANG WAJIB BAGI ALLAH DENGAN SEBULAT-BULAT TUMPUAN..

CONTOH:-
SEBUTLAH ALLAH SEBANYAK-BANYAKNYA SAMBIL RASA PERASAAN SEDANG MERASAI ADA ALLAH DENGAN SEBULAT-BULAT TUMPUAN....

DARI SEGI HURAIAN KITA PERLU MENGAKU YANG ALLAH ITU ADALAH ALLAH...

DARI SEGI SEMASA MELAKUKAN PRAKTIKAL PENGAKUAN YANG ALLAH ITU ADALAH ALLAH AKAN BERLAKU DENGAN SENDIRI APABILA MELAKSANAKAN DENGAN CARA YANG TERTENTU....

FIRMAN ALLAH
17.Surah Al-'Isrā' (Verse 41)
وَلَقَدْ صَرَّفْنَا فِي هَٰذَا الْقُرْآنِ لِيَذَّكَّرُوا وَمَا يَزِيدُهُمْ إِلَّا نُفُورًا

Dan sesungguhnya Kami telah menerangkan jalan-jalan menetapkan iktiqad dan tauhid dengan berbagai cara di dalam Al-Quran ini supaya mereka beringat (memahami dan mematuhi kebenaran); dalam pada itu, penerangan yang berbagai cara itu tidak menjadikan mereka melainkan bertambah liar.

ALLAH TELAH MENEGASKAN TERDAPAT PELBAGAI CARA YANG BOLEH DIJALANKAN DAN SUDAHPUN TERMAKTUB DIDALAM AL-QURAN...

IKUT DAN BAWALAH MANA-MANA CARA, JANGAN TAKSUB DENGAN CARA YANG KITA LAKUKAN SAHAJA. MAKSUDNYA BERANGGAPAN HANYA DENGAN CARA YANG KITA SENDIRI LAKSANAKAN SAHAJA YANG BENAR, CARA ORANG LAIN TIDAK BENAR...

LAKUKANLAH PRAKTIKAL MELALUI MANA-MANA CARA YANG SEDIA TERMAKTUB DIDALAM AL-QURAN.. MUDAH-MUDAHAN ALLAH AKAN MEMBUKA HIDAYAH DAN PETUNJUK SEHINGGA SAMPAI KEPADA ALLAH YANG MERASAKAN ADA ALLAH

"HANYA ALLAH YANG MENGENAL ALLAH"..

Ahad, 18 Mei 2014

ALQURAN YANG TERSIRAT duduknya pada ILMU HAKEKAT yang ada didalam dada orang yang diberi Ilmu

Rasulullah Saw :
Aku wasiatkan 2 perkara yang tidak akan tersesat selama-lamanya, selama kalian berpegang teguh kepada ke duanya yaitu Al-Qur`an dan As Sunnah ( HR Muslim )


Berdasarkan Hadist tersebut , Alquran terdiri dari 2, yaitu :
1. ALQURAN YANG TERTULIS sebagaimana yang ada saat ini duduknya pada ILMU SYAREAT, walaupun ALQURAN nya hanya satu namun PENAFSIRANNYA ada 73 tafsir sesuai dengan jumlah 23 golongan dalam islam yang terkadang tidak memiliki kesamaan penafsiran, mislanya :

ALQURAN yang di tafsirkan oleh GOLONGAN SYIAH TIDAK SAMA DENGAN ALQURAN YANG DI TAFSIRKAN OLEH GOLONGAN SUNNI BEGITU JUGA YANG DI TAFSIRKAN OLEH WAHABI dan seterusnya,

2. ALQURAN YANG TERSIRAT duduknya pada ILMU HAKEKAT yang ada didalam dada orang yang diberi Ilmu.

Allah swt berfirman ;
" Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yg nyata di dalam dada orang-orang yg diberi ilmu. Dan tak ada yg mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yg zalim " 
( Al 'Ankabuut Ayat 49 )


Yang dimaksud Orang yang di beri ilmu dalam firman Allah swt tersebut adalah mereka yang mendapat Anugerah AL HIKMAH .

Allah swt berfirman : 
" ALLAH MENGANUGERAHKAN AL HIKMAH ( pemahaman yang dalam tentang alquran dan As sunnah ) kepada siapa saja yang Dia kehendaki dan barang siapa yang dianugerahi AL HIKMAH itu maka ia benar-benar telah di anugerahi karunia yang banyak dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran dari firman Allah “


Contoh KEYAKINAN YANG TIDAK LAGI BERPEDOMAN PADA AL-QURAN YANG TERTULIS adalah :

1. Membenarkan dan meyakini KEBENARAN adanya NUR MUHAMMAD yang karena NUR MUHAMMAD ini seluruh alam semesta ini tercipta.

2. Membenarkan dan meyakini KEBENARAN bahwa Surat ALFATIHAH itu menyimpan 7 nama RUH dan 7 nama JIWA yang ada pada diri tiap manusia. ( Silahkan baca uraian lengkapnya di Kitab Teberubut )

3. Membenarkan dan meyakini KEBENARAN bahwa Surat AL IHKLAS itu menyimpan Proses asal kejadian diri setiap manusia.

4. Dan lain - lain.
Maka YAKINLAH PADA DIRI SENDIRI dan JANGAN YAKIN PADA PENAFSIRAN GOLONGAN - GOLONGAN YANG ADA DALAM AGAMA ISLAM karena 72 Golongan di jamin oleh Rasulullah Saw pasti masuk Neraka.

Rabu, 2 April 2014

Pasangan Al-Quran Zahir ialah Al-Furqan atau Al-Quran Batin

AL-QURAN BATIN.
SEJARAH DILUPA JANGAN...SEMACAM "BADAR" DAN "UHUD"...AL-QURAAN ITULAH SEJARAH..."DAKWAT DAH TUMPAH, PENA DAH PATAH...SEJARAHNYE TERLAKON DEK NYATA DI HADAPAN LAUH MAHFUZ...HANYE BAGI YG "KHATAM" 30 JUZUQ DI"BACA"..


BARU FAHAM "MAKNA" YG MANA, JIN, SYAITAN, MANUSIA...
MUHAMMADLAH MENYEMPURNAKAN PENYUCIAN SERTA HANYE "DIA" LAH PENGHULU DAN RASUL YG NYATA DARI KALANGAN KAUM MASING-MASING YG MEMBERI KETERANGAN YG TERANG DAN JELAS MENURUT BAHASA KAUMNYE DGN MUDAH....(TAK FAHAM2 JUGAK)..."DIA"LAH YANG MEMATAHKAN GEROMBOLAN-GEROMBOLAN SYAITAN YG MEMBAWA MANUSIA KE NERAKA LALU SEGERA MEMIMPIN MANUSIA KE SYURGA

Hanya orang yang berpegang kepada Ilmu Tasauf sahaja membicarakan tentang Al-Quran Batin. Pada orang yang hanya belajar Ilmu Syariat , ianya satu BID’AH.

Didalam Al-Quran Allah SWT menegaskan bahawa setiap benda yang diciptakanNya, diciptakan secara berpasangan. 

Contohnya ada lahir ada yang ghaib, ada yang zahir ada yang batin, ada lelaki ada perempuan, ada Adam ada Hawa, ada Zat pasangannya Sifat. Ada Baitullah pasangannya ialah Baitillah.

Pasangan Al-Quran Zahir ialah Al-Furqan atau Al-Quran Batin kerana tanpa batin maka yang zahir tidak akan dapat wujud atau nyata.

MANA DIA AL-QURAN BATIN / AL-FURQAN ?

Al-Quran ialah Firman Allah disampaikan oleh Allah kepada Nabi Muhammad melalui Jibrael, kemudian dikumpul oleh para sahabat menjadi 30 juz terdiri dari 6,666 ayat,kemudiannya dicetak. Sekarang ini terdapat dirumah anda. Ini dikenali sebagai Al-Quran Zahir.

Dimana pula Al-Furqan ? Tentulah ianya ghaib dan tidak dapat ditunjukkan secara nyata. Untuk mengetahui Yang Batin kenalah merujuk pada yang Zahir.

Sila anda rujuk kepada awal awal Al-Quran iaitu Surah Al-Baqarah iaitu ALIF LAM MIN.

ALIF = Allah
LAM = Jibrael
MIM = Muhammad

Allah Berfirman kepada Jibrael, Jibrael sampaikan kepada Muhammad
Penyampaian ayat ayat Allah dinamakan RASUL.

Perhatikan huruf huruf LAM & MIM bersambung erat membawa makna tentang hubungan Malaikat & Muhammad kekal selama-lamanya diatas Kehendak ALIF iaitu Allah.

Pengertian Ilmu Hakikat ialah :-

Yang sebenar-benarnya dikatakan Al-Furqan itu ialah DIRI BATIN MANUSIA iaitu RUH yang bernama MUHAMMAD MUSTAFA RASULLULLAH yakni RUHUL QUDDUS.

Makam Rohul Quddus ialah di JANTUNG manusia dikenali sebagai QALBU MUKMIN BAITILLAH iaitu pasangan kepada KAABAH zahir di Makkah.

Ada juga ahli sufi yang mengatakan Al-Quran itu adalah Kata Kata Allah manakala Al-Furqan itu ialah Allah Berkata-kata.

Sempena Hari Raya Eid Al Adha atau dlm Bahasa Malaysia Aidil Adha. 

"Menerangkan Maksud Haji pada Syariat dan Hakikat..."

Maksud pada Syariat :
Mengunjungi / Menziarahi Baitullah Al-haram di Makkah kerana mengerjakan Ibadat tertentu pada masa tertentu dan syarat-syarat tertentu. (yg telah di syariatkan di dlm Al-quran) 
*Wajib ! Yang berkemampuan sahaja... 

Maksud pada Hakikat :
Bilamana seseorang itu kembali semua kpd Baitullah dgn mematikan diri (berserah diri).. lalu mahkota / tahta Azazil di bersihkan dan di buang.. maka Haji lah seseorang itu.
*Wajib ! Lebih penting. Sesiapa saja, semua boleh lakukan..

Cara caranya...

Kembali / Pulang semua apa yg diberi olehNya, Diri sendiri dan keseluruhan nya, (apa yg kita nampak sprt manusia lain, haiwan, tumbuhan dll) " Dzat, Sifat, Asma' dan Af'al " kpd Allah secara total.. Dengan Cara mematikan diri (berserah diri), Jangan mengaku diri Wujud.. *

Kembali yg bagaimana? dgn cara **(Zikir) Ingat selalu DIA melalui Solat Daim (solat yg berkekalan).. Ingat 24jam.. bermula dari bangun tido hingga ke tido semula.. tanpa meninggalkan Syariat.. setiap tiap.. berterusan.. sehinggaLah DADA di belah dan Qalbu di sucikan oleh Nya melalui malaikat.. lalu Azazil di buang.. ( mengembalikan Mahkota / Tahta Azazil kpd Baitullah yg sebenar benarnya ) maka itulah yg dinamakan / dimaksudkan dgn Haji yg sebenar-benarnya. 

**(Zikir) Ingat yg bagaimana ? yg dimaksudkan dgn (Zikir) Ingat adalah ketika berjalan, bercakap, mendengar, melihat, dan perbuatan lain itulah (Zikir) Ingat yg dimaksudkan, siapa yg lakukan sebenarnya.. Allah. Ingat ! yang lakukan sebenarnya bukan kita tapi Allah.. dgn Qudrat (kuasaNya) dan Iradat (KehendakNya) serta atas Rahmat (kasih sayangNya).. maka dgn cara ini kita akan (Zikir) Ingat Allah selalu.

Di dlm gambar Qalbu itu, yg berada di bawah sekali, kecil warna hitam itu adalah Hakikat Azazil.. Azazil telah berada di dlm Qalbu Adam sejak peristiwa itu.. Jika tidak dibuang (menyucikan Qalbu dgn cara mengenal diri).. Azazil akan menguasai Baitullah ( Istana ) yg beraba di atas sekali dan keseluruhannya.. Apabila Azazil sudah menguasai maka makin jauh / terhijablah manusia.. sehingga tidak boleh menerima "Hakikat" yg dirinya sendiri tidak Wujud... dan seterusnya.

Di sbbkan itulah apabila ssorg menafikan Hakikat.. Dia Umpama Azazil.

Bukti jelas Qalbu di belah dan di sucikan (di bersihkan) oleh Nya melalui malaikat adalah peristiwa Nabi Muhammad s.a.w.

Nabi Muhammad s.a.w bersabda;

"Sesungguhnya di dalam diri manusia itu ada seketul daging. Jika daging itu baik, maka baiklah seluruh anggota badannya (jasad) tetapi seandainya daging itu rosak dan kotor, maka kotor dan rosaklah seluruh anggota badannya (jasad). Daging yang dimaksudkan ini adalah **Qalbu."
(Riwayat Bukhari dan Muslim daripada Nu'man bin Basyir)

*Jadi, persoalan yg selalu orang tanya.. "Bukan kah Nabi s.a.w. saja yg dibelah Dada nya ?"

Jawapan : Tidak... semua manusia yg Mengenal Diri boleh melalui peristiwa ini.. mengikut pengalaman yg di kaji dan di temui ada beberapa manusia yg sudah sampai ke tahap ini sprt Ulama Billah dan Wali Wali. Itu semua adalah atas RahmatNya.

Tapi mesti ingat ! belajar Ilmu mengenal Diri (Makrifatullah) bukan tujuan utk mahukan kelebihan atau kuasa sprt boleh Terbang, Badan jadi Kebal, Tembak tidak Lut, Mendapat belah Dada, Dapat berjalan atas air, Hilang, Kasyaf dan sebagainya.. Tujuan sebenar adalah menyuruh semua manusia, tidak kira siapa.. supaya kembali / pulang semua apa yg diberi olehNya (dlm tempoh yg DIA berikan).. dapat ke tak dapat kelebihan, itu semua atas RahmatNya.

**Yang dimaksudkan dgn Qalbu itu adalah ia tidak berada di luar dan tidak berada di dalam.. ia dekat tidak bersentuh / jauh tidak terpisah (tiada jarak).

*Bukan kah semua sudah di tulis / di tentukan oleh Allah di lauh Mahfuz ?

Jawapan : Ye... memang betul semua sudah di tentukan oleh Nya tapi mesti faham.. Usaha dan Dapat itu juga Allah sudah tentukan.. Jika tidak berjaya.. itu juga Allah sudah tentukan.. Maksudnya : Syariatnya buat saja Perlakuan, Hakikatnya menerima dgn Ikhlas, Redha dan Taat atas Keputusan atau Ketentuan yg di tentukan oleh Allah.

Mudah mudahan sahabat2 yg di sayangi dan di kasihi Nya mendapat kefahaman dan petunjuk dari Nya.

Jika ada terkasar bahasa atau kurang.. minta maaf dan sila perbetulkan / tunjukkan dgn Hikmah... 

SemuaNya adalah dari DIA.. Kita Tiada Ilmu.. tanpa DIA.. siapa lah Kita...

Dari DIA kepada DIA... 

Firman Allah :

"Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam Syurga-Ku. (Al Fajr :27-30)

Fahami ayat di atas dengan mata hati nurani...

Wallahu'alam...